Opini Asyari Usman, penulis wartawan senior
Kalian mungkin ingin menguji mental dan nyali rakyat, termasuk emak-emak. Lebih baik tidak usah. Janganlah rakyat digiring ke pojok. Sudahlah. Panjang nanti ceritanya.
Ini mayoritas rakyat sudah bagus-bagus mengikuti proses demokrasi dengan jujur dan bersih. Mereka tertib dan damai. Tanpa keributan. Mereka menghormati semua orang, semua golongan, semua ras, semua agama.
Mereka telah menunjukkan pilihan masing-masing. Mayoritas rakyat menghendaki Prabowo Subianto (PS) yang menjadi presiden.
Hormatilah pilihan mayoritas rakyat. Mohon sangat agar jangan kalian utak-atik suara rakyat itu. Jangan dirampas kemenangan mereka. Panjang nanti ceritanya. Dulu rakyat bisa dirampok karena perampoknya menyamar sebagai badut. Orang terlena sehingga lupa ada perampokan.
Hari ini, semua rakyat yang dulu kalian rampok, tidak lagi lengah. Mereka tahu dari pojok mana kalian datang. Mereka tahu siapa kalian. Jangankan wajah kalian, topeng kalian pun rakyat sudah hafal.
Jadi, sudahlah. Jangan coba-coba kalian tukangi pilihan mayoritas rakyat. Rakyat punya pakar IT yang bisa menelusuri kejahatan pemilu yang kalian lakukan. Berbusa-busa sudah mulut ini memperingatkan kalian bahwa hari ini semua penipuan bisa dipergoki.
Apalagi dalang kejahatan Pilpres 2019 ini orangnya itu-itu juga. Bau badan kalian pun sudah hafal juga rakyat. Muka-muka bandit kalian itu sudah tak asing lagi bagi rakyat.
Begini kawan! Rakyat sudah paham bahwa kalau perampokan kalian hari ini dibiarkan seperti yang lalu-lalu, maka kalian pasti akan mewariskannya ke geng-geng kalian. Kalian akan melanggengkan penipuan pilpres ini agar kalian selamat. Sudah bisa kok dibaca manuver kalian untuk mewariskan perampokan pilpres.
Sudahlah. Jangan kalian teruskan. Bakal panjang nanti ceritanya. Mari kita buat pilpres itu bersih supaya kita bisa memunculkan orang terbaik untuk memimpin bangsa dan negara ini.
Kalau sekiranya kalian curiga terhadap umat Islam, sebagaimana diteorikan oleh Prof Mahfud MD (MMD), sesungguhnya kalian tahu liku-liku demonisasi kaum muslimin yang kalian skenariokan sendiri.
Sejak dulu umat ini kalian jadikan korban terus-menerus. Dengan segala rekayasa, kalian potretkan umat Islam itu radikal dan ekstrem. Padahal, kalian tahu umat Islam tidak radikal. Dan tidak ekstrem. Karena itu, sudahlah. Jangan lagi kalian tipu. Besar nanti akibatnya. ***
sumber: swamedium.com dan WA Group Filosofi KADAL (jujur) kiriman DOVAN (terusan)