Silangit Jadi Bandara Internasional, Citilink Terbang Perdana Menandai Buka Rute Baru

Menpar Arief Yahya (berkaca mata) didampingi Dirut Citilink Juliandra (dua dari kanan)

Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia terus melakukan ekspansi bisnis secara agresif dengan membuka rute-rute baru untuk melanjutkan pertumbuhan positif yang diperoleh. Hari ini Sabtu (28/10), maskapai pelat merah ini membuka ruter baru sekaligus melakukan penerbangan perdana dari dan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta–Bandara International Silangit, Sumater Utara. Bukan kebetulan, di mana semua kegiatan ini dirangkai lagi dengan peresmian Bandara Silangit sebagai bandara internasional.

Ini pun dijadikan momentum uji coba bagi pesawat Airbus 320 200 yang baru dimiliki Citilink untuk terbang perdana dan dengan membawa rombongan penumpang khusus, seperti Menteri Pariwisatra Arief Yahya, Direktur utama Citilink bersama jajarannya dan puluhan wartawan.

Menpar Arief mengatakan, penerbangan perdana ke Silangit ini merupakan bukti nyata dukungan dan komitmen Citilink membantu pengembangan pariwisata nasional. Dibukanya Bandara Silangit sebagai gerbang masuk wisatawan internasional diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan, perdagangan dan investasi di kawasan Danau Toba,” kata Arief di dalam pesawat Airbus 320 Citilink.

“Penerbangan ini di hari bersejarah Soempah Pemoeda dan nanti saat resmi beroperasi penerbangan komersial ke Silangit juga bersejarah karena bertepatan pada Hari Pahlawan 10 November 2017. Bandara Silangit telah menunjukkan pengembangan infrastruktur yang baik sehingga mendorong pertumbuhan yang progresif atau dengan kata lain supply creates demand. Sehingga mempercepat internasionalisasi kawasan Danau Toba. Dengan diresmikannya Bandara Silangit sebagai bandara Internasional akan mempercepat proses pencapaian target pemerintah dan menjadikan Sumatera Utara sebagai salah satu pelaku utama untuk memenuhi target tersebut,’ ujar Arief, mantan Dirut Telkom.

Diharapkan, lanjut Arief, peristiwa bersejarah ini menambahkan jumlah wisatawan nusantara (wisnus) atau turis local dan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing yang akan dating ke Danau Toba. Sampai semester I-2017, jumlah penerbangan ke Silangit telah menaikkan jumlah wisatawan sampai 4 kalil lipat. Dari 30 ribu wisatawan di semester I-2016, sekarang naik menjadi 120 ribu di semester I-2017. Jadi dengan peristiwa ini, diharapkan tahun ini jumlahnya bisa menembus 250 ribu. Bahkan dengan penerbangan Citilink ini malah diharapkan bisa sampai 300 ribu wisnus dan wisman, terutama dari Jakarta.

“Ditambah lagi saat bersamaan dilakukan penerbangan perdana internasional dari Singapura langsung ke Silangit. Upaya kerja sama dan dukungan ini karena melihat potensi Silangit yang berada di sekitar tempat wisata Danau Toba. Di mana Danau Toba telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas. Bahkan Danau Toba akan dibuat sebagai destinasi utama kelas dunia. Jadi baik wisnus dan wisman ditargetkan mencapai 1 juta untuk wisman dan 10 juta dari wisnusnya, pada 2019,” ungkap Arief.

Sekarang di 2017, rinci dia, jumlah nasional sebanyak 9 juta wisman dan target 300 ribu wisman dan wisman tahun ini bisa naik 3 kali lipat. “Tapi jangan khawatir dari kelipatan itu, karena Silangit sudah menjadi bandara internasional, jadi dengan terminal kapasitas 500 ribu orang, maka akan sangat cepat pertumbuhannya. Apalagi kalau melihat perbandingannya dengan penerbangan domestic yang bisa naik 4 kali lipat tadi,” ujarnya,” rincinya.

Citilink juga mengharapkan dengan rute baru Halim Perdanakusuma – Silangit dapat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Tapanuli Utara sehingga dapat turut berpartisipasi dalam mewujudkan Danau Toba sebagai salah satu lokasi wisata utama Indonesia selain Bali,

“Pembukaan rute penerbangan langsung ke Silangit ini merupakan momentum yang tepat dengan tiga pertimbangan yang mendasar yaitu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang cukup tinggi sebesar 5,09 persen (BPS), ini di atas rata-rata provinsi lainnya sehingga Citilink tidak mau kehilangan kesempatan pasar. Sementara dicoba dengan penerbangan sekali satu hari. Namun kami optimis kawasan ini menjanjikan untuk nanti dapat ditambah frekwensinya,” kata Juliandra Nurtjahjo, Dirut Citilink.

Pertimbangan kedua, lanjut dia, agar mempercepat konektivitas nusantara serta sebagai bentuk dukungan maskapai terhadap program pemerintah, yaitu Danau Toba sebagai satu dari 10 destinasi prioritas selain Bali. Terakhir karena penerbangan langsung rute baru Jakarta melalui bandara Halim Perdanakusuma – Silangit menggunakan pesawat Airbus A320 Neo dengan nomor lambung PK-GTF berkapasitas 180 penumpang yang baru saja tiba dari Toulouse, Perancis, pada Kamis lalu (26/10).

Rute penerbangan Jakarta-Silangit merupakan rute ke enam yang dibuka pada tahun ini setelah sebelumnya membuka rute ke Jayapura, Dili, Kendari, Gorontalo, dan Ambon. Hari Minggu besok (29/10), Citilink pun akan membuka penerbangan yang menghubungkan tiga pulau besar di Indonesia, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dengan rute Semarang – Palembang dan Semarang – Banjarmasin.

“Kami memang terlambat masuk Silangit disbanding induk usaha kami Garuda dan maskapai swasta lain, tapi ini dikarenakan Citilink hanya mempunya satu tipe pesawat, yaitu Airbus yang syarat landasannya panjang 2450 meter. “Kami pun memanfaatkan momen untuk menunjukkan komitmen dan ekspansi kami dalam pengadaan armada dan ini airbus yang ke 50,” ujarnya.

Menurut Juliandra, penerbangan ini otomatis akan menambah jumlah penumpang. “Kami punya target di 2017, sebanyak 13,5 juta penumpang, salah satu strateginya menambahkan rute baru, termasuk ke Silangit. Ini bagian dari blue print untuk dapat penumpang 12,5 juta, di mana per September 2017 sudah 10 juta penumpang terangkut. Sisa dua bulan akan habis-habisan untuk mencapai target itu. Dan tahun 2018 kita naikkan target itu menjadi 14 juta penumpang dengan utilisasi dan jumlah armada tetap 50 pesawat,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *