20 April 2025, Indonesia Sudah Punya Presiden Baru

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. foto: ist

Oleh Muhammad Said Didu *)

semarak.co-Untuk memperbaiki multikerusakan yang dibuat rezim Joko Widodo (Jokowi), Indonesia membutuhkan Presiden Baru – bukan Presiden di bawah bayang-bayang mantan Presiden Jokowi dan Oligarki.

Bacaan Lainnya

Semarak.co-20 April 2025 tepat 6 bulan Pak Prabowo secara dejure menjabat sebagai Presiden RI, tapi secara defacto banyak pihak berpendapat bahwa rezim Prabowo saat ini masih merupakan periode ketiga pemerintahan Jokowi. Pandangan tersebut didasarkan pada beberapa fakta:

1) Wakil Presiden adalah putra Joko Widodo

2) Kabinet Prabowo didominasi orang-orang loyalis Joko Widodo.

3) Sering sekali Presiden Prabowo meminta arahan atau menghadap mantan Presiden Joko Widodo.

4) Pada beberapa kesempatan, Presiden Prabowo memuji dan menyatakan bahwa Jokowi adalah guru politiknya.

Rakyat menaruh harapan besar memiliki Presiden baru – bukan Presiden boneka – untuk melakukan perbaikan atas semua kerusakan yang dibuat oleh mantan Presiden Joko Widodo bersama Oligarki selama 10 tahun memimpin Indonesia.

Masyarakat sipil mengidentifikasi bahwa terdapat 4 (empat) tanda Pak Prabowo sudah dapat dipercaya sebagai Presiden baru – bukan Presiden boneka mantan Presiden Jokowi, yaitu:

1) Presiden Prabowo menjadi Presiden yg mandiri, yaitu bebas dari pengaruh Jokowi dan Oligarki

2) berani melakukan pemberantasan korupsi secara tuntas.

3) melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan melakukan perbaikan lembaga hukum.

4) menata ulang penguasaan dan pengelolaan Sumber Daya Alam.

Apakah Pak Prabowo bisa dan mau menjadi Presiden baru?

Dari 4 (empat) tuntutan atau harapan tersebut, apakah Presiden Prabowo akan mewujudkan? Terhadap tuntutan agar terbebas dari pengaruh Joko Widodo dan Oligarki, terlihat tanda-tanda yang cukup baik, berupa:

1) perubahan kebijakan Joko Widodo seperti: (a) perubahan prioritas pembangunan seperti IKN dan Infrastruktur, (b) penghentian beberapa PSN (PIK-2, Rempang, BSD dll), (c) pencabutan sistem kuota impor,

2) pertemuan Presiden Prabowo dg Ibu Megawati sebagai simbol politik yg sangat tegas. Pertemua Presiden Prabowo dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri semakin memberi tanda bahwa Presiden Prabowo tidak “takut” lagi berbeda dengan mantan Presiden Joko Widodo.

Terkait dengan tuntutan pemberantasan korupsi, sepertinya masih lebih banyak Omon-Omon. Pemberantasan korupsi di Pertamina dan Judi Online yg awalnya seakan akan dilakukan secara tuntas ternyata masih terbatas Omon-Omon.

Harapan untuk mengembalikan posisi KPK juga tidak terjadi. Selain itu, Presiden Prabowo masih menempatkan banyak pejabat yg terindikasi korupsi. Terhadap tuntutan penegakan hukum, sepertinya juga belum berjalan.

Penataan lembaga penegak hukum kepolisian, kejaksaan, dan KPK belum berjalan. Tuntutan penegakan hukum belum menyentuh  Oligarki, ini terlihat dari kasus PIK-2 yang hanya menyentuh Kepala Desa.

Terhadap penataan pengelolaan sumber daya alam terlihat cukup bagus. Ini terlihat dari ketegasan untuk mengambil kebun sawit yang melakukan pelanggaran hukum dan dikembalikan ke Negara yg luasnya sudah mencapai lebih satu juta Ha.

Sayangnya langkah yang sama untuk tambang belum dilakukan. Dari analisis tersebut menjadi tidak salah Presiden Prabowo menyatakan bahwa saat ini beliau menilai bahwa jika diberi bobot 10, maka beliau masih mendapat nilai 6.

Dalam 10 hari ke depan, kita berharap Presiden Prabowo sudah menjadi Presiden secara dejure dan defaco. Kita menunggu langkah-langkah berupa:

1) mengungkap secara tuntas kasus korupsi Pertamina dan Judi Online

2) resuffle kabinet dan mengganti semua pejabat yg terindikasi korupsi dan/atau lebih loyal kepada mantan Presiden Joko Widodo.

3) penertiban tambang seperti halnya penertiban kebun kelapa sawit.

4) mengembalikan posisi KPK sbg lembaga independen

5) melakukan penataan dan penertiban di Lembaga penegak hukum, termasuk perubahan UU dan penyegaran pimpinan.

Mari kita tunggu lahirnya Presiden Baru Indonesia 20 April 2025.

 

Sumber: WAGroup BHINNEKA TUNGGAL IKA (postKamis10/4/2025/guritno)

Pos terkait