Potensi Sangat Besar, Bank BTN Bidik Komunitas Kaum Wanita di Solo

ilustrasi investasi properti. foto: internet

PT Bank Tabungan Negara (BTN) membidik komunitas kaum wanita untuk dijadikan sebagai nasabah baik tabungan maupun kredit. Pasalnya potensi kaum wanita sangat besar karena pengaruhnya yang signifikan bagi keluarga.

Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria mengatakan, langkah menjadikan wanita sebagai nasabah sudah dilakukan perseroan salah satunya dengan mendekati komunitas arisan. Banyaknya komunitas arisan yang tersebar di kota besar seperti Jakarta merupakan potensi untuk memasarkan  Tabungan BTN Prioritas kepada mereka.

“Posisi wanita di Indonesia sangat tinggi, bahkan dibeberapa daerah wanita yang memegang kendali. Makanya potensi wanita untuk dijadikan nasabah sangat besar, selain karena pengaruhnya dalam keluarga jumlahnya juga sangat banyak,” ujar Budi usai menghadiri pemberian penghargaan Tribute to Puteri Solo dari Indonesia Marketing Association (IMA) di Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam (15/9) seperti rilis Humas BTN, Minggu (16/9)

Bagi BTN sendiri, nilai Budi, potensi tersebut sangatlah besar. Dimana pihaknya sudah lama memperhatikan pola ini. “Salah satunya adanya produk Tabungan Prioritas yang juga menyasar komunitas-komunitas wanita seperti sosialita dan pengusaha wanita yang umumnya berpendidikan tinggi,” jelas Budi.

Wanita, lanjut Budi, juga menjadi inspirasi keluarga karena di tangan merekalah lahir dan muncul tokoh-tokoh besar. Karena itu, dia menyambut baik pemberian penghargaan oleh IMA kepada Puteri Solo salah satunya Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomihardjo. “Intinya di Indonesia wanita memiliki peran yang sangat besar untuk kemajuan bangsa,” paparnya.

Karena peran wanita yang cukup besar tersebut, lanjut dia, maka di BTN juga wanita diberikan kesempatan yang sama dalam berkarier. Bahkan dalam beberapa posisi wanita menempati jabatan yang startegis di perseroan.

Honorary Founding Chairman IMA Hermawan Kertajaya berharap agar wanita tidak hanya dijadikan objek tetapi perlu juga diposisikan sebagai subjek bagi perbankan untuk memajukan bisnisnya.

“Potensi wanita khususnya di Indonesia sangat besar, misalnya mereka dapat saja diberikan kredit oleh perbankan dan diajarkan bagaimana mengelolanya agar bisa maju dalam berusaha,” katanya.

Satu Zona Waktu

Perlu adanya satu zona waktu di Indonesia, lanjut Hermawan, sehingga tidak ada perbedaan waktu dalam memulai bisnis di beberapa daerah. Pasalnya dengan satu zona waktu untuk proses bisnis akan lebih efisien.

Karena itu bersamaan dengan akan datangnya peringatan Sembilan Puluh Tahun Sumpah Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2018 nanti, lanjut dia, para Pemasar Indonesia yang tergabung di 40 Chapters se- Indonesia menyatakan perlunya Indonesia hanya menggunakan Satu Zona Waktu untuk seluruh wilayah Indonesia.

Pasalnya, Kesatuan Waktu tersebut akan memperkuat Kesatuan Nusa tanpa membedakan wilayah Barat, Tengah danTimur. “Hal ini sesuai dengan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Kemudian, Kesatuan Waktu juga akan memperkuat Kesatuan Bangsa yang tediri dari berbagai suku, agama, ras dan antar golongan. Hal ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Kesatuan Waktu akhir juga akan memperkuat Kesatuan Bahasa Komunikasi yang akan berlaku di seluruh aspek politik, ekonomi dan sosial. “Dengan demikian juga akan memperkuat Semangat Pancasila dan UUD 45 dalam pelaksanaan sehari-harinya,” jelasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *