TCASH Telkomsel Dukung Uji Coba Penyaluran Pembiayaan Kredit Ultra Mikro

Direktur Sales Telkomsel Sukardi Silalahi (kanan) bersama Mentri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo (kiri) saat memaparkan komitmen Telkomsel melalui layanan TCASH sebagai salah satu uang elektronik untuk mendukung uji coba digitalisasi penyaluran pembiayaan kredit Ultra Mikro (UMI) di Jakarta, Selasa (11/12). foto: dok Humas Telkomsel

TCASH kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas implementasi gaya hidup non-tunai dalam kehidupan sehari-hari di seluruh kalangan masyarakat. Menyusul menjadi uang elektronik yang mendukung uji coba digitalisasi penyaluran pembiayaan kredit Ultra Mikro (UMI).

UMI ini guna mendorong percepatan terealisasinya keuangan inklusif di Indonesia yang merupakan sinergi TCASH bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta lembaga keuangan digital lainnya, yang diluncurkan secara resmi, di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Selasa (11/12).

CEO TCASH Danu Wicaksana mengatakan, sebagai target wilayah uji coba, TCASH menyasar masyarakat anggota koperasi di kawasan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NB). Dimana penyaluran kredit UMI ini diarahkan sebagai pembiayaan modal bisnis anggota koperasi, khususnya untuk pengembangan Konter Pembayaran Resmi Bang TCASH di wilayah tersebut.

Saat ini di area Lombok Timur, rinci dia, terdapat lebih dari 1.200 debitur koperasi yang masih menerima pinjaman dalam bentuk uang tunai, yang menjadi target sasaran TCASH untuk ditransformasikan ke dalam bentuk non-tunai.

“Layanan penyaluran biaya kredit Ultra Mikro merupakan salah satu solusi pembayaran non-tunai yang kami hadirkan bagi masyarakat di wilayah Lombok Timur, khususnya bagi para pemilik bisnis local,” ujar Danu dalam rilis Humas Telkomsel.

Wilayah ini, lanjut Danu, secara khusus dipilih sebagai salah satu upaya TCASH dalam membantu masyarakat setempat yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal, untuk pengembangan bisnis mereka.

“Memanfaatkan salah satu metode pembayaran kami, yaitu Kode Akses USSD *800#, TCASH menjadi satu-satunya uang elektronik dalam periode uji coba ini yang mampu melayani masyarakat unbanked yang masih menggunakan feature phone, secara mudah dan nyaman,” ujarnya.

Penggunaan TCASH sebagai metode non-tunai penyaluran pembiayaan kredit UMI ini juga akan memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan ekosistem lokal yang telah dibangun TCASH di pelosok negeri, seperti merchant lokal; Konter Pembayaran Resmi Bang TCASH; toko ritel modern; serta mitra TCASH lainnya yang melayani pembayaran tagihan PPOB dan layanan keuangan.

Kemudahan ini diharapkan dapat terus membantu memasyarakatkan gaya hidup non-tunai dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan layanan ini, TCASH pun turut berkomitmen membantu pemerintah dalam menyajikan data penerima kredit secara akurat, cepat, dan real-time, sehingga penyaluran kredit UMI ini pun tepat sasaran.

“Layanan penyaluran pembiayaan kredit UMI ini sejalan dengan fokus bisnis TCASH di tahun mendatang, yaitu pemberdayaan masyarakat di segmen underbanked melalui kemudahan akses terhadap layanan keuangan,” paparnya.

30 Juta Pelanggan

“Kami optimis layanan ini dapat diterima dengan baik dan turut membantu pengembangan bisnis lokal masyarakat di Lombok Timur. Ke depannya, kami akan memperluas cakupan wilayah penyaluran pembiayaan kredit UMI menggunakan TCASH ini ke wilayah lainnya di pelosok negeri, seperti Medan, Semarang, Yogyakarta, dan Probolinggo,” tutup Danu.

Menutup akhir 2018, TCASH telah sukses menjangkau lebih dari 30 Juta pelanggan lintas operator telekomunikasi di 34 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 20 Juta transaksi bulanan yang berasal dari layanan di lebih dari 75.000 merchant outlets.

Layanan penyaluran pembiayaan kredit UMI akan turut serta melengkapi beragam layanan lainnya yang telah dihadirkan TCASH, seperti pembelian paket pulsa dan data, pembayaran tagihan (tagihan air bersih di 155 kota, BPJS, listrik, internet), donasi digital, pengiriman dana antar-pengguna (peer-to-peer transfer).

Lalu pembayaran parkir dengan aplikasi Parkee (di Ciputra Mall dan Artha Gading), serta di beberapa mall, seperti Mall Cambridge Medan, Mall Ambarukmo Yogyakarta, dan Mall Hartono Solo; pembayaran transportasi, seperti pembelian tiket kereta api lokal Bandung Raya melalui aplikasi KAI Access, kereta bandara Railink di Soekarno-Hatta Cengkareng dan Kualanamu Medan, BRT Semarang.

Selain itu, taksi Bluebird, dan pembelian tiket melalui aplikasi Tiket Damri Bandara di wilayah Jakarta dan sekitarnya; pembelian micro insurance Sun Life; remitansi domestik dan internasional; linked-account, bersama BTPN, BTN, dan Bank BNI; hingga pembelian BBM secara non-tunai di 230 SPBU Pertamina, serta SPBU Total. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *