PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui Kantor Cabangnya di Singapura menggandeng beberapa perusahaan yang berbasis di Singapura untuk memperkuat hubungan bisnis dengan sasaran utama peningkatan ekspor dari Indonesia ke pasar dunia.
Sejumlah 11 perusahaan dengan fokus pembelian produk-produk asal Indonesia dan memasarkannya ke pasar internasional dirangkul untuk lebih bersinergi bersama bank plat Merah tersebut.
Pertemuan antara BNI dengan para pengusaha Singapura mengusung tema “Strengthening Strategic Partnership in Boosting Indonesia’s Export” di Singapura, Selasa (18 September 2018) malam. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Bisnis Treasury & Internasional, Rico Rizal Budidarmo. Acara ini menjadi bentuk apresiasi kepada perusahaan-perusahaan tersebut atas kontribusinya dalam mendorong transaksi ekspor Indonesia.
Diskusi intensif yang dilakukan BNI dengan para pengusaha tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan bisnis ke depan, sehingga pada akhirnya nanti dapat turut berperan aktif dalam mendukung strategi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan cadangan devisa melalui transaksi ekspor. Pertumbuhan ekspor Indonesia sangat diperlukan untuk mengurangi current account deficit yang nantinya dapat memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Rico Rizal Budidarmo kembali menyampaikan komitmen BNI untuk menjadi partner strategis dan siap memberikan solusi ekpor dan impor bagi nasabahnya. Dalam sambutannya, Rico mengatakan bahwa kerja sama yang saling menguntungkan antara perusahaan Singapura dalam mengembangkan bisnis dan penguatan ekonomi Indonesia merupakan arah bisnis BNI baik di Singapura maupun jaringan BNI lainnya di seluruh dunia.
Sepanjang Kuartal III 2018, BNI Singapura telah memberikan dukungan pembiayaan dan trade financing untuk mendorong ekspor Indonesia dengan total volume transaksi mencapai USD 550 juta. Sampai dengan akhir tahun ini, BNI Singapura masih akan menambah portofolio fasilitas trade financing untuk mendorong ekspor Indonesia.
Kinerja keuangan BNI Cabang Singapura menunjukkan peningkatan yang signifikan dimana sampai Semester I – 2018, laba yang berhasil dibuku adalah sebesar USD 7,2 juta atau tumbuh sebesar 21% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara dari sisi aset, data menunjukkan bahwa per Juni 2018, aset yang telah dibuku adalah sebesar USD 1,2 Milyar atau meningkat sebesar 22% dibandingkan posisi Juni 2017. Untuk kedepan, BNI Singapura berkomitmen untuk terus meningkatkan bisnis Indonesia related untuk mendukung penguatan ekonomi Indonesia.
Terbaik Kelola Investor
BNI tercatat sebagai bank yang menjadi terbaik pada berbagai layanan, yaitu sebagai Best Trade Finance, Best Senior Management Investor Relations Support, Most Consistent Dividend Policy, dan Best Strategic Corporate Social Responsibility. Pengakuan tersebut disampaikan pada ajang 8th Annual Institutional Investor Awards for Corporates dari Alpha Southeast Asia, di Singapura awal pekan ini.
Penghargaan tersebut didapatkan berdasarkan hasil polling investor. Polling didasari oleh kinerja pada manajemen keuangan, penerapan GCG, laporan terintegrasi CSR, dan investor relations. Partisipan dari polling tersebut adalah fund managers di Asia Tenggara, investor institusi besar, perusahaan asuransi, dana pensiun, bank swasta, broker, dan analis pasar modal.Sepanjang tahun 2017, BNI mampu meningkatkan nilai saham sebesar 79%.
Pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan IHSG yang mencapai 20% di sepanjang 2017, serta melampaui indeks JAKFIN yang merupakan indeks gabungan dari emiten yang bergerak di jasa keuangan yang tumbuh 40% sepanjang 2017.
BNI juga secara konsisten memberikan dividen kepada para pemegang saham. Di tahun 2018 BNI memberikan dividen tahun 2017 sebesar 25% dan ditambah dividen special sebesar 10% sehingga total dividen sebesar 35% ditetapkan sebagai dividen tunai dibagikan kepada para pemegang saham.
Di samping itu, BNI juga aktif dalam pengembangan komunitas serta lingkungan hidup, dimana saat ini terdapat 21 Kampoeng BNI yang tersebar di seluruh Indonesia yang fokus pada 3 sektor yaitu industri kreatif, ketahanan pangan, dan kelautan. (lin)