Pertama di Indonesia, Sea World Ancol Budidayakan Ubur-Ubur

Dosen Ilmu Kelautan IPB Hawis Madduppa, selaku menjelaskan tentang keragaman, pengaruh dan peran penting ubur-ubur dalam ekologi laut. Foto: Humas Ancol

Sebagai destinasi wisata kelautan yang mengedepankan edukasi, Sea World Ancol membuat terobosan baru dengan menjadi tempat wisata pertama yang berhasil mengembangbiakan ubur-ubur di Indonesia.

Hal ini disampaikan Vice Presiden Sea World & Ocean Dream Samudra Rika Sudranto dalam acara Ancol Talk : Jellyfish Culture yang diselenggarakan di Sea World Ancol, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).

“Program budidaya ubur-ubur ini telah dikembangkan sejak tahun lalu. Sea World Ancol mendirikan laboratorium khusus demi mewujudkan hal tersebut,” ujar Rika dalam rilis Humas Ancol.

Melalui teknik kultur, sambung Rika, ubur-ubur dapat dikembangbiakan dengan sistem dan metode yang unik. “Sejalan dengan misi Sea World yang mengemban edukasi, hiburan dan konservasi, kehadiaran program ini melengkapi fungsi Sea World Ancol dalam bidang konservasi,” ucapnya.

Diharapkan dengan kehadiran laboratorium budidaya ubur-ubur ini bisa menjadi sarana pembelajaran, pusat penelitian dan konservasi yang mampu memberikan informasi terlengkap seputar ubur-ubur di Indonesia.

Kehadiran budidaya ini pula menjadikan aquarium ubur-ubur Sea World menjadi sustainable aquarium atau aquarium dengan program berkelanjutan. Hal ini karena biota yang akan berada pada aquarium ubur-ubur ini sudah tidak akan mengambil lagi dari alam namun akan menggunakan biota yang berasal dari budidaya.

“Hal yang serupa sebelumnya sudah dilakukan oleh Ocean Dream Samudra terhadap biota lumba-lumba jenis hidung botol,” ujar Rika.

Acara talkshow ini juga menghadirkan Hawis Madduppa, selaku Dosen Ilmu Kelautan IPB yang menjelaskan tentang keragaman, pengaruh dan peran penting ubur-ubur dalam ekologi laut.

“Ini merupakan wujud komitmen kami dalam bidang konservasi dan semoga masyarakat bisa mempelajari dan kenal lebih dekat dengan biota ubur-ubur di Sea World,” tutup Rika Sudranto. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *