Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPF-U) kembali akan menggelar Ijtima Ulama jilid II. Ketua Umum GNPF-U Muhammad Yusuf Martak mengatakan, acara akan digelar pada Minggu 16 September 2018 besok. Alasan diam karena rekomendasi di awal Ijtima pada 27-29 Juli 2018 ada yang tidak cocok.
“Rencananya acara akan digelar satu hari saja. Dimulai pagi hari diselesaikan sore hari. Acara Insya Allah di Jakarta. Pada Ijtima Ulama I untuk Komisi Bidang Politik menghasilkan dua rekomendasi untuk pasangan capres-cawapres. Yakni untuk pasangan pertama adalah Prabowo dengan Habib Salim Segaf Al Jufri. Dan pasangan kedua adalah Prabowo dengan Ustad Abdul Somad,” kata Yusuf Martak saat jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (13/9).
Dirinya pun menjelaskan bahwa Panitia tidak mau semen mena tanpa mau menerima atau langsung menolak tanpa ada pertemuan lanjutan. “Dikarenakan adanya pasangan yang tidak terakomodir, hingga kemudian muncul nama Bapak Prabowo dan Sandiaga Salahudin Uno, maka kita melakukan ijtima ulama kedua. Jadi kita kembalikan ke ijtima kedua, nanti dibahas paslon yang sudah ditetapkan dan didaftarkan. Ijtima itu semangat dari Pilpres,” ucap Yusuf Martak.
Ketua Panitia Acara Ijtima Ulama Jilid II, Muhammad Nur Sukma menjelaskan, acara nanti akan diikuti oleh 1.000 ulama. “Dan jumlah ini lebih banyak dua kali lipat dari Ijtima yang pertama yang hanya diikuti oleh 500 ulama,” ucapnya.
Kenapa lebih banyak jumlah pesertanya? Nur Sukma pun menjelaskan hal itu lantaran banyak ulama yang memang ingin memberikan masukan dalam pilpres mendatang. “Selain karena ada yang baru, banyak juga ulama yang memang pada Ijtima Ulama I tidak bisa ikut karena keterbatasan tempat. Jadi untuk Ijtima kedua nanti pastinya kita akan mencari tempat yang lebih besar yang banyak menampung peserta,” ungkapnya.
Selain kehadiran ulama, Nur Sukma pun menjelaskan bahwa capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno juga akan diundang di dalam acara itu. “Serta para ketua umum partai koalisi juga akan kita hadirkan untuk mensengarkan keputusan Ijtima Ulama Jilid II nantinya,” tutup Nur Sukma. (zaa)
