Terbitkan EBA-SP Ritel Pertama di Indonesia, PT SMF Target Investor Perorangan

(ki-ka) Direktur SMF Heliantopo, Dirut SMF Ananta Wiyogo, dan Direktur SMF Trisnadi Yulrisman saat paparan kinerja di gedung Graha SMF saat paparan kinerja, beberapa waktu lalu. Foto: internet

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) kembali menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel pertama di Indonesia melalui mekanisme perdagangan di pasar sekunder. Tujuannya untuk mengembangkan jumlah investor EBA-SP dengan target investor perorangan, memanfaatkan posisi EBA-SP yang sudah ada.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, program Pengembangan Pasar EBA-SP Ritel dilaksanakan agar berperan sebagai market maker guna menciptakan pasar sekunder EBA-SP menjadi lebih likuid. Untuk melaksanakan hal tersebut, kata Ananta, SMF bekerja sama dengan BNI Sekuritas, yang telah memiliki portal e-trading yang melayani jual beli reksadana dan efek lainnya.

“Sebelumnya EBA-SP banyak dimiliki investor institusi seperti Dana Pensiun (Dapen), asuransi, dan lainnya. Peluncuran EBA-SP Ritel ini merupakan upaya kami dalam memperluas dan mengembangkan investor base, yaitu para investor potensial seperti generasi milenial dan masyarakat lainnya yang ingin berinvestasi. EBA-SP Ritel akan menjadi alternatif baru bagi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal,” ujar Ananta pada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/7).

EBA-SP ritel ini, harap Ananta, sebagai pilihan alternatif investasi yang menarik dan aman. Kemudian menambah alternatif instrumen investasi pasar modal sehingga investor memiliki lebih banyak pilihan untuk berinvestasi dengan return yang kompetitif, tidak hanya berinvestasi dalam efek yang telah ada saat ini, seperti saham, obligasi atau reksa dana.

“EBA-SP Ritel adalah produk investasi pendapatan tetap (fixed income) yang aman dengan likuiditas instrument investasi yang cukup tinggi di mana penyelesaian (settlement) transaksi pembelian maupun penjualan produk investasi EBA-SP Ritel ini adalah T+1, sehingga nasabah dapat segera melakukan instruksi penarikan dana hasil penjualan setelah jatuh tempo settlement transaksi penjualan,” rincinya.

Baca: Bank BTN Bersama PT SMF Terbitkan EBA-SP BTN04 Senilai Rp 2 T

Produk EBA SP Ritel SMF yang akan dipasarkan BNI Sekuritas adalah EBA-SP BTN 01 Kelas A dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan kupon bunga yang cukup menarik yaitu 8.6% per tahun dengan denominasi hanya Rp 100 ribu. “Kenapa EBA-SP BTN 01, karena yield-nya cukup baik,” tangkis Ananta.

Adapun EBA-SP SMF-BTN01 KELAS A tercatat pada bursa efek pada tanggal 3 Desember 2015 dengan tanggal Jatuh Tempo Final EBA-SP Kelas A jatuh pada tanggal 7 Maret 2022, namun diperkirakan akan lunas lebih awal karena Kumpulan Tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo (weighted average life) selama 2,08 tahun.

Investasi Fixed Income

Presiden Direktur BNI Sekuritas Adiyasa Suhadibroto mengatakan, produk EBA-SP Ritel dari SMF dengan kupon 8,6% per tahun adalah investasi fixed income yang sangat menarik dan aman, dan saat ini hanya dijual melalui BNI Sekuritas.

“Investor EBA Ritel SMF akan mendapat pembayaran kupon bunga setiap 3 bulan dan apabila membutuhkan dana dapat menjual kembali EBA-SP Ritelnya sewaktu-waktu,” imbuhnya.

EBA SP Ritel dapat dibeli oleh nasabah perorangan melalui platform online trading milik PT BNI Sekuritas dan cabang-cabang BNI Sekuritas. Untuk informasi lebih lanjut, nasabah dapat mengunjungi cabang-cabang BNI Sekuritas atau menghubungi layanan Call Center BNI Sekuritas di 14016 yang saat ini beroperasi pada hari kerja mulai jam 08.00 pagi hingga jam 17.00 sore.

Sesuai aturan, kutip dia, aset underlying EBA-SP yang diperbolehkan hanya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Maka aset underlying produk yang baru diluncurkan SMF itu juga semuanya berupa KPR.

“Dana hasil penerbitan EBA-SP ritel ini akan digunakan untuk menyediakan rumah layak bagi masyarakat. Sesuai misi kami mendukung program pemerintah, maka dananya bakal digunakan untuk KPR lagi dan KPR lagi. Jadi terus berputar,” tuturnya.

Semakin banyak KPR tersedia, semakin banyak pula keluarga di Indonesia yang memiliki rumah layak huni. Ke depannya, SMF berencana terus menerbitkan EBA-SP lainnya. “Targetnya semua EBA-SP SMF yang akan kita pasarkan sebanyak mungkin diterima investor,” tambahnya.

Baca: PT SMF Sasar 24 BPD Jadi Mitra Penyedia SOP KPR Tahun Ini

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lana Winayanti menambahkan, peluncuran EBA-SP Ritel tersebut merupakan pertama kali di Indonesia. Hal itu mendukung penyediaan KPR di Indonesia.

“Kita ketahui bersama, rumah merupakan kebutuhan utama manusia. Perumahan termasuk salah satu industri strategis dalam perekonomian nasional karena selain menyangkut hajat hidup masyarakat, juga melibatkan 100 industri backward dan forward,” tutur Lana di tempat yang sama.

Saat ini, lanjut Lana, masyarakat terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih kesulitan mengakses KPR. Pasalnya bunga KPR masih cukup tinggi dan sumber pendanaan jangka panjang pun belum optimal.

“Salah satu strategi kebijakan pemerintah terkait pembangunan perumahan sampai 2019 yakni peningkatan pembiayaan sekunder perumahan sebesar 15 persen per tahun untuk kegiatan sekuritisasi. Untuk mencapai target ini, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pasar sekunder perumahan melalui Perpres nomor 101/2016,” ujar Lana.

Dalam aturan itu, disebutkan, lingkup bisnis perusahaan pembiayaan sekunder perumahan bisa ditingkatkan melalui penyaluran dana jangka panjang ke lembaga penerbit. “Jadi EBA-Sp Ritel ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi di pasar sekunder dengan memperluas basis investor individu sekaligus bisa menjangkau generasi mudah yang kini belum punya perhatian ke jenis investasi seperti EBA-SP,” pungkasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *