3 Truk Bantuan BAZNAS Bersama Mishr Al Kheir untuk Gaza Berhasil Masuk Rafah

BAZNAS bersama mitra lembaga amal Mesir, Mishr Al Kheir, berhasil menyalurkan tiga truk bantuan kemanusiaan ke Rafah, Gaza.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama mitra lembaga amal Mesir, Mishr Al Kheir, berhasil menyalurkan tiga truk bantuan kemanusiaan ke Rafah, Gaza. Bantuan ini merupakan bagian dari lima truk yang dikirim. Dua truk lainnya masih tertahan menunggu izin masuk.

Semarak.co – Bantuan yang berhasil disalurkan dari tiga truk tersebut sekitar 5.000 paket dari total 8.500 paket yang direncanakan. Nilai keseluruhan bantuan mencapai 122.000 dolar AS yang disiapkan untuk membantu warga Gaza yang terdampak krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum atau Haji Mo mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk perhatian masyarakat Indonesia kepada penduduk Gaza. Ia menuturkan, proses penyaluran menghadapi tantangan besar, terutama karena situasi keamanan dan regulasi yang ketat di perbatasan.

“Kami bersyukur tiga truk bantuan bisa masuk ke Rafah. Kami berharap dua truk sisanya segera mendapatkan izin sehingga seluruh paket bantuan dapat sampai ke tangan warga yang membutuhkan,” ujar Haji Mo, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis malam (14/8/2025).

Setiap paket bantuan berisi beragam kebutuhan pokok seperti beras, tepung, mi instan, keju, ikan tuna, biskuit kurma, minuman jus, halawa bar, mentega, kacang fava kaleng, saus tomat, dan pasta. Menurut Haji Mo, semua barang tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan mendesak warga Gaza yang kesulitan memperoleh bahan pangan akibat blokade.

“Paket bantuan ini dirancang agar bisa memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari keluarga di Gaza. Kami memastikan kualitas dan keberagaman isinya agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama,” ucap Haji Mo.

Haji Mo juga mengapresiasi peran mitra internasional, khususnya Mishr Al Kheir, yang telah berkolaborasi dengan baik. Menurutnya, sinergi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas negara dapat mempercepat penyaluran bantuan di wilayah konflik.

BAZNAS RI memastikan akan terus memantau perkembangan dua truk bantuan yang masih tertahan dan berupaya mempercepat proses administrasinya. “Kami berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan ke Gaza selama krisis kemanusiaan masih berlangsung,” kata Haji Mo.

BAZNAS Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Dukungan untuk Palestina

Ketua BAZNAS Noor Achmad atau Kiai Noor menyampaikan apresiasi atas kepedulian masyarakat Indonesia yang selama ini tidak surut, bahkan semakin meningkat sejak eskalasi konflik pada Oktober 2023.

“Alhamdulillah perhatian masyarakat Indonesia terhadap nasib saudara-saudara kita yang ada di Palestina, khususnya Gaza, ini sangat luar biasa. Kita tahu sejak Oktober 2023, dana bantuan terus mengalir melalui BAZNAS RI. Alhamdulillah sudah banyak yang kita salurkan,” ujar Kiai Noor.

Menurutnya, proses penyaluran bantuan ke Gaza menghadapi tantangan besar. Pintu masuk bantuan yang sering tertutup membuat BAZNAS harus terus memantau situasi dan segera bertindak ketika ada kesempatan.

“Menyalurkan bantuan ke Gaza itu sulitnya bukan main. Kita setiap waktu mengintip, ini kapan bantuan bisa masuk. Maka ketika kita menerima kabar bantuan bisa masuk, kita langsung oke kita masukkan bantuan,” katanya.

Kiai Noor mengungkapkan, BAZNAS kembali menyalurkan bantuan yang akan dikirim melalui jalur udara (airdrop) dari Yordania. Penyaluran ini dilakukan  TNI atas perintah Presiden Prabowo. Bersama dengan Satgas Garuda Merah Putih II, BAZNAS menyiapkan 80 ton bantuan pangan yang akan dikirim melalui jalur airdrop ke Gaza melalui Yordania dan Mesir.

“TNI telah melakukan uji coba penurunan bantuan melalui udara untuk memastikan paket-paket seberat 2 kwintal itu dapat diterima dengan aman oleh masyarakat Gaza, sehingga paket-paket bantuan yang dikirim lewat udara itu tidak melukai warga,” katanya.

Kiai Noor menambahkan, stok bantuan BAZNAS di Mesir saat ini mencapai 350 ton, dengan 50 truk di antaranya baru masuk Gaza melalui kerja sama dengan mitra lokal, Bayt Zakat Wa Shadaqat. Sisanya masih menunggu proses penyaluran sesuai dengan kondisi lapangan.

“Kita siap kapan saja dan berapa saja yang dibutuhkan kalau ada penyaluran melalui airdrop yang dilakukan oleh TNI. Barangnya dari kita siapkan. Tadi saya ditanya, berapa yang disiapkan BAZNAS? Terserah saja, mau 800 ton mau 1.000 ton kami siap, karena kita punya anggaran untuk itu,” tegasnya.

Bantuan yang disiapkan BAZNAS, lanjut Kiai Noor, telah disesuaikan dengan kebutuhan warga Gaza berdasarkan survei yang dilakukan mitra BAZNAS di Mesir dan Yordania. Jenis bantuan yang dikirim dipilih agar memiliki masa kedaluwarsa panjang, sehingga tidak berisiko rusak atau terbuang.

Ia juga mengungkapkan ketatnya proses verifikasi oleh Israel terhadap bantuan kemanusiaan. Setiap barang diperiksa satu per satu, dan jika ditemukan unsur logam akan langsung dibuang. Bahkan, peralatan medis canggih yang dikirim dari negara-negara Barat pun banyak yang ditolak.

“Kalau nanti bantuan kemanusiaan ini selesai, kemudian Palestina dalam keadaan aman, masyarakat Indonesia masih terus memberikan bantuan, maka kita akan bangun masjid, rumah sakit, dan sekolah di sana. Ini janji kami kepada mereka,” katanya. (hms/smr)

Pos terkait