Perusahaan umum (Perum) Bulog terus melakukan stabilisasi harga melalui kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh wilayah Indonesia. Jauh sebelum masa akhir 2018, Bulog telah mempersiapkan stok yang cukup banyak dan dapat dimanfaatkan pada kegiatan stabilisasi pangan secara masif bila diperlukan.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso menerangkan, stabilisasi harga dilakukan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Adapun stabilisasi di sisi hilir dilakukan melalui channel grosir dan eceran untuk memperluas penyebaran komoditas yang dikelola Bulog.
Tahun 2018 ini, Bulog mendapat cukup banyak penugasan penyerapan komoditas Dalam Negeri (DN) dan Luar Negeri (LN) yang menjadi faktor pendorong besarnya tingkat stok yang dikelola Bulog. Level stok Bulog, saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan stabilisasi pangan hingga beberapa bulan ke depan.
Sekretaris Perusahaan Siti Kuwati menambahkan, di 2019 Bulog tetap berkomitmen menjalankan amanat pemerintah yang akan direalisasikan secara intensif melalui program KPSH dan penyaluran Bansos Rastra sebagai penugasan stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan pokok nasional terutama beras ditingkat konsumen.
Bulog akan melakukan skema kegiatan komersial untuk mendukung kegiatan penugasan pemerintah melalui kebijakan penyediaan bahan pangan pokok murah dan berkualitas kepada masyarakat sehingga meningkatkan akses pangan yang kuat kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Agar stok beras dapat dipasok ke pasar secara masif, Bulog memperluas jaringan dan titik distribusi sampai titik kantor kelurahan/desa, pemukiman padat penduduk, maupun warung/toko tingkat desa yang merupakan Rumah Pangan Kita (RPK) atau jaringan pengecer binaan bisnis komersial Buog,” jelas Siti Kuwati. (lin)