TurunTangan.org Bersama NGO Insaf Malaysia Beri Bantuan Korban Gempa dan Tsunami

Penandatangan MoU program renovasi rumah gratis untuk korban di Banten, antara Turun Tangan dan NGO Insaf Malaysia. foto: dita hastuti

Dari hasil pemeriksaan BMKG, tercatat perubahan permukaan air laut di beberapa wilayah seperti di Pantai Jambu, Bulakan, Kecamatan Cinangka, dan Kabupaten Serang. Ketinggian air laut mencapai 0,9 meter dan 0,35 meter di Kota Agung, Lampung yang kemudian disimpulkan sebagai gelombang tsunami.

Data dari BNPB, 31 Desember 2018 menyatakan, terdapat 437 korban meninggal akibat tsunami ini dan 33.316 korban tsunami yang masih bertahan di pengungsian.

Ketua TurunTangan.org Muhammad Chozin Amirullah mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan darurat para korban tsunami, TurunTangan.org melakukan berbagai macam respons bantuan seperti medis dan distribusi bantuan logistik. Dari berbagai respon bantuan tersebut, pihaknya mendapat banyak cerita humanis dari para penyintas tsunami di Banten.

“Terkait dengan bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, tercatat dalam tahun ini TurunTangan telah bergerak membantu para korban bencana di Lombok, Palu, dan Banten,” ujar Chozin di Jakarta, Rabu (2/1).

Dalam melakukan respon bencana, lanjut Chozin, pihaknya mengandalkan jaringan relawannya yang berada di wilayah bencana untuk saling berkoordinasi mengenai keperluan apa saja yang dibutuhkan di daerah bencana agar pihaknya dapat menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Seperti diketahui, TurunTangan.org adalah inkubasi gerakan kepemimpinan dengan pendekatan gerakan kerelawanan yang mendorong masyarakat peduli dan terlibat aktif untuk mewujudkan Indonesia yang penuh dengan pemimpin yang berkompeten dan berintegritas.

Menginjak tahun kelima berdirinya, TurunTangan saat ini fokus pada 5 bidang gerakan kerelawanan, yakni pendidikan, sosial, pendidikan politik, lingkungan, dan kesehatan. Tercatat sebanyak 40 Kota/Kabupaten se-Indonesia telah bergerak membentuk TurunTangan daerah dengan 107 gerakan kerelawanan, serta 53.000 relawan yang telah memilih untuk terlibat bekerja.

Dimulai dari gempa bumi di Lombok terdapat 5.236 penerima manfaat yang tersebar di 13 Desa, 10 Kecamatan, dan 3 Kabupaten melalui beberapa progam respons bencana kami yaitu Respons Medis, Bantuan Air Bersih, Ruang Senyum (Sekolah Darurat), dan Cerita Untuk Lombok (Resiliensi).

Kemudian program yang sama kita lakukan dalam respons bencana di Palu, Parigi, Sigi, dan Donggala. Terdapat 526 jiwa penerima manfaat dalam respons medis, 1.554 jiwa penerima bantuan logistik, 1.674 jiwa penerima dalam program Dapur Umum, dan 127 jiwa dalam program psiko sosial.

Andi Angger Sutawijaya, Direktur Eksekutif Turun Tangan mengatakan, “Semua aktivitas tersebut kami lakukan berkat bantuan dari donasi publik yang kami lakukan melalui Kitabisa.com, kanal media sosial TurunTangan, dan kerja sama dengan berbagai pihak seperti PT Indodax Indonesia dan Insaf Malaysia. Penggalangan dana drngan menerima donasi yaitu membuka kotak rekening, kita masih terbuka bekerjasama dengan lembaga-lembaga perorangan ataupun lembaga lainnya.”

Kemudian pada 22 Desember 2018 lalu, saat terjadinya tsunami di Banten dan Lampung kami pun bergerak melakukan respon bencana dengan formula yang telah kami lakukan di Lombok dan Palu.

Aktivitas pertama yang kami lakukan untuk tsunami di Banten adalah respons medis yang bekerja sama dengan Tenaga Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (TBM FKUI). Bersama TBM FKUI kami berkeliling di daerah Labuhan dan Ujung Kulon untuk mengobati para penyintas tsunami di daerah Banten dari tanggal 28-30 Desember 2018.

Tak hanya dari TBM FKUI, dalam respon medis tersebut terdapat juga bantuan dari Insaf Malaysia organisasi nirlaba asal negeri jiran yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan.

Atas dasar kesaksian langsung di daerah bencana, Insaf Malaysia tergerak untuk membuat program renovasi rumah gratis bagi para kaum dhuafa yang rumahnya rusak parah akibat gelombang tsunami.

Insaf Malaysia memercayakan TurunTangan untuk menjadi mitra dalam program tersebut. Di mana penandatanganan MoU program renovasi rumah gratis untuk korban di Banten dilaksanakan pada Rabu, 2 Januari 2018 yang bertepatan dengan konferensi pers Cerita dari Banten. (ita)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *