100 Hari Prabowo Membuktikan Bukan Boneka Jokowi

Kolase grafis gambar Presiden Prabowo dan Jokowi dengan insert penulis Tarmidzi Yusuf. Foto: internet

Oleh Tarmidzi Yusuf *)

semarak.co-Prabowo boneka Jokowi. Begitulah percakapan yang menghiasi media sosial ketika Presiden Prabowo mengumumkan susunan Kabinet Merah Putih. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah. Hampir 40 persen Kabinet Merah Putih diisi loyalis Jokowi.

Bacaan Lainnya

Kabarnya Prabowo punya susunan kabinet sendiri termasuk siapa yang bakal mengisi pos Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Tidak ada nama Luhut Binsar Panjaitan di posisi Ketua DEN. Rencana susunan kabinet Prabowo itu dibongkar habis setelah Prabowo bertemu Jokowi di Solo sepekan sebelum pelantikan Prabowo sebagai Presiden, 20 Oktober 2024.

Loyalis Jokowi banyak menjadi menteri Prabowo. Merebaklah isu kalau Prabowo boneka Jokowi. Publik mengakui pengaruh Jokowi di Pemerintahan Prabowo masih kuat. Buktinya itu tadi. Sekira 40 persen Kabinet Merah Putih diisi loyalis Jokowi.

Bahkan beberapa jabatan strategis baik di tentara, polisi, KPK, dan kejaksaan masih dipegang oleh loyalis Jokowi. Plus bonus Wakil Presiden, Fufufa. Bila Prabowo berhalangan tetap, otomatis Fufufa yang menggantikan Prabowo.

Inilah skenario yang diinginkan Jokowi sebelum konsolidasi Prabowo menggeser loyalis Jokowi di posisi strategis tuntas. Bila takdir Allah berkata lain, skenario Jokowi bakal berantakan. Pasalnya Prabowo tidak seperti dipersepsikan banyak publik. Boneka Jokowi.

Dalam 100 hari sejak dilantik 20 Oktober 2024, Prabowo mulai menunjukkan bahwa ia bukan boneka Jokowi. Bukan pula dalam bayang-bayang Jokowi meski diawal-awal menjabat Prabowo sering bertemu dan didikte Jokowi. Perlahan namun pasti.

Penuh kalkulasi agar strategi Prabowo berjalan mulus. Prabowo sadar betul bahwa Jokowi masih kuat. Bukan hal mudah menggeser orang-orang Jokowi di Pemerintahan agar tidak menimbulkan turbulensi di 100 hari Prabowo sebagai Presiden.

Stabilitas politik tetap terjaga. Kegaduhan politik dapat dieliminir. Keinginan Jokowi agar Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran ditolak Prabowo. Pukulan telak Prabowo terhadap Jokowi. Prabowo mulai melawan.

Konflik PDIP dan Jokowi dalam kasus pentersangkaan Hasto Kristiyanto oleh KPK adalah isu terhangat di awal tahun 2025. Konflik PDIP dan Jokowi makin panas. Presiden Prabowo berdiri di tengah. Tidak mau diseret-seret oleh Jokowi dalam konflik PDIP dan Jokowi.

Mungkin pula ada skenario win-win solution yang dirancang Presiden Prabowo. Konflik PDIP dan Jokowi diredam agar tidak bikin gaduh dan menimbulkan huru hara politik. Hasto Kristiyanto menang di pra peradilan atau mengikuti jejak kasus Firli Bahuri. Mandeg alias tidak di usut.

Setidaknya dalam kalkulasi Presiden Prabowo, Megawati dan PDIP perlu dirangkul untuk memperkuat posisi politik Prabowo. Dalam kasus konflik PDIP dan Jokowi, Prabowo telah menjadi ‘pahlawan’ bagi Hasto Kristiyanto dan Jokowi.

Kedua elit politik ini dapat diredam oleh Prabowo agar kasusnya tidak mengganggu agenda 100 hari Prabowo. Kasus Hasto Kristiyanto pun jadi adem ayem. Bongkar-bongkar skandal dugaan korupsi Jokowi urung diungkap.

Walaupun Prabowo sudah mulai bersih-bersih loyalis Jokowi di TNI. Beberapa jenderal bintang tiga yang dikenal dekat dengan Jokowi mulai disingkirkan oleh Prabowo. Kabarnya Jokowi sempat marah para loyalisnya di TNI digeser.

Jokowi pula mendapat predikat terburuk dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Tidak ada pembelaan oleh Presiden Prabowo dan menteri-menterinya. Mereka bungkam. Jokowi mulai ditinggalkan.

Proyek Pelaporan Korupsi dan Kejahatan Teroganisir merupakan jaringan jurnalis investigasi global yang menyebut Jokowi finalis terkorup kedua di dunia setelah Bashar al-Assad. Dari Pengadilan Tipikor Semarang, Senin, 13 Januari 2025 menambah potret suram wajah politik Jokowi.

Boroknya di Pilpres 2019 mulai terungkap. Sejumlah pejabat di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diduga ditugaskan “menggalang dana” untuk membantu pemenangan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Skandal penggalangan dana Pilpres 2019 kembali menampar muka Jokowi. Hal tersebut terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dengan agenda pemeriksaan mantan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Restyawan, sebagai saksi.

Bongkar-bongkar pagar laut Tangerang, Banten meski dinilai setengah hati oleh publik karena Presiden Prabowo masih ewuh pakewuh untuk mengungkap siapa dalang pagar laut dan pemberian SHGB laut Tangerang, Banten.

Padahal, Presiden Prabowo tahu betul Sugianto Kusuma alias Aguan dan Jokowi dalang dibalik pagar laut dan pemberian SHGB di Tangerang, Banten. Namun tak ada satupun menteri Prabowo yang berani mengungkap sosok dalang dibalik pagar laut tersebut.

Setidaknya upaya Prabowo untuk keluar dari bayang-nyang Jokowi dan stigma boneka Jokowi mulai menemui alurnya dalam 100 hari Presiden Prabowo menjabat. Ke depannya kita berharap Presiden Prabowo makin menunjukkan dirinya sebagai macan Asia.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung, 25 Rajab 1446/25 Januari 2025

*) Kolumnis

 

Sumber: kbanews.com, 25 Januari 2025 11:39 am di WAGroup FORUM INDONESIA BERSATU (postSabtu25/1/2025/tarmidziyusuf)

Pos terkait