PT Bank Syariah Mandiri (BSM) atau Mandiri Syariah bersama Lembaga Amil Zakat (Laznas) BSM Umat menyaksikan Panen Padi sehat warga Desa Berdaya Sejahtera Mandiri di Rejo Asri, Seputih Raman, Lampung Tengah.
Direktur Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa mengatakan, program penanaman padi sehat telah dimulai enam bulan silam melibatkan 100 petani. Mandiri Syariah melalui Lembaga Zakat BSM Umat juga memberikan pendampingan kepada para petani.
“Alhamdullilah, dengan pola pertanian ramah lingkungan yang dimulai dengan pemilihan bibit padi khusus, penggunaan pestisida nabati sampai sistem penggilingan di gudang penggilingan khusus, hari ini kita dapat memanen beras organik” jelas Putu dalam rilis Humas Mandiri Syariah, Selasa (19/02).
Dari 25 hektar lahan budidaya padi sehat, rata-rata hasil panen mencapai 5.8 ton/ha atau di atas rata-rata nasional yang baru mencapai 5,5 ton/hektar. Hasil panen diberi merk “BERASERA” dan telah mendapat sertifikasi bebas pestisida dari PT Sucofindo.
“Desa Berdaya Sejahtera Mandiri adalah program implementasi Sustainable Finance Mandiri Syariah dalam upaya penguatan ekonomi, sosial dan lingkungan melalui pengembangan sumberdaya lokal,” ujarnya.
Selain sebagai implementasi atas POJK 51 tahun 2017 mengenai Sustainable Finance, lanjut Putu, bagi bank syariah kegiatan terkait ini merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip Maqashid Syariah (tujuan syariah) yakni kemaslahatan umat dan lingkungan.
“’Mandiri Syariah punya dua besaran program Sustainable,’’ kata Putu dihadapan Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan petani binaan Mandiri Syariah.
Kedua besaran program itu adalah sosio bisnis dan aksi sosial terintegrasi (Mandiri Syariah Integrated Action/BISA) yang mencakup pengembangan komunitas, spiritual development, people development dan environment development.
Sampai saat ini program BISA telah dilaksanakan di 3 desa dengan membentuk tiga klaster yaitu klaster Pertanian Padi sehat di Lampung Tengah, klaster Peternakan Sapi Potong di Trenggalek dan klaster Peternakan Kambing di Purbalingga. Program ini merupakan bagian dari mendukung Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Ini adalah upaya kami dalam mewujudkan konsep bahwa bank syariah mampu mengembangkan ekosistem yang tak hanya berorientasi internal (profitabilitas perusahaan), tapi juga berdampak positif secara luas untuk masyarakat, lingkungan,” paparnya.
Maupun berkontribusi pada Master Plan Jasa Keuangan Indonesia, rinci Putu, RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) dan RPJM (RP Jangka Menengah) Nasional, serta berkontribusi nyata pada upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Insya Allah, dalam menjalankan bisnis Bank, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mencari profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan kontribusi bagi people (umat) dan planet (negeri). Semoga apa yang kami lakukan dapat #jadiberkah untuk semua” tutupnya. (lin)