Opini by Asyari Usman
Gaya bebas Prabowo membuat beliau natural menyampaikan buah pikirannya. Di dalam debat pertama malam tadi, Prabowo mampu menunjukkan ‘presidential style’ (gaya bicara seorang presiden). Misalnya ketika dia menjelaskan bagaimana cara mengatasi terorisme dan korupsi.
Prabowo tampak paham betul dengan kedua isu itu. Beliau mengerti akar masalahnya dan tahu bagaimana cara mengatasinya. Prabowo berbicara runtun dan artikulat. Lancar. Karena sudah dikuasainya isu-isu tersebut secara menjelimet.
Dari keseluruhan segmen debat, Prabowo terbentur pada pertanyaan Jokowi tentang begitu banyak mantan napi korupsi yang menjadi caleg Gerindra. Masalah ini memang rawan. Siapa pun orangnya akan gerah menghadapi pertanyaan semacam ini. Tim Jokowi tampaknya sengaja memainkan kartu caleg mantan koruptor.
Aspek ini seharusnya menjadi ‘lesson to learn’. Pelajaran bagi Pak Prabowo.
Di luar isu ini, Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf-lah yang mengalami masalah besar. Coba lihat ketika Pak PS bertanya tentang benturan kepentingan pribadi para pejabat tinggi Jokowi dengan tugas mereka. Prabowo menyindir para menteri yang memiliki banyak bisnis. Kelihatan sekali Jokowi jengkel dengan pertanyaan Pak PS.
Ini tampak dari jawaban dia yang defensif. Misalnya, dia katakan bahwa kalau PS punya bukti lengkap, silakan saja laporkan ke pihak yang berwenang. Padahal, pertanyaan Pak PS ini bisa dijawab dengan santai oleh Jokowi. Sebagai contoh, Jokowi bisa katakan “menteri-menteri saya telah melepaskan jabatan bisnis mereka sebelum masuk ke kabinet”. Tak perlu bernada suara tinggi.
Jokowi sangat terpojok dengan fakta bahwa Luhut Pandjaitan memiliki banyak bisnis. Dia juga tak siap menjawab pertanyaan PS tentang menteri yang diduga mengambil fee dari impor berbagai jenis bahan makanan.
Secara keseluruhan, Prabowo-Sandi menguasai panggung debat perdana malam tadi. Ini sangat penting. Sebab, capres-cawapres oposisi ini bisa mendapatkan gambaran tentang kelemahan Jokowi-Ma’ruf.
Dari sini bisa ditengok bahwa debat kedua nanti akan menjadi ringan bagi Prabowo-Sandi. Mereka telah melepaskan pukulan-pukulan telak. Banyak ‘jab’ dan ‘uppercut’.
Dan Sandi sekarang membawa pulang pengalaman debat presiden ini untuk perbaikan ‘performa’ di debat kedua. Dengan gaya presiden (presidential style), insya Allah Prabowo semakin dekat ke titik kemenangan.
(Penulis adalah wartawan senior)
Sumber: KAHMI Cilosari 17 kiriman RH (copas facebook Anna Fathimah)