Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais membeberkan sejumlah peristiwa yang menurutnya menjadi pertanda keberpihakan Tuhan kepada duet Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Amien memulai sambutannya dengan cerita tentang kiai kondang KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen yang didatangi presiden, namun justru mendoakan nama Nama Prabowo Subianto. Padahal, presiden itu meminta doa agar terpilih untuk periode kedua.
“Oleh malaikat dimasukkan ke lisan kiai yang sangat alim tadi. Sehingga menyebut nama lain. Ini pertanda dari langit, insya Allah (Prabowo-Sandi jadi Presiden dan wakil Presiden),” ujar Amien dalam sambutan saat menyapa ribuan peserta jalan sehat yang digelar Roemah Djoeang Prabowo-Sandi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2).
Mantan ketua MPR ini menceritakan kisah lain tentang menteri yang mengumpulkan anak buahnya untuk memilih satu dari dua desain stiker. Menteri itu, kata Amien, berpura-pura membuat stiker dan bertanya kepada karyawannya untuk memilih desain nomor satu atau dua. Ternyata, anak buah sang menteri itu berani melontarkan pilihan yang berbeda.
“Ternyata semua pilih dua. Lagi-lagi ini sebuah tanda dari Allah,” ucap Amien sambil mengisahkan cerita tentang suatu negeri antah berantah yang musibah alam terjadi tak henti-hentinya.
“Itu pertanda bahwa alam saja sudah tidak tahan,” kata politikus berjuluk Tokoh Reformasi itu.
Pada akhir sambutannya, Amien memimpin ribuan pendukung Prabowo – Sandi agar mendoakan pasangan calon berbomor urut 02 itu memenangi pemungutan suara Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.
“Pokoknya, dalam hati anda, paslon yang didukung bersama oleh Allah diberi kekuatan lahir dan batin, sehingga pada 17 April tahun ini bersyukur pada Allah,” pungkasnya.
Partai Gerindra menilai Allah-lah yang menggerakkan Mbah Moen menyebut nama Prabowo saat membaca doa di samping Presiden Joko Widodo. Gerindra pun bersyukur Prabowo didoakan Mbah Moen yang disebut sebagai kiai besar.
“Allah yang menggerakkan, Allah, Tuhan yang Mahakuasa, Maha Esa, menggerakkan Mbah Maimun dalam doanya, sengaja di situ, di hadapan Pak Jokowi. Yang keluar lafaz dari mulut Mbah Maimun itu justru Pak Prabowo. Bagi kami, kami syukuri siapa pun, apalagi sekelas Mbah Moen, ulama kiai besar di Jawa Tengah dan Indonesia,” kata Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, Sabtu (2/2).
Selain itu, Riza menduga diucapkannya nama Prabowo oleh Mbah Moen itu karena Mbah Moen punya kesan sendiri dengan Prabowo. Dia menyebut akibat kesan tersendiri itulah Mbah Moen mengucapkan nama Prabowo saat membaca doa. Padahal disebelahnya Presiden yang jadi tamunya.
“Mungkin, yang teringat di benak Mbah Maimun presiden yang pantas, yang baik, adalah Pak Prabowo, yang berkesan. Sehingga kesan itu tidak bisa dihindari, tidak bisa dimungkiri, keluar secara refleks, keluar secara alamiah, natural keluar dari mulut, dari lafaz Mbah Maimun,” ucapnya.
Potongan video doa Mbah Moen ini sebelumnya ramai dibahas karena menyebut nama Prabowo meski posisi Mbah Moen berada di sebelah Joko Widodo. Belakangan, Waketum PPP Arwani Thomafi, yang berada di lokasi, menjelaskan, jika dilihat secara utuh, Mbah Moen mendoakan Jokowi untuk menjadi presiden kedua kalinya.
“Saat ini beredar di publik dua video Mbah Moen berdoa. Dua video tersebut harus dilihat secara utuh, tidak bisa dibaca hanya satu video. Di video pertama yang di-framing sebagai doa untuk Pak Prabowo semestinya dilihat secara utuh,” tepis Arwani saat dimintai konfirmasi media.
Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) yang turut hadir pada acara yang digelar di kediaman Mbah Moen di Ponpes Al-Anwar, Rembang, Jumat (1/2) malam, mengirimkan video yang menunjukkan klarifikasi Mbah Moen soal salah ucapnya. Klarifikasi tersebut langsung disampaikan Mbah Moen setelah doa yang menyebut nama Prabowo di samping Jokowi.
“Hadza (ini) Pak Prabowo, laa (bukan) Pak Prabowo, ningo (bahasa Jawa: tetapi) Pak Jokowi,” ucap Mbah Moen dalam video yang dikirimkan Rommy kepada detikcom, Sabtu (2/2).
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan soal salah ucap ulama pendiri PPP, Maimun Zubair tidak usah dibesar-besarkan. Menurut Sandiaga, hal seperti itu wajar terjadi.
Sandiaga meyakini Maimun atau yang kerap disapa Mbah Moen ini sebagai ulama besar mendoakan kedua calon presiden. Baik mendoakan Prabowo atau Jokowi, menurutnya boleh-boleh saja.
“Enggak usah dibesar-besarkan. Buat saya wajar saja, mungkin beliau mendoakan Pak Prabowo dan juga mendoakan Pak Jokowi,” kata Sandiaga di SMA Pangudi Luhur, Jakarta, Sabtu (2/2).
Ia pun mengingatkan agar kedua kubu tidak saling menyerang, apalagi menggunakan persoalan ini. Ia mengatakan untuk kedua kubu; baik kubu paslon 01, maupun kubunya di 02, untuk tidak mempersoalkan hal ini. Karena menurutnya salah ucap itu merupakan hal yang wajar.
Ia menambahkan ia sendiri pernah salah ucap atau ia sebut sebagai; slip of tounge. Sandiaga juga mengaku kerap salah ucap saat bertugas sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, tapi ia santai dan meminta maaf bila itu terjadi. “Simpel kok orang Indonesia kalau kita minta maaf, (masalah) selesai,” ucapnya.
Sebelumnya beredar video Maimoen Zubair membacakan doa penutup yang diketahui dalam acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat, 1 Februari 2019.
Video ini kemudian viral karena Mbah Moen duduk di sebelah Jokowi sementara membacakan doa yang di dalamnya menyebut nama calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, seolah berpihak pada Prabowo.
Seperti diketahui, ulama Nadhlatul Ulama (NU) KH Mbah Moen menerima kunjungan dari calon presiden nomor urut 01, Jumat (1/2).
Jokowi bersilaturahmi dan mengunjungi jajaran pengurus Pondok Pesantren Al-anwar Kelurahan Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Saat Kiai Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen tersebut memanjatkan doa di akhir acara kunjungan, ia salah menyebutkan nama Jokowi dengan justru menyebut Prabowo Subianto dalam doanya itu.
Potongan rekaman saat Mbah Moen salah menyebutkan nama tersebut lantas menjadi viral di media sosial. Kunjungan dan kebersamaan petahana tersebut diunggah pula oleh akun YouTube NU Lovers.
Dikutip dari akun YouTube NU Lovers Jumat (1/2/2019), saat itu Mbah Moen tampak sedang membaca sebuah kertas yang isinya adalah lantunan doa. Dalam doa yang dipanjatkan menggunakan bahasa arab tersebut, ia salah menyebut nama Prabowo.
Hingga doa selesai dipanjatkan, Mbah Moen tampak tak menyadari kesalahannya itu. Setelah doa, tampak Ketua Umum DPP PPP, Rommahurmuzy membisikkan suatu hal kepada Mbah Moen.
Setelah Rommahurmuzy memberikan penjelasan kepada Mbah Moen, Kiai tersebut lantas mengoreksi pernyataannya yang menyebut nama Prabowo. (dtc/jpn/tpc/tcb/lin)