Pemanfaatan teknologi digital yang massif membuat perusahaan rintisan atau startup bermunculan dan memicu disrupsi di segala lini bisnis. Perusahaan yang tak siap akan perubahan, termasuk perubahan pola kerja, dihadapkan pada tantangan yang berat.
PT Bank Muamalat Indonesia (Bank Muamalat) menggelar program I’m Possible sebagai upaya untuk menambah wawasan karyawan. Melalui program ini diharapkan dapat tercetus ide–ide kreatif dan inovatif dari karyawan yang kemudian dapat diimplementasikan di Bank Muamalat.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, program I’m Possible bertujuan untuk membangun budaya untuk terus belajar dan mengasah kemampuan diri.
“Ini juga sebagai bukti bahwa Bank Muamalat siap menghadapi era digital, dengan belajar dari startup, kami yakini ada nilai-nilai yang bisa diambil tanpa melupakan jati diri kami sebagai bank,” kata Permana dalam rilis Humas Bank Muamalat, Selasa (1/1).
Bentuk program ini berupa kunjungan ke perusahaan market place dan media online untuk melihat bagaimana mereka melakukan inovasi yang berkesinambungan serta penempatan teknologi untuk kepentingan bisnis.
Bank Muamalat dan startup saling berbagi pengalaman mengenai bisnis masing-masing. Selain itu, Bank Muamalat mempelajari bagaimana mereka memiliki budaya kerja dari sebuah startup yang berbeda dengan perusahaan kebanyakan.
Pilot project program ini sudah dilakukan pada 19 Desember lalu dengan mengunjungi market place Elevenia dan media online Kumparan. Dalam kunjungan tersebut karyawan Bank Muamalat diajak untuk berkeliling kantor untuk melihat langsung cara kerja karyawan startup. Mereka dijelaskan mengenai jam kerja yang lebih fleksibel dan pemanfaatan teknologi guna mengefisienkan waktu dan biaya.
Chief Human Capital Officer Bank Muamalat Riksa Prakoso menambahkan, ke depannya program ini akan dilanjutkan dengan mengunjungi perusahaan-perusahaan unicorn berbasis digital.
“Kami akan mengunjungi startup lain termasuk yang sudah berstatus unicorn. Mereka pun sangat antusias menyambut program ini karena dapat saling bertukar informasi dan jaringan,” tutupnya. (lin)