Sebanyak 170 purnawirawan yang tergabung dalam Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3) melakukan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di pemiklihan presiden Pilpres) 2024.
semarak.co-FP3 merupakan forum bersama Purnawirawan Pati (perwira tinggi) TNI dan Polri lintas angkatan dan lintas matra dari pangkat bintang satu sampai bintang tiga.
Koordinator Umum FP3 Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Ediwan Prabowo mengatakan, dukungan itu diberikan lantaran pihaknya prihatin dengan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini yang belum mencerminkan keadaan seperti diharapkan.
“Mendukung ketiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan Nasdem, Demokrat, PKS dan sekaligus mengusung Anies Baswedan sebagai capres perubahan,” kata Ediwan di Jakarta, Kamis (6/7/2023) dikutip cnnindonesia.com, Kamis, 06 Jul 2023 17:55 WIB.
Sebab, sambung Ediwan, marak praktek hukum dan pengelolaan pemerintahan yang tidak berpihak pada rakyat dan merugikan negara. Selain itu, juga kekhawatiran soal terjadinya perpecahan serius antar anak bangsa.
“FP3 berpandangan, dengan adanya pemerintahan baru dengan visi perubahan diharapkan dapat menyatukan kembali anak bangsa, bisa memperbaiki semua masalah yang rugikan negara dan mampu membawa Indonesia yang lebih baik dan sejahtera,” ucap Ediwan.
Setelah deklarasi dukungan ini, kata Ediwan, pihaknya berharap partai pengusung bisa segera mengumumkan sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies. Di sisi lain, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada para personel Polri dan TNI yang masih aktif bertugas untuk menjaga netralitas pada Pilpres 2024.
“Untuk benar-benar bersikap netral dan menjadi contoh netralitasnya dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Kami juga mengajak semua elemen untuk bisa turut serta dalam membuat situasi aman dan kondusif selama pelaksanaan Pemilu 2024. Jangan sampai ada kerusuhan dan perpecahan antar anak bangsa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan resmi diusung sebagai capres oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan terdiri dari gabungan Partai NasDem, Demokrat dan PKS. Anies juga telah memberi isyarat akan mengumumkan sosok cawapres pendampingnya di Pilpres 2024 selepas pulang ibadah haji.
Di bagian lain puluhan ribu pelaku usaha warung tegal atau yang biasa disebut Warteg yang berjumlah 50 ribu telah sepakat bahwa figure capres yang akan mereka dukung pada Pemilu 2024 nanti adalah sosok pemimpin yang dapat berkeadilan dan dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/7/2023). Seperti diketahui, kata Mukroni, ketimpangan ekonomi di negeri ini sangat lumayan tinggi, 5% populasi penduduk Indonesia menguasai 50% pergerakan ekonomi, ini kan jumlah yang sangat timpang sekali.
“Ini yang diharapkan ke depan calon presiden mengatasi kesenjangan, dan distribusi kekayaan supaya rakyat semakin banyak untuk mendapatkan akses ekonomi yang baik, terutama UMKM,” ujar Mukroni dilansir cnbcindonesia.com/05 July 2023 13:27.
Mukroni menyebut kesenjangan atau ketimpangan ekonomi telah banyak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan, karena adanya ketidakadilan, kemudian terjadi kerusuhan dan segala macamnya, sehingga masyarakat akan dirugikan.
“Untuk itu ke depannya, pemerintah harus melihat keadilan, kesetaraan, dan pemerataan pembangunan. Sebenarnya itu saja yang dituntut oleh rakyat kecil, gak banyak. Artinya, ekonomi ini jangan dikuasai oleh hanya segelintir orang, oligarki lah istilahnya, tapi harus dikuasai semua komponen bangsa atau usaha kecil menengah, kalau sinergi kan enak,” imbuhnya.
Mukroni juga berharap agar nantinya pemerintah atau capres 2024 dapat dengan tegas memberantas korupsi. Sebab, adanya tindakan korupsi telah mencerminkan pemerintahan yang tidak berkeadilan. Bangsa terpuruk karena korupsi.
“Nah ini korupsi harus tegas diberantas, itu yang penting. Kan gak adil, sementara kita bekerja di bawah dengan keringat berdarah-darah, yang di atas dia menikmati hanya dengan kekuasaan terus berkorupsi, ini kan gak adil,” ujar Mukroni.
