Semester 1-2017, Laba Bersih Telkom Tumbuh 21,9% dari Kontribusi Data, Internet & IT Service

Dirut Telkom Alex J Sinaga (kiri) mendengarkan penjelasan Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen dalam satu acara, baru-baru ini.

Pada Semester I-2017 ini Telkom kembali membukukan pertumbuhan triple-double-digit. Dimana pendapatan mencapai Rp 64,02 triliun. Atau tumbuh 13,4% dibanding tahun lalu, tercatat Rp 56,45 triliun. Telkom juga membukukan EBITDA sebesar Rp 33,23 triliun. Atau tumbuh 15,4% serta laba bersih sebesar Rp 12,10 triliun. Atau tumbuh 21,9%.

Peningkatan pendapatan dari Data, Internet & IT Service tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler dan lonjakan traffic mobile data yang mencapai 118,7 persen. Pelanggan seluler saat ini mencapai 178 juta atau tumbuh 13,1 persen dibandingakan akhir periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan dari lini Data, Internet & IT Services dan untuk pertama kalinya melampaui pendapatan dari lini Cellular Voice & SMS. Pada Semester I-2017 Telkom mencatat pendapatan dari Data, Internet & IT Services sebesar Rp 27,12 triliun, sedangkan pendapatan Cellular Voice & SMS sebesar Rp 26,02 triliun. Kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services terhadap total pendapatan perseroan pun meningkat menjadi 42,4 persen.

“Data, Internet & IT Service memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perseroan, dengan pertumbuhan sebesar 19,8 persen menjadi Rp 27,12 triliun. Selain itu, kontribusi bisnis Data, Internet & IT Service terhadap keseluruhan pendapatan perseroan juga meningkat menjadi sebesar 42,4 persen atau tumbuh 19,8 persen,” jelas Telkom Harry M ZenDirektur Keuangan di Jakarta, Rabu (26/07).

Pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang cukup berarti, yakni pelanggan mobile broadband Telkomsel Flash tumbuh 63,9 persen menjadi 81,72 juta users. Hal ini diikuti dengan peningkatan pelanggan fixed broadbandsebesar 4,7 persen menjadi 4,52 juta users.

Demikian juga dengan pelanggan layanan fixed broadband IndiHome yang mencatat pertumbuhan sebesar 34,2 persen. Jika pada Semester I-2016 lalu, pelanggan IndiHome baru mencapai 1,5 juta pelanggan, maka pada Semester I-2017 ini menjadi lebih dari 2 juta pelanggan.

Guna meningkatkan jumlah pelanggan IndiHome, akhir tahun 2016 lalu Telkom memperkenalkan paket “IndiHome Netizen” yang merupakan layanan Dual Play. Paket baru ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, dimana hanya tujuh bulan sejak diperkenalkan, IndiHome Netizen mencatatkan sebanyak 389 ribu pelanggan. Adapun Average Revenue Per User(ARPU) IndiHome tercatat sebesar Rp 344 ribu.

Sementara itu, Telkomsel selaku entitas anak usaha, juga mampu mempertahankan kinerjanya dan membukukan pertumbuhan triple-double-digit. Pendapatan Telkomsel tumbuh sebesar 11,9 persen, EBITDA sebesar 14,0 persen dan laba bersih sebesar 15,6 persen secara Year-on-Year(YoY). Pada Semester I-2017, pendapatan Telkomsel mencapai Rp 45,99 triliun, EBITDA Rp 27,19 triliun dan laba bersih Rp 15,50 triliun. Kontribusi pendapatan bisnis digital Telkomsel memperlihatkan pertumbuhan yang berarti, yakni sebesar 26,9 persen menjadi Rp 18,07 triliun.

Meningkatnya pertumbuhan bisnis digital tersebut didukung oleh perluasan dan penguatan jaringan Telkomsel dengan layanan 3G/4G melalui penambahan sebanyak 17.538 BTS baru. Total BTS Telkomsel pada akhir semester I-2017 adalah 146.571 BTS dimana sebesar 65,7 persennya merupakan BTS yang mampu memberikan layanan 3G/4G.

Selama semester I tahun 2017, beban perseroan mengalami peningkatan sebesar 10,0 persen dari Rp 36,57 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 40,23 triliun. Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban Perseroan, yang meningkat sebesar 13,8 persen dari periode tahun lalu menjadi Rp 18,41 triliun. Peningkatan beban operasional dan pemeliharaan ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performansi mobile business dan broadband.

Hingga akhir Semester I-2017 Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (Capex) sebesar Rp 16,7 triliun atau tumbuh 21,4 persen dibandingkan tahun lalu. Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, pembuatan satelit, penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua (IGG dan SEA-US) dan menara telekomunikasi.

Harry berharap Telkom dapat mempertahankan kinerja yang cukup menggembirakan pada Semester I-2017. “Pencapaian pada Semester I-2017 ini diperoleh berkat kuatnya kinerja perseroan pada periode sebelumnya, kami berharap, momentum pertumbuhan ini dapat kami pertahankan pada semester selanjutnya,” demikian pungkas Harry M Zen. (wiy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *