Dengan semangat untuk terus menghidupkan gerakan Indonesia yang mandiri di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, BEKRAF Habibie Festival 2018 akan digelar kembali, 20-23 September 2018 mendatang di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran Jakarta.
Perhelatan festival teknologi terbesar di Indonesia yang memasuki tahun ketiga dan menjadi perwujudan cita-cita dari Bapak Teknologi Indonesia, Prof. Dr. Ing Bacharuddin Jusuf Habibie, ini akan memfasilitasi beragam industri, pelaku dan komunitas pecinta dan penggerak budaya IPTEK yang jejaringnya kini kian meluas di Nusantara.
Founder & Chairuman BEKRAF Habibie Festival 2018 Ilham Akbar Habibie mengatakan, tujuan dari digelarnya acara ini adalah menjadikan teknologi sebagai bagian dari budaya, sebagai bagian upaya membudayakan teknologi. Festival ini diadakan secara GRATIS untuk seluruh kelompok masyarakat, mulai dari pelajar dan guru, remaja, orang tua, hingga manula.
“Kita perlu menurunkan penghalang teknologi sehingga orang tidak takut untuk belajar tentang teknologi dan inovasi. Sudah terbukti masyarakat Indonesia itu tidak gaptek, bahkan fasih menggunakan teknologi sehingga haus akan informasi yang terkait IPTEK,” ujar Ilham di Jakarta, Jumat (7/9).
BEKRAF Habibie Festival 2018, seperti tahun-tahun sebelumnya juga akan membawa beragam tema dan aktivitas yang aktual dengan perkembangan IPTEK di Indonesia dalam tema ( LOOK, TOUCH and FEEL the Latest Teknologi anda Innovation), lihat, sentuh dan rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru.
Zona-zona yang akan ditampilkan diantaranya Bazaar Inovasi, Makerland, Fin Tech 2.0, A to B the fiture of transportasinya, sport land, infusion, M2 the future of Livingstone, Food Fest dan lainnya. Keseluruhan zona akan diaplikasi dalam sejumlah acara harian dalam aneka bentuk dalam kemasan edukatif dan tentunya menghibur.
BEKRAF sangat mendukung penuh penyelenggaraan festival teknologi terbesar di Indonesia ini, juga menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk terus mendorong perkembangan industri kreatif Indonesia lewat inovasi teknologi, terlebih kini sudah banyak inovasi industri kreatif yang terbukti mampu bersaing di pasar global.
Kepala BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) Triawan Munaf mengatakan, BEKRAF mendukung Habibie Festival karena kami percaya bahwa ekonomi kreatif tidak dapat bertahan tanpa menggunakan teknologi terbaru.
“Juga sudah terbukti bahwa teknologi tidak dapat lagi bertahan tanpa sektor kreatif. Keduanya saling bergantung dan ini akan menjadi gamechanger bagi Indonesia. Inovasi diperlukan di semua sektor jika kita ingin menjadi bangsa yang maju,” ujar Triawan.
BEKRAF Habibie Festival 2018 juga disiapkan untuk memacu daya kreasi dan inovasi serta daya saing pelaku industrinya di pasar global. Beberapa zona baru diharapkan memenuhi kebutuhan informasi dalam upaya ini, seperti zona Fin Tech 2.0 yang akan memperlihatkan kemajuan teknologi keuangan, Bazaar Inovasi yang menyajikan produk-produk lokal berkualitas, serta Indonesia Fund Fest yang memberi peluang startup mendapat modal pendanaan.
Co Founder & CEO BEKRAF Habibie Festival, PT Orbit Ventura Indonesia Sachin V. Gopalan mengatakan, BEKRAF Habibie Festival tahun ini memiliki lebih dari 250 mitra, hampir dua kali lipat tahun lalu. Mereka adalah inovator Indonesia yang bekerja keras mengubah kualitas hidup masyarakat. Dalam 3 tahun terakhir lebih dari 180 ribu orang telah mengunjungi festival kami di Jakarta, Batam, dan Solo.
“Kami akan bertandang ke Bandung, Makassar, Surabaya, Medan, dan Palembang di tahun berikutnya. Kami akan membawa teknologi dan inovasi lebih dekat ke orangorang di lingkungan mereka,” jelas Sachin.
Tahun ini BEKRAF Habibie Festival juga akan meluncurkan Berkarya! Akademi untuk mewadahi pekerjaan dan keterampilan di masa depan sebagai persiapan revolusi industri yang keempat. Lebih dari 20 mitra kurikulum akan mengadakan lebih dari 80 sesi pelatihan bagi 4.000 orang yang ingin menjadi bagian dari angkatan kerja masa depan Indonesia.
BEKRAF Habibie Festival tahun ini didukung oleh beberapa perusahaan dan organisasi paling inovatif di Indonesia, seperti Bank Mandiri, Kalebr, Intel, Telkomsel, Dirgantara Indonesia, Regio Aviasi Industri, PINDAD, PAL, Sritex, Extramarks, Pollux Properties, TVS, dan masih banyak lagi.
Beberapa institusi seperti CATEC, PT Hyve Digi Indonesia, Yayasan Inotek, Yayasan Ciputra, Yayasan Mien Uno, dan lain-lain juga menjadi mitra festival ini. Lebih dari 100 komunitas akan berpartisipasi dalam kegiatan. Lebih dari 350 universitas dan sekolah terlibat dalam program ini. (ita)