Selain itu, Mukroni bersama anggota Kowantara mengharapkan agar situasi ekonomi Indonesia menjadi jauh lebih baik, harga-harga pangan tidak mengalami lonjakan drastis atau harga stabil, kemudian pemimpin yang merakyat dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong, serta visi pembangunannya yang harus dikaji dengan benar, seperti misalnya fokus pada kebutuhan rakyat.
“Jadi presiden jangan berfantasi diri, apa yang dia mau terus rakyat harus dukung semua. Kan itu tidak istilahnya tidak fokus kepada kebutuhan rakyat. Itu kriteria-kriteria yang kita inginkan dan perlu diwujudkan, yang mengedepankan visi misi dan track record yang bagus ya, mungkin banyak teman-teman (anggota Kowantara) dari kita akan melihat,” lanjut dia.
Lebih lanjut, Mukroni menyebut jargon bakal capres Anies Baswedan dari partai NasDemlah yang untuk saat ini mewakili apa yang diinginkan para pelaku usaha warteg, yaitu perubahan. Namun, dia masih belum ingin berpendapat, sebab dirinya bersama anggota Kowantara masih akan melihat terlebih dulu jargon-jargon dari bacapres lainnya.
Kita masih melihat-lihat, karena mereka masing-masing masih berkampanye, dan sistem atau jargon yang akan dia terapkan masih belum dikemukakan (seluruhnya). Sementara yang banyak melontarkan keadilan kan (baru) Anies yah, karena jargon dia kan perubahan.
Memang kita inginkan perubahan, karena bangsa ini bagaimana agar tidak 5% yang menguasai ekonomi, tapi paling gak 30%-40% menguasai ekonomi, jadi memang teman-teman pengen perubahan yang lebih baik maksudnya, gitu kan.. Siapapun (pemimpinnya nanti),” jelasnya.
Ditambah, lanjutnya, saat ini masih belum diumumkan secara gamblang siapa bakal cawapres yang akan mendampingi para kandidat capres yang sudah ada saat ini. Sehingga, Mukroni mengaku masih belum bisa menilai kandidat mana yang akan lebih unggul dipilih oleh para pelaku usaha Warteg.
“Cuma kan kita belum tahu apakah nanti pendamping nya itu akan sepaham dengan dia. Nah ini persoalannya kan di situ. Jadi kita akan menunggu. Mungkin setelah mereka mendapatkan pendamping yang tadi mendukung proses itu, baru nanti kita tahu siapa yang akan dipilih,” ujarnya.
Karena, lanjut dia, tidak hanya dengan kampanye para calon presiden itu bisa mendapatkan hati rakyat, tetapi dengan membuktikan benar atau tidak dia memiliki kemauan untuk memberantas korupsi dan berkeadilan, dengan memilih wakil atau pendampingnya yang benar-benar sepaham dengan visi misi yang diusung oleh para calon presiden.
“Teman-teman anggota Kowantara saat ini masih melihat, karena ini kan masih baru bakal capres belum bakal cawapresnya, wapresnya itu harus saling meliputi, semacam saling melengkapi antara capres dan cawapres. Ini kan masih belum ketara, karena bacapresnya masih belum mengumumkan siapa pendampingnya,” tutur Mukroni.
Mukroni menilai Presiden itu tidak bisa hegemoni dalam kebijakan, sementara wakil presidennya hanya dijadikan cadangan. Presiden dan Wakil Presiden harus saling melengkapi. “Karena kan Presiden dan Wakil Presiden itu saling melengkapi, dan tidak bisa Presiden hegemoni dalam kebijakan, sementara Wapresnya hanya ban serep, itu gak bisa, jadi harus ada saling melengkapi. Kayak dulu bung karno dan bung hatta,” ujarnya.
Untuk itu, saat ini pihaknya mengaku masih melihat-lihat kandidat mana yang paling cocok untuk dijadikan pemimpin negara, belum memutuskan siapa yang akan didukung nanti. “Sekarang ini masih istilahnya melihat-lihat, masih meneropong belum melihat kesana siapa yang akan dipilih para pelaku usaha warteg,” tuturnya. (net/cnn/cnb/smr)
sumber: cnnindonesia.com/cnbcindonesia.com di laman pencarian google.co.id