142.514 Jemaah Tiba di Tanah Suci Hingga Hari ke-23, PPIH: Rute Shalawat Mahbas Jin Dikelola Otoritas Saudi

Tenda jemaah haji di tanah suci Makkah Arab Saudi. Foto: internet

Bus shalawat dalam rute Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali tidak hanya digunakan jemaah haji Indonesia. Bus shalawat yang melalui jalur itu juga digunakan oleh jemaah haji dari berbagai negara yang tinggal di hotel sekitar wilayah rute tersebut.

semarak.co-Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 Kementerian Agama (Kemenag) M Subhan Cholid menjelaskan, tata kelola transportasi pada rute Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali merupakan kewenangan otoritas Arab Saudi.

Bacaan Lainnya

“Rute shalawat dari Terminal Jamarat menuju Mahbas Jin lalu ke terminal Bab Ali, sepenuhnya dikelola oleh otoritas Arab Saudi. Dan rute itu digunakan oleh semua negara,” tegas Subhan di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023) dirilis humas Kemenag melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Rabu (14/6/2023).

Menurut Subhan, ada 12 rute jemaah haji Indonesia saat akan menuju Masjidil Haram dari hotelnya masing-masing. Dari jumlah itu, sebanyak 11 rute diberikan kewenangannya oleh Pemerintah Arab Saudi kepada PPIH meliputi: empat rute Syisah – Terminal Syib Amir, dua rute Raudhah – Terminal Syib Amir, tiga rute Jarwal.

Lalu Terminal Syib Amir, dan dua rute Misfalah – Terminal Jiad. “Dengan kewenangan itu, PPIH dapat menyusun rencana dan mengoperasionalkan bus shalawat secara mandiri, termasuk menyediakan bus khusus untuk mengantar jemaah haji Indonesia,” papar Subhan.

Dilanjutkan Subhan, “Khusus rute Jamarat – Mahbas Jin – Terminal Bab Ali, itu kewenangannya diserahkan penuh ke otoritas di Makkah. Itu tidak boleh ada satu negara pun yang mengelola sendiri untuk jemaahnya.  Sehingga, bus yang disiapkan pada jalur itu, boleh dinaiki jemaah dari berbagai negara yang tinggal di daerah rute tersebut.”

“Jemaah haji Indonesia di Mahbas Jin, akan menggunakan bus shalawat bersama-sama dengan jemaah dari negara lainnya. Karena aturan otoritas Makkahnya begitu. Kita tidak bisa mengelola rute itu seperti 11 rute lainnya,” demikian Subhan menambahkan.

Berkenaan itu, Subhan mengimbau jemaah untuk menghindari waktu padat saat akan ke Masjidil Haram atau pulang ke hotel. Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam. “Untuk menghindari kepadatan, jemaah dapat berangkat satu atau jam sebelum waktu salat, dan satu atau dua jam lebih akhir usai salat berjamaah saat akan pulang ke hotel. Itu akan lebih longgar,” tandasnya.

Terbaru, terhitung sejak 23 Mei 2023, saat jemaah kali pertama masuk asrama haji, operasional penyelenggaraan ibadah haji masuk hari keduapuluh tiga. Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga 13 Juni 2023, pukul 24.00 WIB jumlah total kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi sudah 142.514 orang atau 370 kelompok terbang.

“Jumlah jemaah dan petugas yang diberangkatkan hari ini dari Madinah ke Mekkah sebanyak 7.647 orang atau 20 kloter. Adapun total Jemaah Haji yang masih berada di Madinah sampai hari ini sebanyak 20.964 orang yang tergabung dalam 55 kloter,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).

Fauzin menyampaikan, Jemaah wafat di Makkah bertambah 4 orang atas nama; Ahmad Ibnu Sholah (43) SUB 18, Nurdin Shalahuddin Bin Selamat (70) BTH 03, Emi Eman Kadir (64) JKG 30, dan Jufri Mahfud Tarni (83) KJT 01.

“Sampai 13 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, total jemaah wafat sebanyak 58 orang, dengan rincian jemaah yang wafat di Makkah sebanyak 28 orang, di Madinah sebanyak 28 orang, dan di Jeddah sebanyak 2 orang. Sesuai ketentuan, Jemaah yang wafat akan dibadalhajikan,” kata Fauzin.

Dikatakan Fauzin, bus shalawat dalam rute Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali tidak hanya digunakan oleh jemaah haji Indonesia. Bus shalawat yang melalui jalur itu juga digunakan oleh jemaah haji dari berbagai negara yang tinggal di hotel sekitar wilayah rute tersebut.

Karenanya Fauzin mengimbau jemaah untuk menghindari waktu padat saat akan ke Masjidil Haram atau pulang ke hotel. “Untuk menghindari kepadatan (di Terminal Bab Ali), jemaah dapat berangkat satu atau jam sebelum waktu salat, dan satu atau dua jam lebih akhir usai salat berjamaah saat akan pulang ke hotel. Itu akan lebih longgar,” imbaunya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *