Jerman memberi tanggapan mengenai aturan terbaru Asosiasi Sepak Bola Internasional atau Federation Internasional Football Asociation (FIFA) yang melarang memakai ban lengan (armband) kapten dengan motif pelangi One Love.
semarak.co-Larangan pemakaian ban lengan dengan simbol hati berwarna pelangi One Love dalam Piala Dunia 2022 di Qatar resmi keluar, Senin (21/11/2022) atau sehari setalah pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar, pada Minggu malam (20/11/2022).
FIFA mengatakan, setiap modifikasi peralatan yang digunakan oleh pemain di lapangan harus dilakukan di bawah persetujuannya. Selain itu, beberapa tim negara Eropa (Belanda, Inggris, dan Wales) yang sempat berniat untuk memakai ban lengan pelangi One Love diperingatkan oleh FIFA dengan ancaman sanksi berupa kartu kuning.
Armband pelangi One Love itu sendiri merupakan simbol solidaritas terhadap kaum Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer (LGBTQ). Sementara, LGBTQ merupakan hal yang dilarang negara Timur Tengah Qatar karena haram dalam hukum Islam.
Kini, Jerman, Inggris, Belanda, dan beberapa tim nasional Eropa lainnya resmi tak akan memakai ban lengan pelangi One Love. Namun, Jerman sendiri akan mengambil langkah lebih jauh agar tetap diizinkan untuk memakai ban lengan One Love.
Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB)atau PSSI-nya Jerman mendesak Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport atau CAS) untuk membalikkan situasi sehingga ban lengan pelangi dapat dipakai oleh kapten tim. Keputusan dari tuntutan ini paling cepat diambil pada Rabu sore (23/11/2022).
Perlu dicatat, meskipun FIFA menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk perubahan keputusannya, CAS adalah pihak yang memiliki keputusan akhir dan bisa memutuskan apakah penggunaan ban kapten itu nantinya diizinkan atau tidak.
Sementara itu, pelatih timnas Jerman Hansi Flick menyatakan timnya sebenarnya bersedia mengambil risiko jika sanksinya hanya berupa kartu kuning. Menurut keterangan Hansi Flick kepada media BILD, ban lengan pelangi kapten One Love itu nantinya akan dirotasi ke para pemain yang berbeda untuk menghindari skorsing.
Namun, kata Hansi Flick, yang menjadi masalah adalah FIFA belum mengumumkan sanksi pastinya sehingga ada risiko sanksi itu berupa skorsing atau yang lebih parah lagi, pengurangan poin. Dalam pernyataan bersama 7 negara Eropa peserta Piala Dunia 2022, mereka menyatakan kekecewaan terhadap aturan FIFA dan ancaman sanksi ini.
“Meski mengurungkan rencana pemakaian ban lengan pelangi One Love, mereka menyatakan akan memberikan dukungan kepada kaum marjinal LGBTQ dengan cara yang lain,” tutur Flick dilansir msn.com dari tribunternate.com, Rabu (23/11/2022).
Dilanjutkan Flick, “Sebagai federasi nasional, kami tidak dapat menempatkan pemain kami dalam posisi di mana mereka dapat menghadapi sanksi olahraga termasuk kartu kuning. Jadi, kami telah meminta kapten untuk tidak mengenakan ban lengan One Love dalam pertandingan Piala Dunia FIFA.”
“Kami siap membayar denda yang biasanya berlaku untuk pelanggaran peraturan mengenai perlengkapan tim dan memiliki komitmen kuat untuk mengenakan ban kapten. Namun, kami tidak dapat menempatkan pemain kami dalam situasi di mana mereka mungkin akan dijatuhi kartu kuning atau bahkan dipaksa meninggalkan lapangan pertandingan.”
Masih kata Flick, “Kami sangat frustrasi dengan keputusan FIFA yang kami yakini belum pernah terjadi sebelumnya – kami sudah menyurati FIFA pada September lalu untuk memberi tahu mereka tentang keinginan kami untuk mengenakan ban lengan One Love sebagai upaya aktif mendukung inklusi dalam sepak bola dan tidak ada tanggapan.”
Pemain dan pelatih kecewa mereka adalah pendukung kuat inklusivitas dan akan menunjukkan dukungan dengan cara lain. Pernyataan ini dibuat setelah adanya ancaman dari FIFA terhadap tim-tim Eropa, termasuk Inggris, Belanda, Belgia, Denmark, Jerman, Swiss, dan Wales berupa sanksi dan kartu kuning jika kapten mereka mengenakan ban lengan ‘OneLove’ di Piala Dunia 2022.
Sebelumnya diberitakan bangkapos.com di msn.com, ada yang berbeda dari ajang perhelatan Piala Dunia 2022. Pergelaran yang berlangsung di Qatar tersebut rupanya bukan sekadar pertandingan sepak bola akbar empat tahunan semata.
Piala Dunia 2022 Qatar mencetak sejarah dengan berbagai perannya dalam menyiarkan serta mengenalkan Islam pada dunia. Betapa tidak, dikabarkan ada 1000 orang memutuskan menjadi mualaf usai pembukaan Piala Dunia 2022 yang digelar Minggu, (20/11/2022).
Kabar tersebut tentu saja membuat jutaan muslim di dunia begitu terharu lantaran piala dunia kali ini bisa membawa lebih banyak pengikut agama Islam di dunia. Bahkan adik kandung Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber ikut terharu dengan keputusan orang-orang yang menjadi mualaf.
Syekh Muhammad Jabermengungkap, banyak orang yang memutuskan menjadi mualaf sebelum maupun sesudah acara pembukaan Piala Dunia edisi ke-22 tersebut. “Subhanallah piala dunia tahun ini masuk sejarah. Luar biasa persiapan negara Qatar bukan hanya untuk sepak bola. Tetapi juga untuk menyiarkan Islam,” ucap Syekh Muhammad Jaber, melansir dari TikTok @amirgarib680, Selasa (22/11/2022).
Syekh Muhammad Jaber menyebut ada lebih dari 1.000 orang yang telah masuk Islam setelah acara pembukaan Piala Dunia yang diketahui berlangsung pada Minggu, 20 November 2022. “Kemarin ada berita sebelum Piala Dunia dimulai ada 580 orang masuk Islam. Ketika acara pembukaan Piala Dunia dimulai, ada lebih 1.000 orang masuk Islam,” ungkap Syekh Muhammad Jaber.
Dia mengaku terharu, di mana Qatar mampu memanfaatkan Piala Dunia sebagai media dakwah. “Dimana-mana ada spanduk tentang akhlakul Islam, adabul Islam, dan kemulian Nabi Muhammad SAW subhanallah,” terangnya.
Syekh Muhammad Jaber juga mengucapkan terima kasih serta mengaku bangga kepada pemimpin Qatar atau Emir Qatar yang telah mempersiapkan pesta akbar sepak bola dunia itu dengan maksimal. “Terima kasih Qatar, terima kasih Tamim Bin Hamad yang membuat kami bangga. Semoga Allah menurunkan rahmat dan hidayah untuk semua manusia di negara Qatar,” pungkasnya.
Diberitakan tribunternate.com sebelumnya, upacara pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar telah rampung di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Minggu malam (20/11/2022) WIB. Pembukaan yang berlangsung sejak pukul 21.40 WIB tersebut sekaligus memulai kick off laga antara Qatar vs Ekuador pukul 23.00 WIB.
Acara yang berlangsung dihadiri deretan artis kenamaan salah satunya Jungkook BTS. Sejumlah lagu-lagu resmi atau soundtrack dari Piala Dunia terdahulu juga turut dinyanyikan di stadion salah satunya Waka Waka (This Time for Africa) yang dinyanyikan Shakira untuk Piala Dunia 2010.
Dalam pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 yang digelar di Stadion Al Bayt, juga menampilkan seorang difabel bernama Ghanim Al-Muftah yang membacakan surat Al-Hujurat ayat 13. Dari pertunjukan berdurasi 30 menit itu dibuka percakapan antara aktor Hollywood Morgan Freeman dengan Ghanim Al Muftah selaku ambassador acara tersebut di tengah stadion. (net/tbc/smr)