Fokus pada Pendidikan Gizi Berkelanjutan untuk Mewujudkan Sekolah dan Masyarakat Mandiri Gizi dan Hidup Sehat melalui Sinergi dengan Program Gizi Anak Sekolah dan Program Sekolah Ramah Anak
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) meluncurkan program Gerakan Nusantara (MiNUm Susu TiAp Hari uNTuk Anak CeRdas Aktif Indonesia) sebagai tanda dimulainya penyelenggaraan program di tahun keenam. Gerakan Nusantara 2018 berfokus pada peningkatan kemandirian pelaksanaan program edukasi dan melanjutkan program Training of Trainers (ToT) yang secara signifikan meningkatkan kapasitas guru dalam pemahaman edukasi gizi.
Pemahaman guru yang lebih baik dinilai dapat meningkatkan kualitas edukasi gizi dan menghasilkan perkembangan perubahan komponen Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (PSP) siswa akan gizi kearah yang lebih baik.
Optimisme untuk melanjutkan program ToT ini berangkat dari hasil studi tentang PSP siswa yang dilakukan setiap tahunnya oleh FFI bersama dengan Pusat Kajian Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Indonesia.
Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Ahmad Syafiq menyatakan, untuk mengukur kesuksesan program Gerakan NUSANTARA, pihaknya melakukan studi Pengetahuan, Sikap dan Perilaku secara berkelanjutan.
“Studi ini menunjukkan bahwa sejak 5 tahun program ini berhasil untuk mengubah Pengetahuan, Sikap dan Perilaku siswa akan gizi meningkat. Secara khusus PSP menunjukkan peningkatan di tahun 2017, yakni sejak diadakannya program Training of Trainers yang dilaksanakan pertama kalinya dan dicanangkan untuk para guru,” ujarnya di Jakarta.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro menyatakan, memasuki tahun keenam penyelenggaraan Program Gerakan NUSANTARA, Frisian Flag Indonesia terus belajar untuk menyempurnakan program agar dapat berjalan efektif guna mencapai tujuannya.
“Setelah mempelajari hasil temuan studi PSP pada program dan melihat efektivitas keterlibatan dan antusiasme guru dalam mengikuti program ToT di bawah Gerakan NUSANTARA untuk mendalami pendidikan tentang gizi, Frisian Flag Indonesia mencanangkan penguatan keterlibatan guru dalam pendidikan gizi melalui kegiatan ToT yang terus dikembangkan untuk membawa perubahan PSP siswa kearah yang lebih baik,” imbuhnya.
Kesuksesan ini pun, kata dia, turut meningkatkan keyakinan Frisian Flag Indonesia meneruskan dan menguatkan pelaksanaan program di Indonesia bagian barat dan memperluas jangkauan program ke Indonesia bagian Timur untuk mengedukasi tentang pentingnya perilaku gizi positif.
Program Gerakan NUSANTARA berhasil menjangkau 520,815 peserta didik kelas 3, 4, dan 5 serta 2,254 guru di delapan propinsi dan 24 kota/kabupaten pada penyelenggaraannya tahun 2017.
Tahun ini, Frisian Flag Indonesia akan melebarkan area jangkauan ke Indonesia Timur yaitu Kota/Kabupaten Sorong, Kota/Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, juga ke Kota/Kabupaten Malang, Kota/ Kabupaten Tangerang Selatan, Kota/Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Depok dan Kota/Kabupaten Bekasi yang direncanakan menjangkau lebih dari 700,000 siswa dan memberikan training ke ratusan guru.
Serangkaian kegiatan terpadu disiapkan guna mengoptimalkan Gerakan Nusantara di masing-masing sekolah sasaran. Kegiatan tersebut di antaranya kegiatan edukasi dan pelatihan bagi guru (Training of Trainers – ToT) mengenai Pedoman Gizi Seimbang (PGS), pola hidup sehat dan aktif, dan kebaikan susu bagi tubuh, pemaparan dan edukasi di dalam kelas bagi guru dan siswa, aktivitas luar ruangan di sekolah, pembagian sampel susu, pemantauan berkala serta pengetahuan dan pendidikan tentang sanitasi yang mendukung kesuksesan pendidikan gizi.
Untuk dukung terbentuknya ekosistem yang menjalankan perilaku gizi mandiri, pendidikan gizi yang dilakukan dalam program Gerakan NUSANTARA pun tidak hanya dititik beratkan kepada guru namun juga kepada orang tua.
“Orang tua dan keluarga yang menjadi tempat utama bagi anak tumbuh dan berkembang perlu menyadari pentingnya gaya hidup gizi seimbang yang dibentuk dalam ranah keluarga dan mendukung inisiatif guru di sekolah. Kebiasaan-kebiasaan baik di rumah seperti makan makanan bergizi, minum susu, serta olahraga yang teratur atau penerapan gaya hidup sehat dapat mendukung Komunitas sekolah untuk membangun ekosistem mandiri gizi dan hidup sehat,” ungkap Melanie Putria sebagai orang tua.
Duta Gizi Nusa Tenggara Timur yang juga salah satu penerima manfaat edukasi gizi Program Gerakan NUSANTARA Lugardis B. Koten menyatakan, guru dimana pun berada bertanggung jawab untuk terus memberikan yang terbaik kepada anak didiknya, tidak hanya dari segi ilmu pengetahuan namun juga makanan dan minuman yang dikonsumsi di sekolah agar anak tumbuh pintar juga sehat dan kuat.
“Program Gerakan NUSANTARA memberikan pendidikan gizi dengan ilmu yang mudah untuk diterima dan diaplikasikan oleh guru-guru, terutama di Kupang, beberapa sekolah yang menjadi penerima manfaat program mulai melaksanakan program-program mandiri untuk terus menyebarkan pengetahuan dan membangun perilaku anak untuk berperilaku gizi positif,” imbuhnya.
Program Gerakan NUSANTARA akan terus menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelaraskan pelaksanaan program Gerakan NUSANTARA 2018 dengan tujuan Program Gizi Anak Sekolah yang diinisiasi oleh Kemendikbud.
“Kami senang dapat mendukung program Gerakan NUSANTARA ini yang sejak awal pelaksanaan di tahun 2013 telah berjalan berdampingan dengan Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” paparnya.
“Kerjasama ini diharapkan dapat memaksimalkan efektifitas kedua program untuk bersama mendukung peningkatan kemandirian pelaksanaan program edukasi di sekolah, untuk membangun masa depan generasi yang lebih baik,” ungkap Kepala Seksi Kelembagaan, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Agung Triwahyunto.
Tahun ini, Frisian Flag Indonesia juga bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (KemenPPPA) Anak Bidang Tumbuh Kembang Anak untuk dukung menyelaraskan program Gerakan NUSANTARA dengan program Sekolah Ramah Anak yang diinisiasi oleh KemenPPPA.
Salah satu indikator sekolah ramah anak adalah akses kepada makanan bergizi agar anak mendapatkan asupan makanan bergizi yang baik tidak hanya di rumah namun juga disekolah. Program Gerakan NUSANTARA dilihat menjadi suatu gerakan tepat yang mendukung pelaksanaan Sekolah Ramah Anak.
“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun melihat ada potensi kerja sama yang baik antara program Gerakan NUSANTARA dengan program Sekolah Ramah Anak,” ungkap Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Kreativitas dan Budaya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Elvi Hendrani.
“Frisian Flag Indonesia berharap Program Gerakan NUSANTARA dan kerja sama yang dilakukan oleh berbagai pihak yang antara lain ialah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan Terkait, PKGK UI dan seluruh guru di Indonesia dapat mendukung pembentukan keluarga Indonesia yang kuat sesuai dengan brand value kami yaitu Building Strong Families,” tutup Andrew. (ita)