Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mendengarkan curhat (curahan perhatian) para petambak garam dalam acara Dialog dengan Petani Garam dan Perwakilan Desa Se-Sumenep Desa Karanganyar, Kalianget, Kab.Sumenep, Jawa Timur, Senin (21/1).
Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI) Syaiful Rahman mengharap Sandiaga Uno, jika terpilih bersama Prabowo dapat melayani rakyat Indonesia, dapat memperbaiki nasib para petambak atau petani garam yang makin sengsara.
“Terima Kasih atas kehadiran Pak Sandi Uno di tambak garam ini. Baru pertama kali ini calon wakil oresiden menyambangi kami. Petani garam yang sangat butuh perhatian pemerintah. Kami hanya minta pak Stop impor garam dari Australia dan India,” ucap Syaiful yang membuka acara tersebut.
Ketua Forum Petambak Garam Madura (FPGM) Muhamad Yanto mengaku tiap tahun petambak garam selalu punya masalah. Menurut Yanto biang masalahnya adalah Impor di Kementerian Perdagangan dan Data di Kementerian Perindustriian.
“Saya nggak benci impor pak. Tapi jangan kebablasan. Data dari menteri perindustrian dan perdagangan bikin petani garam rugi terus menerus. Kalau Pak Sandi jadi wapres, tolong cari menteri yang sanggup dan mampu. Jangan seperti sekarang. Bukan kami anti impor. Jangan anak tirikan kami sebagai anak bangsa ,” jelas pria berkacamata ini.
Lain lagi dengan dengan Ahmad Sukardi, petani Garam dari Sampang yang jauh-jauh ke Sumenep untuk berdialog dengan Sandiaga Uno. “Saya mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah sekarang yang sudah merevitalisasi industri garam dari hulu ke hilir, Hanya impor yang kami dapat,” ucap Ahmad dengan suara tinggi.
Menurut Ahmad harus ada infrastruktur untuk petani garam, dari irigasi hingga infrastruktur untuk membawa garam dari tambak ke truk. Biayanya cukulp mahal tujuh ribu rupiah hingga sepuluh ribu rupiah perkarung. “Sementara yang ada di sekitar ini, 60 persen belum terbangun, baik irigasinya dan infrastruktur pembangunannya,” ucap Ahmad.
Sandiaga Uno sempat menarik nafas panjang mendengar keluhan para perani garam tersebut. Padahal 60 Persen konsumsi garam di Indonesia dihadilkan dari pulau madura. Makanya pulau ini juga disebut pulau garam.
“Saya berkomitmen, Ampon Bektona (Sudah Waktunya). Saya pastikan jika terplilih nanti menteri-menterinya berpihak kepada rakyat. Tidak menyia-nyiakan petambak garam. Dan akan membela rakyat. Karena kami dipilih oleh rakyat dan tidak akan mengkhianati rakyat,” ucap Sandi. (lin)
sumber: WAG Relawan FSU for Prabowo Sandi