3 Puisi karya Harris Priadie Bah Berisi Sindiran Kondisi saat Ini

Harris Priadie Bah, Sang Penyair membacakan puisi karyanya sendiri. Foto: dokpri

Gergaji di Leher Kalian

semarak.co – karya: Harris Priadie Bah

Bacaan Lainnya

kalian tidak akan bisa

menjadi seperti kami warga negara

yang senantiasa istiqomah dalam derita

bersebab kalian dewan perwakilan rakyat

yang hidup tanpa kebijaksanaan dan hikmat

kalian tidak akan pernah bisa menjadi kami

warga negara yang ikhlas menerima takdirnya

dilahirkan dan hidup di negeri separuh sorga di bumi

bersebab kalian dewan perwakilan rakyat

yang doyan bersilat lidah dalam sumpah

agar mudah menipu rakyatnya

ya kalian memang tidak akan pernah bisa seperti kami

bersebab kalian memang bukan kami

warga negara yang tak punya apa-apa

kecuali ktp sebagai tanda kebanggaan

kami penduduk indonesia

kalian beda

kalian dewan perwakilan rakyat

yang gagah luarnya saja

sedangkan isi kepalanya

bagai pekuburan dilabur cat putih

tulang belulang di dalamnya

di mata kalian kami hina dan tolol

di hati dan jiwa kami

kalian licik bagai ular beludak

yang kalian mengerti cuma plesiran

ke jantung kenikmatan dunia

yang kalian sembah sambil berdoa

rumah kalian tak pantas disebut rumah

itu istana tempat menimbun duka

rakyat miskin kota

yang kalian hina tanpa muka

aku “sang naga kata dari timur”

yang terluka dan sia-sia

akan datang dalam mimpi-mimpi buruk kalian

dengan gergaji yang kuciptakan dari puisi

mengancam kalian dengan sejuta benci

bangunlah dari tidur kalian yang nyaman

kalau tidak ingin gergaji

menjadi kalung di leher kalian

28 Agustus 2028

(bagian kedua dari Trilogi “Sajak Paling Tolol di Dunia” anak-anak puisi yang kutulis

sebagai pembelaan untuk warga negara yang dihinakan)

=============================================================================

Puisi Kedua terkait Peringatan 27 tahun hilangnya Wiji Thukul

KESAKSIAN SANG NAGA KATA DARI TIMUR

ada begitu banyak cara melawan kejahatan

satu yang terbaik

kasih

30 Agustus 2025

================================================================================

Puisi Ketiga dari Karya Harris Priadie Bah

BACA 2131

Berhenti

Akhiri

Cara-cara

Anarkis

1September025

#menolakdiprovokasi

#98cukupsekali

#negerikumerdeka

Pos terkait