Aksi sandera mahasiswa yang dilakukan teroris membuat panik seluruh mahasiswa Universitas Mercu Buana (UMB). Upaya negosiasi pun terjadi. Namun para teroris itu tetap menolak negosiasi dengan dalih tuntutannya belum terpenuhi.
Menyikapi hal tersebut, pihak UMB pun menghubungi aparat kemanan. Tidak lama kemudian sejumlah anggota TNI dengan menggunakan kendaraan militer tiba di kampus. Mereka membawa senjata lengkap dan peralatan pendukung operasi lainnya.
“Harap semua mahasiswa menjauhi lokasi kejadian. Tidak dibenarkan siapa pun mendekati kecuali anggota TNI,” jelas Letkol TNI, Andre Hendri Masengi saat menyerukan kepada seluruh mahasiswa di lokasi kejadi, kampus UMB, Jakarta, Kamis (30/8) seperti dirilis Humas UMB, Sabtu (1/8).
Para anggota TNI itu pun melakukan steril lokasi. Membentangkan garis kuning untuk membuat zona terlarang yang untuk didekati. Sekaigus menjauhkan mahasiswa dari lokasi kejadian. Operasi penyelamatan sandera pun berlangsung.
Lima anggota TNI merangsek masuk gedung tempat para teroris itu menyandera. Aksi tembak-tembakan pun tidak terhindarkan. Suara pelurunya terdengar hingga keluar gedung. Tidak lama kemudian beberapa teroris itu menyerah kalah. Ada di antaranya yang tewas tertembak. Sedangkan sandera berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat.
Itu merupakan demonstrasi penyelamatan sandera yang merupakan bagian dari penyambutan bagi ribuan mahasiswa baru UMB. Sekaligus rangkaian pembukaan Perkuliahan Tahun Akademik 2018/2019.
Aksi demonstrasi penyelamatan sandera itu pun ditutup dengan terjut refling pada dinding gedung UMB. Empat anggota TNI menunjukkan keterampilannya melakukan terjun reling sambil membawa tulisa “Selamat Datang”. (lin/rko)