Konsep selebrasi akan disiapkan sebagai hiburan kepada para atlet setelah menjalani hari-hari yang cukup menegangkan dan melelahkan, pada saat acara penutupan (closing ceremony), Minggu depan (2/9).
Director of Ceremony Asian Games 2018 Herty Purba mengatakan, pesta penutupan Asian Games juga akan membawa suasana persahabatan antar atlet dari berbagai negara Asia. Atlet-atlet tidak akan dipisahkan antar negara, melainkan dibagi sesuai cabang olahraga agar mereka bisa menyatu sebagai wujud energi asia.
“Pesta penutupan nantinya akan kami tampilkan dalam konsep yang berbeda dengan pembukaan. Acara closing akan lebih ke selebrasi. Pesta ini untuk para atlet yang sudah bertanding, sudah capek dan mau melepas stress serta kepenatan,” ujar Herty, saat jumpa pers di main press center, JCC Senayan, Jakarta, Kamis (23/8).
“Dalam acara pembukaan (opening), kontingen dipisah berdasarkan negara mereka, tetapi nanti di acara peutupan akan digabung agar bisa menikmati event ini. Atlet akan jadi bagian dari show ini,” jelas Herty.
Herty maupun orang-orang di belakang layar yang hadir pada konferensi pers seperti Denny Malik (koreografer), Gerry Krisdianto (asisten koreografer Eko Supriyanto), Rinaldy Yunardi (perancang busana), dan Dynand Fariz (perancang busana) belum mau membocorkan secara detail apa saja yang akan ditampilkan pada acara penutupan nanti.
“Artis-artisnya top banget. Ada artis dari luar,” tutur Herty dengan tetap merahasiakan nama artis pengisi acara.
Selain itu, nantinya akan ada upacara peralihan dari tuan rumah Indonesia ke China yang menjadi calon tuan rumah Asian Games 2020. “Akan ada handover ke China. Mereka juga tidak main-main, mau menunjukkan kalau mereka juga siap,” kata Herty.
Selain konsep acara, desain panggung pada penutupan juga akan dibuat lebih sederhana. “Karena panitia hanya memiliki waktu persiapan selama dua hari, sementara pada acara pembukaan lalu mereka sudah mulai membangun panggung pada bulan Mei atau tiga bulan sebelum pembukaan Asian Games ke-18,” Herty Purba. (trigan)