Resmikan Innovation Room, Kemnaker Undang Anak Muda Kreatif Berinovasi Jadi Wirausahawan

(dua dari kiri) Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, bersebelahan dengan Dirut Bank BRI Suprajarto, dan Menaker M Hanif Dhakiri

Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengundang para anak muda kreatif dan generasi milenial yang punya mimpi besar untuk datang berbondong-bondong memanfaatkan fasilitas Innovation Room. Innovation Room bagi angkatan kerja muda untuk berinovasi di Lantai M Gedung Kemnaker, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, ini sebagai upaya menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan secara strategis, yaitu dengan memanfaatkan teknologi.

Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan, penguasaan teknologi yang didominasi anak muda mendorong Kemnaker memfasilitasi anak muda dalam berkreasi. Sehingga dapat menurunkan jumlah penganggur muda dan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi milenial. Fasilitas Innovation Room ini, nilai Hanif, sebagai respon terhadap perubahan dengan inovasi-inovasi. Tanpa mau merespon perubahan, Hanif meyakini, bangsa Indonesia akan tertinggal jauh dari negara lain.

“Keberadaan Innovation Room ini adalah keniscayaan karena dunia kerja saat ini membutuhkan fleksibilitas dan kecepatan tinggi. Sehingga terjadi perubahan dalam etos kerja dari yang tadinya statis menjadi dinamis.  Jadi dalam teori evolusi itu, konsepnya bukan yang kuat dan pintar akan mampu bertahan hidup, tapi siapa yang paling responsif, terutama terhadap perubahan. Kemudian dalam respon itu dilakukan inovasi-inovasi,” ujar Hanif dalam sambutan peresmian Innovation Room, Kamis (28/6).

Pembangunan Innovation Room ini, lanjut Hanif, didasari oleh pemahaman luas mengenai potensi Indonesia sebagai negara dengan jumlah startup cukup tinggi, yaitu sebanyak 1.830 startup berdasarkan data startup ranking per tanggal 22 Juni 2018. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menempati urutan keenam di dunia.

Jumlah tersebut, ramal Hanif, bakal terus bertambah mengingat potensi penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. Berdasarkan data dari Survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 143,26 juta atau 54,68 persen dari total penduduk Indonesia sebanyak 262 juta orang.

“Pengguna internet di Indonesia didominasi oleh penduduk yang tergolong masih muda, yakni umur 19-34 tahun yang mencapai 49,52 persen dari total pengguna internet. Jadi fasilitas Innovation Room ini akan menjadi wadah luar biasa bagi anak-anak muda zaman now yang fleksibel, cepat dan dinamis untuk bertransformasi menjadi backbone industri kreatif di Indonesia,” imbuh politisi PKB.

Program Innovation Room, kata menaker, harus memberikan pembaruan mengenai penguasaan teknologi dan wawasan di dunia industri kepada para anak muda. Selain itu program ini, harus mampu membawa setiap anak muda yang datang untuk mengerti know-how dan know-why terkait teknologi produksi dan proses hingga mampu membuat prototype, melakukan pengujian dan demonstrasi, menduplikasi dan mengadaptasi teknologi yang dibutuhkan.

“Pada akhirnya mampu melaksanakan perubahan secara mandiri dalam produk digital atau prosesnya untuk memenuhi kebutuhan pasar serta mengenalkannya ke pasar. Saya berharap konsep Innovation Room Kemnaker ini dapat dikloning oleh Co-working Space lainnya yang telah banyak diinisiasi industri. Kalau fasilitas ini berjalan baik, nanti akan dilakukan hal yang sama di BLK-BLK seluruh Indonesia,” ujar Hanif dihadapan Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.

Mitra Bank BRI

Menaker juga mengajak seluruh mitra perbankan dan modal ventura untuk tidak ragu-ragu berkolaborasi dengan pelaku yang ada di Innovation Room Kemnaker ini, terutama  Bank BRI dan BPJS Ketenagakerjaan. “Kita berharap melalui kolaborasi ini akan lahir banyak creativepreneur baru. Sekaligus hal ini akan menjadi model penciptaan lapangan kerja baru yang akan sangat indah sekali jika dimulai dari Kemnaker sendiri,” pungkasnya.

Direktur Utama Bank BRI Suprajarto berharap bisa muncul start up atau generasi muda milenial yang kreatifpreneur dari fasilitas Kemnaker itu. “Mindset maupun pola pikir anak muda sekarang jauh lebih melek teknologi. Dalam memanfaatkan media visual, sekarang cukup menggunakan gadget. Soalnya Bank BRI sendiri sudah banyak berkolaborasi dengan start up juga,” ungkap Suprajarto dalam sambutannya.

Teknologi yang terus berkembang, lanjut Suprajarto, turut memiliki andil dalam menumbuh kembangkan wirausaha baru berbasis teknologi, seperti Inkubator Bisnis. “Inkubator Bisnis menjalankan fungsi intermediasi sekaligus melakukan penguatan terhadap startup atau calon wirausaha baru dengan produk atau jasa inovatif yang akan dikembangkan melalui pelayanan penyediaan tempat sebagai sarana pengembangan usaha, akses permodalan, pelatihan, pendampingan, dan bimbingan kewirausahaan,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *