Opini oleh DR. Agung Sudjatmoko, MM
Gerakan koperasi Indonesia akan menyelenggarakan Munas pada 11-14 November 2019 di Kota Makasar. Dalam perhelatan tersebut, akan dibahas berbagai agenda strategis organisasi Dekopin dan program pengembangan gerakan koperasi dimasa kini dan mendatang.
Isu yang menarik pasti di pemilihan ketua umum Dekopin tetapi saya tidak akan membahas masalah itu, karena itu isu yang rutin di agenda 5 tahunan Dekopin. Biar anggota yang menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Dekopin 5 tahun yang akan datang.
Saya akan membahas posisi koperasi sebagai pelaku ekonomi yang sampai saat ini belum menjadi mainstream pembangunan ekonomi rakyat. Masih banyak pekerjaan rumah insan koperasi membangun bisnis dan pengemmangan ekonomi anggota di koperasinya.
Permasalahan kelembagaan koperasi yang terasa kaku dan belum mempunyai kultur sebagai pelaku bisnis yang modern dan lincah melakukan adaptasi perubahan seiring perubahan zaman menjadi konsen saya untuk kita bedah. Belum lagi dalam perspektif bisnis koperasi yang belum lincah mengambil berbagai peluang yang ada dalam skala bisnis besar.
Fakta yang ada koperasi masih dikelola dengan menajemen lama dan skala bisnis kecil menjadi beban berat kebangkitan koperasi sebagai pelaku bisnis yang kredibel. Fakta juga stake holder termasuk pemerintah yang masih melihat koperasi hanya pelaku ekonomi pinggiran masih sangat terasa. Inilah tantangan yang harus di selesaikan dengan cepat untuk merubah citra koperasi sebagai pelaku ekonomi yang unggul.
Kalau kita identifikasi lebih detail permasalahan diatas berpulang kepada 1) cooperative culture belum berjalan seperti coorporate culture selayaknya sebagai pelaku bisnis, 2) business culture belum mengarah ke budaya bisnis korporasi yang modern sebagaimana kaidah dan nilai ekonomi perusahaan,
3) budaya anggota masih menjadikan koperasi sebagai pelengkap pemenuhan kebutuhanya belum menjadi mainstream pengembangan ekonominya dan 4) citra koperasi masih buruk dikalangan pengambil kebijakan dan masyarakat, sehingga sulit koperasi mendapatkan akses bisnis yang memadai. Itulah tantangan saat ini dan kedepan yang akan menjadi permasalahan yang harus di selesaikan oleh gerakan koperasi.
Transformasi Organisasi dan Bisnis Koperasi
Untuk menguraikan permasalahan tersebut, maka saya melihat Dekopin saat ini kedepan harus mampu mendorong koperasi untuk melakukan transformasi organisasi dan bisnis. Transformasi dilakukan untuk merubah paradigma tradisional, kecil dan ketidakmampuan koperasi menjadi perusahaan milik anggota.
Modernisasi manajemen koperasi berbasis penggunaan informasi teknologi sangat diperlukan dan tidak boleh ditunda lagi. Percepatan melakukan perubahan harus diiringi dengN perubahan mindset pengurus koperasi. Pengurus koperasi yang lamban, kaku dan banyak pertimbangan sulit menjadikan koperasi mempunyai kemampuan bisnis yang unggul.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut Dekopin mempunyai program strategis pengembangan koperasi kedepan sebagai berikut.
1).Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan kelembagaan usaha koperasi besar, kuat, sehat, mandiri, unggul dan modern,
2). Memperkuat advokasi, intermediasi dan sosialisasi kepada kelompok strategis pemuda (milenial), wanita dan stakeholder terkait baik dalam maupun luar negeri;
3). Fasilitasi pengembangan bisnis koperasi berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan serta proses korporatsasi pengelolaan koperasi,
4). Meningkatkan interkoneksi dan networking koperasi di tingkat domestik dan internasional,
5). Modernisasi, konsolidasi dan integrasi bisnis koperasi berdasarkan skala usaha dengan menggunakan kaidah-kaidah ekonomi perusahaan,
6). Pengkajian dan pengembangan untuk membangun inovasi, kreatifitas, kolaborasi serta,
7). Membuat terobosan sistem pembiayaan koperasi untuk mempercepat ekselerasi pertumbuhan dan perkembangan bisnis koperasi, yang mendukung kemandirian pembiayaan gerakan koperasi (Cooperative Trust Fund).
Itulah beberapa penawaran rencana strategis Dekopin membangkitkan koperasi kedepan. Saya berharap Pak Menteri Koperasi yang baru mempunyai niat, keinginan yang sama dengen Dekopin menjadikan koperasi sebagai pelaku ekonomi rakyat yang unggul.
Kesatuan persepsi dan langkah membangkitkan koperasi menjadi pilihan cerdas membangun koperasi. Kebangkitan koperasi juga akan menjadi wadah menghilangkan kesenjangan penguasaan ekonomi serta pemerataan pembangunan ekonomi di negeri ini. ***
Penulis Ketua Harian Dekopin, Ketua SC Munas Dekopin, Dosen Binus