Generasi milenial ternyata tidak hanya pada persoalan gaya hidup keseharian saja. Generasi milenial juga merambah pada kebutuhan tata ruang dan desain bangunan yang memiliki karakter berbeda dari generasi sebelumnya. Maka tidak heran banyak pengembang yang mulai merancang bangunan bergaya ke kinian.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Permadi Indra Yoga mengatakan, pada generasi milenial, menuntut segala sesuatu yang sederhana, lengkap, cepat dan penuh karya seni. Hal tersebut juga merupakan tuntutan pada desain arsitektur milenial. Baik untuk bangunan landed maupun vertikal.
“Generasi milenial merupakan pangsa pasar property yang unik. Sebagaimana identitas generasi milenial yang memangunik. Dari sinilah perlu tata ruang dan arsitektur yang juga berbeda dari jaman sebelumnya,” kata Yoga, saat berbicara dalam diskusi Campus Talk bertema Desain Arsitektur Milenial untuk Bangunan Vertikal di kampus UMB, Jakarta, Kamis (26/7).
Sebagai contoh, sambung Yoga terlihat pada sejumlah apartemen yang memadukan konsep mall, hunian, restoran dan taman bermain. Bahkan tidak jarang yang lokasinya pun berdekatan dengan perkantoran dan pusat bisnis. “Itu menunjukan akses kemudahan, cepat, lengkap dan juga penuh gaya yang menjadi kebutuhan generasi milenial,” paparnya.
Meskipun sejatinya tidak bisa pula melepaskan pada kebutuhan pasar property untuk generasi sebelumnya. Karena secara nyata pun kebutuhan property cenderung mix (bercampur), tidak bisa spesifik untuk satu kelompok generasi.
Konsultan Properti, Rahil Muhammad Hasbi, M. Arch menambahkan desain arsitektur milenial itu menuntut kemudahan akses sebagai hal utama. Selain itu pula generasi milenial menuntut pula nuansa seni pada bangunan. (rko/lin)