Revitalisasi Pendidikan Olahraga Indonesia Melalui Sport Science dan Industri

Keberhasilan meggelar event olahraga Asian Games 2018,  membuat Indonesia harus sudah siap bersaing dengan raksasa-raksasa olahraga Asia dengan melakukan revitalisasi pendidikan olahraga Indonesia berbasis sport science dan sports industry.

“Di tengah upaya Indonesia mencalonkan sebagai tuan rumah Olimpiade tahun 2032 mendatang, harus diikuti dengan pembibitan dan peningkatan prestasi atlet,” kata Menpora dalam sambutan tertulisnya dibacakan Direktur Politeknik Olahraga Kemenpora, Heru Bramoro saat membuka Seminar dan Lokakarya, Revitalisasi Pendidikan Olahraga Indonesia Berbasis Sport Science dan Sports Industry di Hotel Belleza, Jakarta, Kamis-Jumat (26-28/12).

Dengan dua cara itu, lanjut Heru, keberhasilan meraih Dwi sukses seperti saat menggelar Asian Games akan terulang kembali Berdirinya Politeknik Olahraga Indonesia (POI) di beberapa daerah dapat membantu melahirkan teknisi dan para ahli yang dapat menumbuhkan atlet nasional berkualitas guna mencapai prestasi dunia.

Program POI ini sudah mulai berkembang, di Palembang, Sumatera Selatan dengan menggunakan fasilitas olahraga pasca PON sudah terbentuk. Pemanfaatan fasilitas sarana olahraga setelah PON seperti ini, juga harus diikuti daerah lain seperti Kalimantan Timur, Riau, Jawa Barat dan sebentar lagi di Papua tahun 2020.

“Dengan memanfaatkan fasilitas PON untuk mencetak bibit-bibit atlet andal, maka daerah tersebut dapat dijadikan tempat try out dari daerah lainnya. Selain itu melalui fasilitas olahraga tersebut (PON) dapat juga menggelar event bertaraf internasional,” ujar mengutip.

Tidak menutup kemungkinan Papua setelah menggelar PON ke 20 tahun 2020 dapat mencalonkan diri sebagai tuan rumah SEA Games. Keberadaan sarana olahraga yang dibangun daerah-daeran untuk PON tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal bagi pembinaan olahraga di daerah yang bersangkutan.

“Upaya ini harus diimbangi pemanfaatan dua unsur dalam menempa atlet nasional yaitu sport science dan IPTEK dengan kolaborasi antara dunia pendidikan dan olahraga. Bila perpaduan atau kerjasama seperti itu sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.

Maka akan mampu melahirkan atlet nasional berprestasi tingkat dunia. “Sekaligus juga menjadikan para atlet sukses meraih prestasi di bidang olahraga serta pendidikan yang dijalaninya dengan keberadaan POI tersebut. (trigan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *