Sejak 1994, Dompet Dhuafa telah menghadirkan program Tebar Hewan Kurban (THK) dan menyebarkan manfaat hingga ke pelosok Indonesia dan masyarakat terpencil. Tahun ini Dompet Dhuafa melalui program THK telah menyebarkan hewan kurban sebanyak 25 ribu ekor dengan sebaran di 34 profinsi seluruh Indonesia.
Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa Bambang mengatakan, tahun ini Dompet Dhuafa mencapai 18.558 total realisasi setara dengan pencapaian penerima manfaat sebanyak satu juta jiwa. Tebar Hewan Kurban telah menyebarkan kurban sebanyak 237.520 ekor setara dengan kambing, sementara untuk penerima manfaat sebanyak 4.911.208 Kepala Keluarga dengan sebaran hingga 34 Profinsi di Indonesia.
“Alhamdulillah Tebar Hewan Kurban tahun ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada para perkurban yang sudah mempercayakan hewan kurbannya kepada Dompet Dhuafa untuk disalurkan daging kurbannya kepada Dompet Dhuafa untuk disalurkan daging kurbannya kepada kaum dhuafa di pelosok Indonesia,” ucap Bambang dalam diskusi di Jakart, Kamis (6/9).
Program Tebar Kurban telah mendistribusikan daging hewan kurban ke daerah-daerah yang tidak terjangkau melalui pendekatan pemberdayaan peternak lokal yang mandiri yang sudah melalui tahapan seleksi serta pendampingan oleh Dompet Dhuafa dengan tujuan agar masyarakat yang lebih membutuhkan dapat merasakan lezatnya daging kurban di hari raya idul adha.
Manager Ekonomi Dompet Dhuafa Kamaluddin mengatakan, Dompet Dhuafa tidak lagi merintis dari awal dalam pembinaan para peternak, tapi lebih kepada kemandirian untuk para peternak. Dari 1000 mitra peternak, 30%nya sudah bisa mandiri. “Ini awalnya menjadi binaan Dompet Dhuafa, akhirnya punya binaan lagi seperti contohnya Ustadz Zain,” imbuh Kamal.
Mitra dan penerima manfaat program THK 2018 Ustadz Zain merasakan kegiatan kurban melalui program Tebar Hewan Kurban, diharapkan kemajuan pemberdayaan para peternak di Indonesia dapat lebih meningkat seiring perkembangan tata cara kelola kurban yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa serta dapat menghidupi masyarakat dhuafa.
Wakil Redaktur Harian Pelaksana Republika Heri Ruslan mengatakan, ibadah kurban bukan hanya sebagai ritual belaka tetapi lebih memiliki nilai yang sangat tinggi, bukan hanya sebagai aktualisasi karena hari besar umat Islam, juga memiliki dampak yang besar bagi pemberdayaan peternak dan perekonomian bangsa dan negara, maka kurban memiliki peran penting dalam pemberdayaan dan penguatan ekonomi negara.
Menurut data Baznas, perputaran uang dari kurban mencapai 69,9 triliun, jika dibandingkan dengan potensi zakat nasional mencapai 137 triliun, sedangkan yang berhasil dikumpulkan lembaga zakat hanya 6 triliun, artinya kurban memiliki nilai yang sangat besar.
Sementara pemerintah belum memberi perhatian terhadap hal itu, maka sudah saatnya pemerintah, umat Islam, dan lembaga filantropi memberikan perhatian khusus terhadap kurban, yang lebih penting lagi Pemberdayaan para peternak, kurban harus dari umat, dan hewan yang dikurbankanya ini harus dari peternak-peternak rakyat yang muslim, dibeli oleh umat, dan disebarkan untuk umat Islam secara merata seluruh Indonesia.
Melalui Tebar Hewan dapat mewujudkan pemerataan daging kurban dengan mendistribusikan daging ke wilayah yang membutuhkan serta masyarakat diajak untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan adanya penyebaran kurban yang merata diharapkan terciptanya kebutuhan gizi yang cukup, sehingga daging kurban tidak menumpuk di kota.
Dalam 25 tahun lebih Dompet Dhuafa dalam menjawab panggilan zaman mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk terus peduli dengan kaum dhuafa dan memajukan bangsa melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik.
Penyebaran manfaat Tebar Hewan Kurban juga dirasakan di beberapa negara sahabat seperti Somalia, Palestina, Suriah, Timor Leste, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Thailand, Kenya dan Bangladesh. (ita)