Bank Syariah Mandiri (BSM) atau Mandiri Syariah menggandeng pengembang perumahan (developer) besar, di antaranya PT Metropolitan Land (Metland) untuk menawarkan pembiayaan kepemilikan rumah dengan prinsip syariah.
Direktur Finance Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menyampaikan Mandiri Syariah ingin membuka akses selebar-lebarnya bagi masyarakat yang membutuhkan produk layanan syariah termasuk kepemilikan rumah.
“Kerja sama dengan developer besar di antaranya Metland, Jaya Property, Sinarmas, Ciputra dll, merupakan salah satu upaya kami dalam memudahkan masyarakat memiliki rumah hunian,” jelas Cahyo dalam rilis Humas Mandiri Syariah, Minggu (25/8/2019).
Sebagian masyarakat belum mengetahui, lanjut Cahyo, Mandiri Syariah mempunyai produk pembiayaan rumah (Griya Berkah). “Untuk mengenalkannya kami gencar menyelenggarakan sosialisasi, salah satunya melalui event seperti ini” kata Cahyo di sela acara Urban City Fun Bike di Metropolitan Mall Cileungsi, Kab. Bogor.
Group Head Consumer Financing Mandiri Syariah Praka Mulia Agung menambahkan Griya Berkah dapat diakses masyarakat di seluruh outlet Mandiri Syariah di Indonesia. “Dengan nilai pembiayaan maksimal Rp5 miliar untuk rumah tapak (landed house) dan apartemen, pembiayaan ini dapat digunakan untuk pembelian maupun take over” kata Praka.
Dalam rangka menyambut kemerdekaan RI ke 74, Mandiri Syariah meluncurkan program promo Panjat Pinang Griya Berkah, nasabah akan mendapatkan angsuran ringan mulai 6,74%, diskon premi asuransi jiwa sebesar 17%, dan diskon biaya admin sebesar 45%. Periode berlaku selama bulan Agustus-September 2019.
Direktur PT Metropolitan land Nitik Hening menyambut baik dukungan dan kerjasama Mandiri Syariah. “Dengan adanya Griya Berkah Mandiri Syariah tentunya memudahkan customer/pembeli kami yang menginginkan pembelian rumah dengan skim syariah,” imbuhnya.
Sampai Juni 2019 pembiayaan Griya Berkah mencapai Rp10,4 triliun atau tumbuh 7,71% dari periode Juni tahun 2018. Diharapkan tahun 2019, penyaluran pembiayaan Griya Berkah tumbuh 10% .
“Kami optimis, kebutuhan memiliki rumah akan selalu ada. Terutama dengan maraknya developer mengusung konsep berbasis transit-oriented development (TOD) atau hunian perkotaan yang terintegrasi jaringan transportasi publik, tentunya akan semakin menjadi daya tarik bagi masyarakat” tutup Praka. (lin)