Sebagai organisasi induk cabang olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) harus berwibawa, maka untuk itu KONI harus kuat, mandiri, profesional dan transparan.
Itu disampaikan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman usai menyerahkan dokumen persyaratan bakal calon Ketua Umum KONI Pusat periode 2019-2023 kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan bakal calon Ketua Umum KONI Pusat 2019 di Lantai 11 Kantor KONI Pusat di Gedung Pusat Pengelola Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Kamis, (20/6/2019).
Marciano mendaftarkan dirinya didampingi Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki, Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, Ade Lukman dan Hifni Hasan sebagai tim suksesnya. Sementara tim penjaringan dan penyaringan diwakili Eman Sumusi dan Erizal Chaniago.
Marciano yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia itu lebih lanjut mengatakan, KONI Pusat selain harus berwibawa juga mampu membukan diri sekaligus menjalin hubungan baik dengan semua pemangku kepentingan olahraga nasional termasuk pemerintah.
“Jujur saja tak mungkin KONI Pusat menjalankan fungsinya sebagai pengendali pembinaan olahraga prestasi tanpa membutuhkan dukungan dari stake holder lainnya. Khusus dengan pemerintah, saya tentu akan membangun komunikasi secara terbuka dengan Kemenpora,” ujar mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Dengan fungsi KONI untuk membangun olahraga prestasi, jika terpilih sebagai Ketua Umum, Marciano berjanji akan fokus pada cabang olahraga yang berpotensi menembus prestasi dunia. Oleh karenanya, perlakuan setiap cabor berbeda tergantung level prestasi yang dicapainya.
Sebagai contoh, cabor yang sudah level dunia atau Olimpiade tentu amat berbeda dengan cabor yang level Asia (Asian Games) apalagi yang levelnya Asean (SEA Games). Dengan sistim seperti itu, Marciano berharap semua cabor berlomba masuk dalam level untuk menembus prestasi dunia atau Olimpiade.
Menanggapi sampai sejauh mana dukungan terhadap pencalonannya, Marciano menegaskan berdasarkan aturan main dari tim penjaringan dan penyaringan, sesungguhnya dukungan tersebut sudah memenuhu persyaratan.”Buktinya, kami sudah memberanikan diri menyerahkan dokumen persyaratan,”papar mantan Pangdam Jaya ini.
Seperti diketahui persyaratan minimal bakal calon adalah minimal 21 cabor dan 9 KONI Provinsi. Marciano konon sudah melebihi dari jumlah yang dipersyaratkan itu.
Eman Sumusi yang mewakili tim penjaringan dan penyaringan mengatakan berkas dokumen persyaratan dari bakal calon Marciano Norman sudah diterima.”Berkas ini akan kami verifikasi dan bila ada kekurangan kami akan menghubungi bakal calon bersangkutan,” ujar Eman.
Batas akhir penyerahan dokumen persyaratan bakal calon adalah Jumat, (21/6/2019) Selain Marciano, Muddai Madang juga sudah mendeklarasikan pencalonannya. Namun Wakil Ketua KOI ini belum menyerahkan dokumen persyaratan kepada tim penjaringan dan penyaringan. (trigan)