Indonesia secara resmi membuka penyelenggaraan event internasional The 71st IIW Annual Assembly & International Conference 2018 (IIW 2018) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) hari ini (15/7).
Program tahunan International Institute of Welding (IIW) ini akan berlangsung selama enam hari (15 – 20 Juli 2018) dan konferensi internasional yang mengangkat tema “Advanced Welding and Smart Fabrication Technologies for Efficient Manufacturing Process”.
Presiden Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) Achdiat Atmawinata mengatakan, sidang Tahunan ke-71 IIW dan Konferensi Internasional 2018 diselenggarakan oleh Asosiasi Pengelasan Indonesia – Masyarakat Pengelasan Indonesia (API-IWS) bersama dengan International Institute of Welding (IIW) dengan dukungan penuh dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pariwista Republik Indonesia.
“Penyelenggaraan konferensi internasional ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak mulai dari pemerintah daerah Bali, panitia penyelenggara, serta seluruh delegasi yang tetap memberikan kepercayaan kepada Bali untuk tetap melaksanakan acara ini di tengah kekhawatiran akan aktivitas Gunung Agung,” jelas Achdiat dalam rilis humas IIW, Senin (16/7).
Ia juga mengapresiasi tinggi pihak IIW yang terus mengawal persiapan pelaksanaan acara ini sejak awal demi memastikan semua hal berjalan lancar. “Industri pengelasan akan mengalami pertumbuhan positif di tahun-tahun mendatang karena pertumbuhan industri yang membutuhkan produk pengelasan dan profesional pengelasan, mulai dari minyak dan gas, mobil, konstruksi, dan lain-lain.,” ujarnya.
“Untuk itulah API selaku organisasi yang menaungi seluruh pekerja, lembaga, industri atau perusahaan yang bergerak di bidang pengelasan, senantiasa melakukan upaya-upaya untuk memberikan yang terbaik serta meraih kesempatan dan menumbuhkan industri pengelasan di tanah air,” tambah Achdiat.
The 71st IIW Annual Assembly and International Conference 2018 adalah media untuk membahas tren dan isu terbaru dalam industri pengelasan yang menampilkan berbagai pembicara terkenal. Para pembicara ini akan berbagi ide dan wawasan mereka yang akan bermanfaat untuk mengembangkan industri pengelasan dan mempersiapkan praktisi untuk menjawab tantangan yang ada.
IIW Forum 2018 antara lain akan membahas tentang Advanced Welding Processes and Technologies, Welding Automation and Simulations, Design and Fabrication, Inspection and Quality Assurance of Welded Products, Corrosion and Surface Protection of Welding, Personnel Development and Qualifications, Bussiness Aspect of Welding, Special Sessions in Maritime, dan Transportation and Offshore Industries.
Pembicara Pakar
IIW 2018 akan menghadirkan para pakar baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dengan Keynote Speaker Chris Smallbone, IIW Past President (2005 – 2008) serta Houdremont Lecture Ir. Pratjojo Dewo, M.Sc., President Director of PT Komatsu Indonesia.
Selain itu hadir pula: Akio Hirose, Americo Scotti, Carl J. Peters, Christian Ahrens, David Fink, David Grewell, Doug Kautz, Elin Westin, Eric Sjerve, Ernest Levert, Fumiyoshi Minami, Gary Marquis, Glenn Ziegenfuss, Henk Bodt, Herbert Staufer, John Lippold, Jorge dos Santos, Kenneth A. Macdonald, Kyong-Ho Chang, Manabu Tanaka, Mathias Lundin, Norbert Enzinger, Peter Mayr, Robert Shaw, Satoru Asai, Stefano Botta, Stefano Morra, Stephan Egerland, Thomas Kannesgiesser, Thomas Ummenhover, Teresa Melfi, Warren Miglietti, Wolfgang Zschiesche, Zhuyao Zhang, dan Zuheir Barsoum.
Executive Director Indonesia Welding Society/Chairman of the Organising Committee International Institute of Welding (IIW) Forum 2018, Edi Diarman Djasman menjelaskan bahwa IIW merupakan salah satu forum terbesar industri pengelasan global yang membahas berbagai perkembangan industri pengelasan dunia.
Kegiatan ini, jelas Edi Diarman, akan menjadi forum tepat untuk membahas berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi industri pengelasan dunia. Perkembangan teknologi yang demikian cepat dan menuju otomatisasi menjadi bahasan menarik bagi masa depan industri pengelasan.
Maraknya penggunaan teknologi di bidang pengelasan harus disikapi dengan bijak. Para pemain industri pengelasan perlu melihat perkembangan teknologi sebagai peluang dan bukan hanya tantangan.
Walau bagaimanapun industri pengelasan dan tenaga pengelas terampil akan tetap diperlukan terutama untuk perbaikan atau bagian-bagian yang memerlukan sentuhan manusia.
Selain itu, pembuatan desain yang baik juga masih akan membutuhkan tenaga manusia sebagai bagian utama dari industri. “Peran penting SDM dalam mengembangkan industri pengelasan akan tetap menjadi fokus kami,” tambah EdiDiarman. (lin)