Telkomsel Luncurkan Android Zero-touch Enrollment Support Untuk Pelayanan Mobile Security Korporat

Senior Vice President Enterprise Account Manager Dharma Simorangkir (kedua kiri), General Manager Enteprise Product Management Telkomsel Rini Apriliani (kedua kanan), Manager Media Relations Telkomsel Singue Kilatmaka (paling kanan) dan Regional Manager Android Enterprise Gerard Kenedy (paling kiri) saat sesi tanya jawab dengan media. foto: Humas Telkomsel

Telkomsel menjalin mitra dengan Google melalui produk Telkomsel myBusiness untuk menghadirkan kemudahan bagi pelanggan enterprise dalam penggunaan perangkat bisnis. Menyusul peluncuran Android Zero-touch Enrollment di Smart Office, kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Android Zero-touch Enrollment adalah salah satu solusi dari Google untuk melakukan setup dan deployment perangkat/device milik perusahaan tanpa hambatan. Di mana ada 27 juta perusahaan dari berbagai skala dan kapasitas, termasuk perusahaan asing dan konglomerasi belum melakukan digital transformation.

Senior Vice Presiden (SVP) Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan, saat ini banyak perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas karyawannya dengan menyediakan perangkat yang hanya dapat digunakan untuk bekerja.

“Tapi mereka dihadapkan masalah deployment, instalasi aplikasi, dan juga setup perangkat yang memerlukan waktu lama, khususnya dalam kuantitas yang banyak. Jadi web aplikasi ini berupa support untuk pelayanan mobile security perusahaan,” ujar Dharma.

Dengan adanya Android zero-touch enrollment ini, kata Dharma, perusahaan lebih mudah melakukan setup perangkat instalasi aplikasi dan konfigurasi karena tidak perlu dilakukan secara manual. “Karyawan pun dapat lebih mudah dan cepat dalam  mendukung bisnis perusahaan,” ulangnya.

Berdasarkan survei, rinci dia, baru 34 dari 85 persen perusahaan sudah melakukan transformasi digital. Di Indonesia, kata dia, jumlahnya lebih kecil lagi. Ini tantangan. Memang banyak juga yang sudah melakukan transformasi, tapi sekaligus banyak yang tidak berhasil.

“Jadi melalui teknologi web aplikasi Android Zero-touch Enrollment ini, telah dirancang sistemnya proses digitali security perusahaan menjadi hanya lima menit dari selama ini lima bulan,” ujar Dharma sambil memberi contoh.

Ada satu perusahaan finansial yang memiliki 200 ribu sales dan 500 agen, ketika bicara transformasi digital ternyata masalahnya di eksekusi saat untuk instalasi sebuah aplikasi.

“Eksekusinya bisa sampai makan waktu lima bulan. Akhirnya mereka memilih manual. Ini yang ditangkap oleh Telkomsel myBusiness dengan aplikasi Android Zero-touch,” terangnya.

Sebagai digital telco company, Telkomsel terus berupaya untuk menghadirkan solusi inovatif guna memenuhi kebutuhan para pelanggannya.

Melalui Telkomsel myBusiness, Telkomsel mengumumkan aliansi strategis dengan Google untuk penerapan Android zeor touch enrollment di perusahaan berskala besar di Indonesia sekaligus menjadikan Telkomsel sebagai salah satu partner resmi layanan ini di Indonesia.

“Langkah ini diambil sebagai bagian upaya Telkomsel untuk meningkatkan pangsa pasar business-to-business (B2B) perusahaan,” ujar Dharma.

Didukung jaringan Telkomsel, zero-touch memungkinkan proses deployment dilakukan secara online dan massal, sehingga  perangkat bisa digunakan langsung dengan menggunakan konfigurasi yang telah ditentukan oleh perusahaan secara otomatis.

Android zero-touch enrollment juga menjamin keamanan perangkat dengan enkripsi dan system keamanan berlapis yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan terhadap internal IT Support.

Selain itu, layanan ini dapat digunakan pada berbagai merk smartphone ydengan sistem operasi Android sehingga memudahkan perusahaan dalam menentukan smartphone yang sesuai kebutuhan dan anggaran.

“Kemitraan untuk menghadirkan Andorid zero-touch enrollment ini sesuai dengan komitmen Telkomsel untuk terus mengakselerasikan dunia bisnis dalam negeri melalui solusi digital yang inovatif,” imbuhnya.

Pihaknya berharap efisiensi bisnis yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi yang dihadirkan ini dapat membantu menciptakan ekosistem digital Indonesia yang lebih efisien,” tutup Dharma. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *