Setelah berhasil menjalankan Program Pegadaian Bersih-Bersih di 16 Kota di seluruh Indonesia, PT Pegadaian semakin agresif mengajak masyarakat di Pulau Sulawesi mengubah sampah menjadi emas, dengan membangun Bank Sampah. Kini giliran di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/3).
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, setelah berhasil di 16 kota di seluruh Indonesia dan dua di antaranya di pulau Sulawesi. Program Pegadaian Bersih-Bersih berkesempatan membangun Bank Sampah di ibukota Sulawesi Tengah, Palu, khususnya di Kelurahan Duyu.
Dengan adanya Bank Sampah ini, semua masyarakat setempat dapat menikmati manfaat dari Program Pegadaian Bersih-Bersih. Dimana nanti masyarakat dapat mengubah sampah rumah tangga menjadi tabungan emas
“Masyarakat Kelurahan Palu akan diberi pengetahuan bagaimana cara memilah sampah dengan baik dan benar. Sehingga nantinya dapat ditukarkan dengan emas. Prosesnya dimulai dari pemilihan sampah yang diambil dari sampah rumah tangga, dibagi berdasarkan jenisnya organik atau anorganik,” ujar Kuswiyoto dalam rilis Humas.
“Nanti masyarakat Kelurahan Duyu, akan diberi pembelajaran mengenai pengolahan sampah. Nanti sampah kalau sudah diolah dan dibagi menjadi jenis sampahnya, dapat dikumpulkan dan melalui proses penyetoran, penimbangan, penghitungan, dan hingga tahap akhir hasil penimbangan ke dalam tabungan emas,” ujarnya.
Selain memilah sampah menjadi emas, Program Pegadaian Bersih-Bersih dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat dan mengurangi dampak sampah lingkungan.
“Pegadaian akan memberikan bantuan perlengkapan dan pembangunan Bank Sampah, 2 Unit sepeda motor sampah, dana kebijkan umat Pegadaian Syariah berupa sound system untuk Masjid Al-Ikhsan, dana kebijakan umat Pegadaian Syariah berupa sembako gratis untuk pengungsi Huntara,dan bina lingkungan berupa 200 bibit pohon,” ujarnya.
Sedangkan pemilihan Kelurahan Duyu, Palu untuk lokasi Program Bersih-Bersih Pegadaian karena pasca gempa bumi yang berkekuatan 7,4 skala richter dan tsunami volume sampah di Sulawesi Tengah cukup meningkat.
Hal ini terlihat dari limbah medis yang tercatat hampir 10,5 ton di beberapa rumah sakit. Sementara itu pada acara peresmian Program Pegadaian Bersih-Bersih di Palu, perseroan turut mengajak Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN.
Hal ini dilakukan agar semua lapisan masyarakat dapat memahami tujuan dari Program tersebut. Dikesempatan yang sama, Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi Program Pegadaian Bersih-Bersih.
Menurutnya program tersebut dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, menurutnya program ini juga dapat meningkatkan sektor ekonomi masyarakat, karena sampah-sampah yang dikumpulkan dapat diubah menjadi emas.
“Saya sangat apresiasi adanya program ini. Program Pegadaian Bersih-Bersih ini dapat membuat masyarakat aktif lebih aktif menjaga lingkungan dengan mengumpulkan sampah, lalu sampah itu ditukar menjadi tabungan emas, bila nantinya tabungan tersebut sudah terkumpul maka kebutuhan masyarakat di Kelurahan Duyu dapat terpenuhi,” tutupnya. (lin)