Perusahaan umum Penjaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) sulit menghindari tuntutan perubahan. Perusahaan pelat merah ini pun harus ikut melakukan perubahan.
Dari sebelumnya mengandalkan produk-produk tradisional yang dititipkan sebagai program pemerintah kepada Jamkrindo, akan di balancing atau diimbangi dengan produk yang nonprogram pemerintah.
Direktur utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan, perubahan program nonpemerintah maksudnya bukan berganti, tapi melakukan balancing dari portofolionya Jamkrindo dan itu sudah dimulai tahun 2017.
“Forto polio dari bisnis Jamkrindo harus diatur agar tidak semuanya tergantung kepada program pemerintah lagi, tapi juga bisa mencari bisnis komersil, direct kepada UKM dan Koperasi, di mana ini sudah jadi tugas Jamkrindo,” ujar Randi Anto usai acara launching logo untuk ulang tahun Perum Jamkrindo ke 49 di lobi gedung Jamkrindo, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).
Jadi, kata Randi Anto, pihaknya tidak menunggu pemerintah. “Kita yang keluar untuk membantu UKM dan Koperasi itu. Mulai tahun ini, sudah bisa melakukan sinergi dengan BUMN karena kita sudah memperoleh Perpres,” ujarnya.
Sehingga, sambung Randi, pihaknya bisa melakukan sinergi di luar UKM dan Koperasi sepanjang itu dengan BUMN. Saat ini komposisi dari bisnis nonprogram pemerintah itu, sebut dia, antara 56-57% di forto polio Jamkrindo. “Jadi yang program kita cuma tingggal 44-45%,” urainya didampingi seluruh direksi Jamkrindo.
Dengan kondisi lebih dari separuh itu, rinci Randi, pihaknya harus mencari bisnis sendiri dan itu sudah dimulai. “Programnya berupa penjaminan langsung, melakukan penjualan performance bond, deal dengan perbankan atau lembaga keuangan nonbank, apakah itu multifinance, dan sebagainya,” ungkapnya.
Itu yang jadi balancing porto folio, lanjut dia, selain kita tetap terus menjalankan program pemerintah. “Fungsi dan misi Jamkrindo mengembangkan UKM dan Koperasi. Itu sudah konsisten dijalankan terus hingga hari ini, dan esok, dan ke depannya,” kilahnya.
Jadi, sambungdia, bagaimana Jamkrindo bisa berkiprah untuk bangsa ini? “Perubahan tidak bisa dihindari dan hari ini Jamkrindo dituntut untuk berubah,” ulangnya.
Targetnya, menurut Randi, Jamkrindo harus terus mengembangkan bisnis porsi pemerintahyang tetap terus dijalankan sesuai visinya dan Jamkrindo pun ingin memperbesar porsi bisnisnya.
“Karena memang dari sisi kapasitas atau giring ratio masih sangat longgar untuk meng- capture bisnis yang ada di luar. Dan kami sudah melakukan seperti kerja sama dengan perbankan atau lembaga keuangan nonbank,” ujarnya sambil merinci.
Sudah dengan bank BUMN yang tergabung dalam Himbara, rinci dia, hampir semua Bank Pembangunan Daerah (BPD), swasta, termasuk bekerja sama dengan UKM dan koperasi maupun BPR (bank perkreditan rakyat). “Kita memang kejar UKM dan koperasi,” paparnya.
Berita terkait: http://semarak.co/usia-49-tahun-jamkrindo-kedepankan-pelayanan-maksimal-dan-gelar-kompetisi-jhc-2/
Lebih jauh dikatakan, launching logo untuk HUT Jamkrindo ke 49 ini sekaligus menandai Jamkrindo berubah. Artinya, bisnis Jamkrindo bisa di drive melalui teknologi dan harus disadari sekarang eranya generasi milenial.
Maka itu harus merangkaul dengan program Hackathon. “Ini berupa kompetisi bertajuk Jamkrindo Hackathon Challenge (JHC) bagi start up. Kita ulang tahun 1 Juli 2019 dari historisnya tahun 1970 berangkat dari Perum PKK sudah bermetamorfosa, evolusi, dan berkembang sehingga jadi Perum Jamdkrindo yang relatif bisa dibanggakan di percaturan BUMN,” klaimnya.
Tidak sekadar launching logo, lanjut dia, tapi berubah dari sisi Hackaton. “Ini artinya, bisnis Jamrkrindo bisa di drive via teknologi dan kita harus menyadari bahwa generasi yang saat ini ada memang sangat berbeda,” ujarnya.
Makanya, kata dia, pihaknya merangkul hackathon ini sehingga ada kesinambungan proses bisnis yang bisa kita akselerasi tidak sekadar otomatis, tapi bagaimana kita manfatkan teknologi. “Bicara generasi milenial, startup yang jadi target market Jamkrindo, itu keharusan. Makanya, komposisi karyawan Jamkrindo sudah 60-64% growth karyawan/ti Jamkrindo,” tandasnya.
Kalau baca majalah Global bisnis terbaru mengenai generasi milenial, sambung dia, kita semua butuh generasi milenial, tapi mereka tidak butuh kita. “Artinya, kita dituntut berubah untuk bisa ikut perkembangan yang terjadi di pasar. Pada HUT ini kita coba meng -capture perubahan-perubahan yang terjadi terkait bisnis Jamkrindo, terkait hackathon fintech bank BUMN, dll,” rincinya.
Tahun ini, kata dia, Jamkrindo genap berusia 49 tahun dan ingin terus mengedepakan pelayanan optimal yang profesional, efektif, efisien, dan sinergi secara berkelanjutan sehingga mampu memberikan manfaat bagi seluruh negeri,” umum Randi.
Sebagai BUMN yang berperan penting membantu UMKM dam koperasi agar bisa mengakses permodalan kepada lembaga keuangan, Jamkrindo menjadi pilihan utama pelaku usaha dalam layanan penjaminan untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan perekonomian nasional secara progresif di seluruh Indonesia.
Mengatakan Perum Jamkrindo sudah berjalan jauh dalam melaksanakan fungsi dan tanggungjawab sebagai Perusahaan Penjaminan, dimulai sejak berdirinya Lembaga JaminanKredit Koperasi (LJKK) pada tahun 1970 hingga akhirnya bertransformasi menjadiPerumJaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
“Perjalanan yang sangat panjang ini menjadikan peluang sekaligus tantangan khusus bagi insane Jamkrindo untuk tetap eksis dalam segala hal. Sebagai wujud kontribusi nyata, mari kita bekerja dengan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan (continuous improvement) untuk mampu lebih baik dan progresif,” tuntasnya. (lin)