Sinergi BUMN telah mewujudkan tempat tinggal semi permanen yang ramah gempa bagi para korban bencana di beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 1.500 unit hunian sementara (Huntara) yang jauh lebih layak dibandingkan tenda darurat ini, kini telah berdiri di 18 lokasi terdampak gempa dan mampu menampung setidaknya 1.500 keluarga korban bencana.
Salah satu lokasi dengan jumlah Huntara terbanyak adalah Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu sebanyak 200 unit Huntara dan Desa Sajang sebanyak 127 unit Huntara.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Catur Budi Harto mengatakan, Huntara yang telah dibangun oleh beberapa BUMN telah mencapai 1.500 unit di seluruh NTB yang terdampak bencana gempa.
Sebanyak 700 unit di antaranya, kata Catur, dibangun di Kecamatan Sembalun. BNI menjadi koordinator pembangunan ke-700 unit Huntara di Sembalun tersebut, sebagai kolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Telkom Indonesia.
“Adapun untuk proses konstruksinya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya. Hunian ini juga langsung mendapatkan penerangan dengan teralirkannya listrik oleh PLN. Ini merupakan hasil kerja bersama BUMN dimana yang 1.500 Huntara sudah selesai kami bangun,” ujar Catur kepada awak media di Desa Sembalun Bumbung seperti dirilis Humas Bank BNI buat www.semarak.co, Selasa (23/10).
Turut hadir Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta. Tak hanya di Desa Sembalun Bumbung, 700 Huntara yang dibangun juga tersebar di 5 desa sekitar, yaitu Desa Sembalun Timbal Gading, Desa Sembalun, Desa Sajang, Desa Sembalun Lawang, dan Desa Bilok Petung. “Ini tergolong hunian ramah gempa,” ujar Catur.
Sejak awal masa pemulihan, BUMN telah bergerak cepat memulihkan berbagai macam layanan untuk masyarakat terdampak gempa. Seperti layanan telekomunikasi, energi, perbankan, kelistrikan, bantuan logistik, pelayaran, penerbangan hingga kesehatan.
Pada saat bencana baru saja melanda NTB, berbagai BUMN sempat juga sempat menyalurkan tenda-tenda darurat sebagai hunian sangat sementara sebelum unit-unit Huntara berdiri. BNI mengirimkan tenda ukuran 4 x 6 meter dan tenda peleton berukuran 14 x 6 meter di Sembalun.
BNI juga menyediakan 2 unit Dapur Umum, membangun 3 unit Sekolah Darurat, dan mengirimkan 50 relawan. Sebanyak 10 ribu selimut dan ratusan jaket pun terkirim sejak masa tanggap darurat dimulai. (lin)