Ajang Indonesia International MICE Expo (IIME) akan berlangsung di Jakarta, 2-3 Mei mendatang, di Kota Kasablanka, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kegiatan ini diproyeksikan dapat mendukung target capaian 20 juta wisatawan manca negara ke dalam negeri tahun ini.
Kegiatan tersebut baru kali pertama dilakukan dan digagas Alcor MICE sebagai pemilik venue The Kasablanka dan RajaMICE. Setidaknya langkah yang sudah ada mendukung upaya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam rangka peningkatan potensi MICE Indonesia agar menjadi salah satu andalan Pariwisata.
Direktur Alcor Prime Jim Tehusijarana mengatakan, MICE yang spektakuler di Indonesia itu memamg belum ada. Perlu ada kerja sama yang sangat baik dukungan yang optimis dari pemerintah untuk melakukan even sebesar MICE yang ada di luar negeri.
“Even IIME ini adalah sebuah event bussines to bussines atau B2B khusus bagi pelaku industri MICE di Indonesia sebagai seller yang akan dipertemukan dengan buyer korporasi, travel operator, Event & Wedding organizer, Profesional Conference & Exhibition Organizer dari dalam dan luar negeri,” terang Jim, selaku penyelenggara even IIME di Jakarta, Kamis (10/1) seperti dilansi media online nasional.
Tidak tanggung- tanggung, panitia membidik target transaksi selama even Rp 50 miliar. Selain mendapat dukungan dari Kemenpar, Jim menyebut, dukungan datang dari Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Indonesia Hotel General Manager Assosiation (IHGMA), Asosiasi Perusahaan Pemeran Indonesia (ASPERAPI) dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
Dia menceritakan data International Congress and Convention Association (ICCA), Indonesia berada di peringkat ke-42 di dunia dan peringkat ke-12 untuk kawasan Asia Pasifik. Untuk jumlah aktivitas acara juga meningkat dari 76 acara menjadi 150 acara pada tahun ini.
“Kendala selama ini adalah aksesibilitas, dan transportasi, infrastruktur kita masih sangat lemah. Tapi kita berupaya optimis untuk melakukan terobosan ini. Dengan harapan menjadi besar dan diminati,” pungkasnya.
Ketua Pelaksana IIME Panca R Sarungu mengatakan, kontribusi MICE untuk peningkatan kunjungan wisatawan asing dan pergerakan wisatawan domestik dan pendapatan devisa juga akan meningkat secara signifikan diproyeksikan mencapai 2,5 miliar dolar AS.
Pemerintah menetapkan target sebanyak 2 juta wisatawan MICE akan berkunjung ke Indonesia pada 2019. Destinasi MICE lebih bersifat bisnis yang mempunyai karakteristik sangat berbeda dibandingkan dengan leisure sehingga untuk pengembangan destinasi MICE fokus pemerintah saat ini adalah di tujuh kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Lombok.
“Sudah 13 tahun kita bergelut di dunia MICE, tapi belum bisa menciptakan even yang menjadi acuan. Tapi dengan langkah ini kami optimistis akan berkembang ke depan,” kata Panca.
Selama ini even musik dan conference yang masih menjadi Primadona untuk mendongkrak kunjungan wisman. “Kita bisa maksimalkan di musik, kalau conference harus lewat bidding,” tutupnya. (lin/net)