Kebudayaan Betawi sebagai budaya asli warga Jakarta terasa kian lama terus bergeser ke pinggir. Untunglah, sekarang sudah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang Budaya Betawi. Isi Perda ini mendorong Kebudayaan Betawi agar bisa diakomodir tempat-tempat keramaian, seperti mal, hotel, dan space-space lain.
Tempat-tempat ini nantinya berkewajiban untuk menampilkan atau memasang atribut budaya Betawi, kesenian, kuliner, dan lainnya. Untuk implementasi semua itu, Perda ini pun menunjuk Bamus (Badan Musyawarah) Betawi yang mewadahi organisasi-organisasi kemasyarakatan Betawi menjadi satu-satunya mitra Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Calon anggota legislatif (caleg) Partai Gerindra dari Dapil DKI Jakarta 2, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri, Biem T Benyamin mengakui, imlementasi Pergub ini memang belum jalan. Untuk itulah, nanti dirinya bertekad akan terus mengawal sampai betul-betul terlaksana dengan baik dan maksimal.
Supaya bisa berjalan parallel antara sosialisasi Pergub Budaya Betawi yang masih baru dan penyediaan produk budaya Betawi itu, Biem mengatakan, Bamus bertugas menggarap implementasi dari Pergub itu.
“Memang Bamus sedang persiapan untuk menggelar Musyawarah Besar (Mubes), tanggal 1-2 September 2018 nanti. Untuk itu, pembahasan kemitraan Bamus dengan Pemda DKI ini akan berlanjut lebih intensif setelah Mubes,” ujar Biem di kantornya Graha Etnikom di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (14/8).
Namun Biem mengaku tidak tahu kalau dirinya masuk dalam bursa kandidat Bamus. Karena memang panitia Mubes tidak ada yang menyodorkan formulir. “Saya baru tahu kalau nama saya masuk kandidat. Mungkin itu kandidat di luar panitia Bamus. Karena saya pun belum mengajukan diri. Apalagi melakukan pesiapan. Tapi saya menghargai itu dan bersyukur kalau memang masuk bursa kandidat,” ujar Biem, anak kandung almarhum seniman Betawi kondang Benyamin S.
Ditunjuk Satu-Satunya Mitra
Pemilik usaha Radio Bens Radio ini menambahkan, Bamus memang punya tantangan berat ke depan. Karena dalam Pergub itu, Bamus yang ditunjuk sebagai satu-satunya mitra Pemprov. “Mudah-mudahan nanti akan terakomodir kesenian, kebudayaan, dan dampaknya buka lapangan kerja banyak orang. Seperti tadi hotel, mal, dan space-space lainnya,” ujar anggota DPR dari Fraksi Gerindra.
Di bagian lain Biem membantah kalau kesenian Betawi dituding meredup. Alasan dia, karena banyak sinetron bergaya Betawi, off air show-show seni Betawi, pemanggungan maupun lomba-lomba lenong, sambra, dan banyak lagi. “Tapi memang kesenian tradisional ini h arus diberi warna kekinian. Sehingga terasa lebih modern atau kekinian, seperti ketoprak Betawi versi televisi itu,” ujarnya.
Bamus sebagai wadah organisasi, diakui Biem, memang ada sedikit organisasi anggotanya yang tidak solid. Menurut dia, solusinya memberi atau membuka lapangan pekerjaan. “Saya kok yakin, kalau mereka sibuk bekerja dengan mendapat penghasilan rutin yang lumayan, pasti mereka solid,” imbuhnya.
Tidak lagi berpikir ini dan itu, lanjut Biem, apalagi sampai rebutan lahan parkir samap harus tawuran? “Itu makanya, fokus Bamus ke depan sebagai mitra Pemda lebih pada upaya membuka lapangan pekerjaan,” harapnya.
Diharapkan Bamus nanti malah bisa membentuk wadah yang bisa merekrut warga Betawi dari semua organisasi anggotanya didiik dan dilatih, seperti menjadi satpam, cleaning service, dan lain-lain. Terus mereka nanti disalurkan,” tutupntya. (lin)