Berawal dari sebuah koperasi karyawan (kopkar) grup Banjarmasin Post, Kopkar Duta Banua mampu berkembang menjadi besar. Tak hanya menyediakan jasa simpan pinjam untuk karyawan, Duta Banua juga mampu mengelolanya menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan, seperti mengoperasikan minimarket hingga penyediaan jasa outsourcing.
Manajer Koperasi Duta Banua M. Heriyanto mengatakan, saat awal berdirinya Koperasi Duta Banua tahun 1991, omsetnya hanya sekitar Rp110 juta. Seiring berjalannya waktu, koperasi mampu dikelola dengan baik hingga mencatat omset sekitar Rp5 miliar.
“Awalnya memang hanya simpan pinjam dengan omset sekitar Rp100 jutaan. Sekarang sudah mencapai Rp5 miliar. Dari segi usaha, kita juga ada pengembangan. Sekarang sudah ada empat lini bisnis, ada outsourcing, ekspedisi, minimarket, dan percetakan juga,” ujar Heriyanto saat memberi testimoni dalam rangka mengisi acara ulang tahun LDPB Kementerian Koperasi dan UKM (KUMKM) di kantor LPDB KUMKM kawasan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (20/8).
Jadi otomatis sekarang, lanjut Heriyanto, kita sudah berkembang. Karena untuk koperasi ini kalau kita hanya mengandalkan dari simpan pinjam, seberapa banyak sih karyawan itu minjam terus, seberapa banyak dana yang bisa diputar. Makanya kita kembangkan supaya kita bisa survive,” ungkap Heryanto.
Untuk mengembangkan koperasi menjadi besar seperti saat ini tentu dibutuhkan modal besar. Bantuan pinjaman dana pun mengalir dari lembaga keuangan, salah satunya dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang tak tanggung-tanggung mengucurkan dana sebesar Rp1 miliar untuk mengembangkan Koperasi Duta Banua.
“Pertama kali tahu ketika itu saya diundang acara presentasi LPDB-KUMKM di sebuah hotel. Mereka memaparkan, memperkenalkan bahwa kini ada pembiayaan yang murah dari pemerintah. Kita pun tertarik akhirnya kita juga ditantang LPDB-KUMKM untuk meminjam dalam jumlah besar sebagai modal untuk mengembangkan koperasi. Akhirnya dapat Rp1 miliar, alhamdulillah lancar tidak ada masalah,” kata Heriyanto.
Heriyanto beserta jajaran pengurus Koperasi lainnya pun segera bergerak mengembangkan koperasi. Mulai dari membuka minimarket hingga pengembangan usaha lainnya. Dari yang tak punya aset, dulu berkantor dengan menyewa ruko, kini koperasi beranggotakan karyawan Banjarmasin Post Group sejumlah 325 orang ini, dapat memiliki ruko tiga lantai tersebut.
“Alhamdulillah LPDB-KUMKM ini sangat membantu. Terutama untuk para anggota, mereka yang merasakan betul dampaknya. Karena dana LPDB-KUMKM ini saya salurkan untuk kesejahteraan para anggota. Mereka ada yang mau bisnis ternak, atau warung makan, segala macam, nah kita salurkan untuk itu, jadi sangat membantu, mereka merasa diberi kemudahan dari dana tersebut,” pungkas Heriyanto.
Sementara untuk pengembangan bisnis, Duta Banua menggunakan dana dari hasil profit. Menurut Heriyanto jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lain seperti perbankan, LPDB-KUMKM memang sangat memberi kemudahan, terutama bagi pelaku UMKM lantaran bunga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan bunga bank dan lembaga keuangan lainnya.
Ia mengharapkan kedepannya LPDB-KUMKM juga sebaiknya mulai memikirkan untuk menyediakan pinjaman dana dengan jumlah uang yang lebih kecil, misalnya mulai dari Rp100 juta hingga Rp300 juta. “Tentu hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM untuk memulai serta mengembangkan usahanya,” ujar Heriyanto. (int/lin)