Buka Turnamen Catur Cepat Ramadan Cup 2019, Menpora: Siapkan Anggaran Liga Catur

Menpora Imam Nahrawi usai melakukan langkah pertama Kejuaraan Catur Ramadan 2019 menyaksikan sebentar didampingi Utut (kanan berdiri). Foto: gunawan tarigan

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera menyiapkan anggaran agar Liga Catur Indonesia segera digelar tahun ini. Hal ditegaskan Menpora Imam Nahrawi ketika membuka Turnamen Catur Cepat Ramadan Cup 2019 di Wisma Kemenpora, Kamis (23/5).

Menpora mengingatkan jajarannya agar tahun depan disiapkan anggaran untuk Liga Catur Indonesia. Nahrawi pun minta kepada Deputi Pembudayaan Olahraga untuk menindaklanjuti gagasan Ketum Percasi untuk mengelar liga catur bisa terlaksana.

“Tolong Pak Isnanta dan Bu Yuni, agar tahun depan dibantu anggaran untuk menggelar Liga Catur Indonesia. Mumpung ada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga dan staf ahli politik di sini tolong gagasan Ketum Percasi untuk membuat Liga Catur Indonesia bisa dimulai tahun ini,” tegas Nahrawi didampingi Ketua umum, PB Percasi Grand Master (GM) Utut Adianto.

Walaupun tahun ini terbatas, lanjut Nahrawi, tapi tahun depan harus dianggarkan dengan maksimal. Menpora tak lupa mengucapkan selamat atas digelarnya turnamen ini. “Saya ucapkan selamat atas di gelarnya Turnamen ini,” ujar Nahrawi.

Acara ini, nilai dia, sangat luar biasa dan cukup eksis selama 10 tahun. “Terus terang kepemimpinan Pak Utut ini membuktikan bahwa kemandirian Percasi betul – betul dibuktikan dan mendapat respon yang positif dari pemerintah dan dunia usaha.Kita tahu dari sisi kualitas tidak diragukan lagi,”  ucapnya.

Dalam situasi sekarang ini, kata dia, bangsa Indonesia sedang menghadapi gejolak politik banyak orang yang takut dan khawatir, namun turnamen catur  ini bisa berjalan dengan baik. “Saya sangat yakin kenapa ini berjalan dengan baik,” tandasnya.

Karena, lanjut dia, tidak hanya keyakinan ketua umum yang mengambil keputusan tetap jalan tapi para peserta datang ke sini tidak sendirian, para peserta dikawal oleh benteng-benteng yang kuat dan  kuda-kuda yang hebat.

“Bertandinglah dengan sportivitas dan semangat menghargai. Ketika kita belum berhasil tentu kita menghormati yang menang, ketika kita menang tidak jumawa tapi datang menghampiri yang kalah untuk menyemangati. Itulah sesungguhnya nilai sportivitas dan  nilai fairplay dan ini  akan terus kita  kawal selama-lamanya,” tegasnya.

GM Utut mengucapkan terima kasih kepada Menpora yang sudah mendukung catur dan mudah-mudahan catur bisa berprestasi lebih baik lagi. “Kita pun bersyukur turnamen catur cepat Ramadhan kali ini bisa berlangsung walaupun di tengah situasi politik yang sedang panas,” imbuhnya.

Namun demikian, kata dia, para peserta sebanyak  50 orang mengundurkan diri dari jumlah 275 sehingga peserta yang ikut lomba catur ini menjadi 225 orang. “Saya juga berharap akan ada Liga Catur, PT Taspen dan PT Inti,  sudah berkomitmen untuk mengadakan Liga Catur Indonesia,” kata Utut.

Kalau ini terwujud, harap dia, pemain catur ada gajinya tiap bulan dan kekuatan pecatur kita semakin terasa dan cita-cita kita menjadi kekuatan utama catur di Asia dan dunia semakin mendekati wujudnya. (gun)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *