Dalam menyikapi peran media di tahun politik, AJO Indonesia berencana menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) dan penetapan konsep Be-Indonesia sebagai konsep media AJO Indonesia yang terintegrasi dengan persyaratan mutlak, di Jakarta, 15 Desember 2018 ini.
Ketua Umum AJO Indonesia Rival Achmad Labbaika menyampaikan, konsentrasi Aliansi Jurnalistik Online (AJO) Indonesia membangun media yang profesional dengan mengedepankan kemampuan teknologi yang modern, tata kelola keredaksian dan para jurnalis yang kekinian. Untuk kemudian mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh anggotanya.
“Dengan semakin hangatnya suhu politik, dan semakin dekatnya pelaksanan Pemilihan Umum serentak April 2019, AJO Indonesia sebagai Organisasi Pers dan Media Nasional merasa perlu untuk mengambil sikap,” tegas Rival Achmad di Jakarta, Senin, (11/12).
Sebagai sebuah organisasi yang di dalamnya tergabung banyak media-media lokal dari 18 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) seluruh Indonesia, yang di dalamnya terdapat pula beragam pilihan politik dari masing–masing individu. Baik pemilik, pemimpin redaksi, serta jurnalis. “Yang pada hakekatnya merupakan hak asasi dalam berdemokrasi,” imbuh praktisi media.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AJO Indonesia, nilai dia, merasa perlu untuk menyikapi keberagaman pilihan tersebut, untuk tetap menjadi sebuah keberagaman namun tidak merupakan sikap dan tujuan serta pilihan politik organisasi.
Baca: https://keuangan.co/isi/judul/Bangun_Media_Profesionaltndkm_AJO_Indonesia_Gelar_Rakernas
DPP AJO Indonesia, kata dia, menyerukan kepada seluruh media yang tergabung sebagai anggota untuk tidak tampil dengan membatasi ruang redaksional serta pemberitaan hanya terhadap satu pasangan calon (paslon). Ini untuk menghindari berita–berita yang mengandung kontroversi tanpa memiliki bukti kuat yang cenderung mengarah untuk menjatuhkan elektabilitas salah satu paslon tertentu.
Namun memberikan ruang yang sama dengan pemberitaan yang proporsional dan menjauhi pemberitaan yang bertendensi negatif kepada kedua Paslon agar masyarakat mendapatkan informasi yang baik, benar, dan bertanggungjawab.
“Benar, media-media anggota AJO Indonesia bukanlah media mainstream, namun jumlah yang mencapai ribuan dari keanggotan media online yang tergabung dalam AJO Indonesia di 18 DPD provinsi se-Indonesia tentunya dapat memberi warna melebihi satu, atau dua media mainstream terbesar di Indonesia sekalipun,” cetusnya.
DPP AJO Indonesia, lanjut dia, menyerukan seluruh anggota media untuk menjaga ruang publik dengan memberikan dan menyajikan berita-berita baik. Berita yang lebih bermanfaat untuk kembali membentuk dan membangun stigma di masyarakat luas tentang Pesta Demokrasi Yang Penuh Kegembiraan.
“Bahwa berbeda pilihan tidak akan membuat seseorang menjadi bukan Indonesia, tidak Pancasilais, tidak nasionalis atau bahkan tidak agamis. DPP AJO Indonesia menyerukan sebagai bentuk indentifikasi member keanggotaan AJO Indonesia seluruh anggota media AJO Indonesia untuk dapat menggunakan dan atau meletakkan Logo Organisasi di web/aplikasinya,” pintanya.
DPP AJO Indonesia, sambung Rival, menyerukan kepada seluruh ketua DPD untuk segera memperbaharui data keanggotaan media, dan kemudian menyerahkan data terbaru disertai kelengkapan legal (badan hukum) dalam bentuk hard copy kepada DPP dengan segera, di kali pertama selambatnya saat Rakernas, 15 Desember 2018.
Baca: http://www.rakyatta.co.id/2018/08/26/ajo-indonesia-dan-super-apps-better-indonesia/
Dalam hal pengembangan bisnis media yang akan di selenggarakan bersama, dimana DPP AJO Indonesia akan mengeluarkan satu Aplikasi yang berbasis Web dengan nama “Be-Indonesia”, maka akan di tetapkan persyaratan yang berlaku mutlak. Dengan ketentuan yang diputuskan bersama saat Rakernas 15 Desember 2018.
Sebelumnya DPP AJO Indonesia telah memberikan undangan kepada seluruh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara DPD dan DPC AJO Indonesia. Untuk dapat menghadiri Rakernas Pra Rapimnas AJO Indonesia, yang diselenggarakan di Kantor DPP AJO Indonesia dengan alamat Ruko Mitra Matraman Blok A2 / 18 Jln Raya Matraman No 148. Jakarta Timur. (lin)