Jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar dan dengan pengguna internet yang cukup besar pula, kita tidak menyadari bahwa kita hanya menjadi market atau pasar, bukan tuan rumah, belum lagi dengan resiko data dan komunikasi kita yang dipantau dan dicatat diluar sana.
Dengan iming-iming enkripsi dan keamanan komunikasi, kita lupa bagaimanapun posisi servernya semua aplikasi itu berada diluar negeri dan entah bagaimana data kita dikelola oleh siapapun yang bisa mengakses komunikasi kita di luar sana. Bukankah ini waktunya kita memikirkan hal tersebut dan mulai mandiri dengan komunikasi kita?
Kita semua tahu bahwa enkripsi adalah teknologi untuk memproteksi dan melindungi informasi dan data. Apakah memang komunikasi yang kita lakukan aman? Apalagi bila server chat tersebut berada di luar negeri, jelas mempersulit apabila ada masalah keamanan di Tanah Air, demikian juga data penduduk Indonesia dengan mudah diambil oleh pihak asing.
Enkripsi merupakan tulang punggung keamanan data dan komunikasi, keamanan komunikasi sangatlah penting. Hal inilah yang melatar belakangi diluncurkannya Paddytalk P-Man Studio, “Soft Launching Paddytalk Messenger” (19/9) di kawasan Kebon Sirih, Jakarta.
Dihadiri berbagai elemen masyarakat dengan beberapa narasumber antara lain Faditya Febriata (Founder Paddytalk), Dr. Pratama Persadha (Chairman Communication & Information System’ Security Research Center), Dr. Robertus Robet (Dosen Jurusan Sosiolog UNJ), mgr Erita Narhetali (Dosen Jurusan Psikologi Sosial serta Logika dan penulisan ilmiah UI), Dr. Leila Mona Ganiem (Dosen beberapa program Pascasarjana).
P-Man Studio sering terlibat dalam pengembangan dan rekayasa teknologi, dan kerahasiaan data dan komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting. Dengan semakin besarnya ancaman yang muncul sejak terbongkarnya fakta bahwa banyak social media dan media chat yang bisa diakses oleh pihak luar negeri, P-Man Studio memutuskan untuk membuat solusi chat untuk rakyat Indonesia yang aman, bisa diandalkan dan tentunya terenkripsi dengan baik sehingga data dan komunikasi didalamnya tidak bisa diintip oleh siapapun di luar sana.
Faditya Febriata, Founder Paddytalk mengatakan, “Tantangan bagi kami dalam memasarkan Paddytalk ini, berharap diawal soft launching ini, media bisa membantu memasarkan dan mempublikasikan kepada masyarakat, kami bukan perusahaan besar, mari sama-sama bersinergi, menerima masukan dan juga bersama mengembangkan dan mendukung Paddytalk yang merupakan karya anak bangsa, tak lupa dukungan dari stakholder seperti infrastruktur dan kebijakan regulasi.”
Komunikasi yang aman dan stabil adalah sesuatu yang penting di zaman sekarang, dan Paddytalk memberanikan diri untuk menjadi bagian dari solusi tersebut dengan memberikan sebuah layanan Messenger yang aman, end’ to end’ encryption dan yang terpenting, Paddytalk adalah sebuah Messenger karya anak bangsa yang servernya berada didalam negeri, dan dengan menggunakan jaringan data lokal, komunikasi pesan singkat, sharing informasi, sharing media (foto, video dan data), telpon suara maupun video dapat dilakukan lebih maksimal lagi.
“Seluruh masyarakat Indonesia diharapakan beralih menggunakan aplikasi Paddytalk ini untuk lebih menghargai dan mencintai karya anak bangsa, sehingga bisa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri, “tutup Faditya. (ita)
Fitur utama Paddytalk yang sangat memperhatikan keamanan pengguna adalah
* End’ to End’ Encryption
* Pesan hilang sesuai waktu pilihan pengguna
* Penguncian aplikasi dengan sandi pilihan pengguna
* Perubahan Secure Session yang bisa dilakukan kapanpun oleh pengguna