PT Sucofindo menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2019 dengan tema Pertumbuhan, Inovasi dan Digitalisasi Proses Bisnis di Bogor, Jawa Barat, 18-19 Februari 2019. Rapimnas dibuka Komisaris Utama Sucofindo Irjen Pol (Purn) Syahrul Mamma.
Dalam sambutannya, Syahrul memberikan arahan bagi seluruh jajaran pimpinan Sucofindo, untuk melakukan inovasi, dan digitalisasi proses bisnis untuk terus bertumbuh pada era Industri 4.0.
“Tahun 2018 Sucofindo telah menutup tahun dengan kinerja meningkat, yaitu pendapatan meningkat 28,9% dari tahun sebelumnya. Atau Rp 2,63 triliun dan mencetak laba naik sebesar 24,4% dari tahun sebelumnya. Atau Rp 294,3 miliar,” ujar Syahrul dalam rilis Humas Sucofindo, Rabu (20/02).
Dirut Sucofindo Bachder Djohan Buddin memaparkan, Sucofindo telah menetapkan target pendapatan tahun 2019 sebesar 2,82 triliun. Atau tumbuh minimal 14,7%, dengan target laba bersih sebesar Rp 344,12 miliar. Ini naik sebesar 20,4%.
“Tahun 2019, tantangan BUMN Survei semakin berat, menghadapi era disrupsi, Sucofindo harus melakukan inovasi bisnis dan adaptif terhadap perkembangan di era industri 4.0 untuk dapat meningkatkan kinerja bisnisnya,” ujar Bachder.
Sektor telekomunikasi yang berkembang cepat, merupakan salah satu sektor yang dibidik oleh Sucofindo. Perkembangan tersebut perlu pemastian produknya dari sisi kualitas, keamanan, dan kesehatan.
Pemastian tersebut perlu dukungan semua pihak dari regulator, produsen, importir, serta lembaga uji dan sertifikasi. Untuk itulah, Sucofindo mengembangkan Laboratorium Telekomunikasi dan Informasi, yang diawali dengan Laboratorium pengujian Radio Frekuensi (RF) untuk produk Handphone, Komputer Genggam dan Tablet (HKT).
Layanan Sucofindo lainnya adalah di bidang lingkungan, yaitu dengan dikeluarkannya guideline pertama di Indonesia untuk sertifikasi Greenport. Beberapa pelabuhan dan industri yang memiliki pelabuhan di Indonesia, telah menerapkan guideline ini dan berupaya mendapatkan sertifikasi Greenport ini untuk meningkatkan kinerja pelabuhan.
“Sucofindo juga terus meningkatkan peran untuk membantu berbagai kebijakan pemerintah dan membantu upaya perlindungan konsumen, salah satunya, Sucofindo siap untuk membantu melakukan audit dan sertifikasi untuk Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta sertifikasi Biro Perjalanan Wisata (BPW).
Sinergi dengan beberapa pihak juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja bisnis. Bersamaan dengan pembukaan Rapimnas tersebut, Sucofindo melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahamanan dengan PT Timah Tbk dan Whatshalal Singapore.
Sucofindo meningkatkan kerja samanya dengan PT Timah, terkait dengan jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, pelatihan dan konsultansi, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang ditandatangani Muhammad Rizki, Direktur SDM dan Umum PT Timah.
“Kerja sama Sucofindo dengan Timah telah terjalin dengan baik. Di antaranya verifikasi asal-usul bijih timah dari hulu sampai hilir, verifikasi logam timah baik domestik maupun ekspor, Quality Control Pengawasan Timah Batangan,” beber Bachder.
Juga mendukung jasa- jasa kalibrasi keseluruh laboratorium PT Timah, lanjut dia, kegiatan-kegiatan ini mendukung PT Timah untuk mengontrol kualitas timah sesuai dengan Regulasi Perdagangan dan mendukung upaya PT Timah, untuk melakukan reklamasi tambang.
Selanjutnya, kerja sama dengan Whatshalal salah satunya adalah untuk pengelolaan big data dan solusi sistem informasi terkait dengan Industri Halal di pasar regional. Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Salehin Amat Kamsin, Chief Operating Officer dari WhatsHalal Singapore.
Salehin menjelaskan, bahwa WhatsHalal berharap kerja sama ini dapat meningkatkan industri halal Indonesia di pasar regional. Untuk kegiatan dan jasa-jasa lainnya yang dimiliki oleh Sucofindo dapat dilihat melalui website kami di www.sucofindo.co.id . (lin)





