Program Helatari 2017 Suguhkan Lima Koreografer Beragam Konsep

salah satu karya koreografi yang digelar Komite Teater DKJ baru-baru ini

HELATARI SALIHARA 2017

Tanggal 08, 10, 11, 17, 18 Juni 2017 | 20:00 WIB | Teater & Galeri Salihara

Perkembangan seni tari di Indonesia, sepanjang 1970-an hingga 2000-an, pada umumnya berpijak dan berangkat dari akar tradisi dan non-tradisi. Misalnya, ada pengaruh western modern dance, hip-hop, street dance atau “gerak bebas”.

Dan belakangan ini, telah muncul pula beberapa koreografer yang mengembangkan bentuk dance-theater di Eropa. Sejak kemunculan istilah dance-theater atautanztheater, sejak 1920-an di Jerman, unsur “teatrikal” mulai menjadi dasar penting bagi koreografi. Para koreografer sudah mulai menggarap ide “keseharian” (konflik sehari-hari) dengan memasukkan gaya gerak yang tidak lagi “menari” seperti lazimnya.

Dalam siaran pers yang diterima www.semarak.co Selasa (23/5), program Helatari Salihara 2017 akan menampilkan lima koreografer dengan beragam konsep yang dekat dengan kehidupan “keseharian”. Mulai dari kehidupan sehari-hari di Jakarta, kehidupan pematung, sihir tari tradisi hingga gerak tari yang terlahir dari tafsir atas karya sastra.

Helatari dibuka oleh Emanuelle Vo-Dinh (Prancis) yang menampilkan Sprint. Dengan konsep penari tunggal, Sprint diciptakan sebagai pencerahan terhadap tubuh. Melati Suryodarmo (Surakarta) akan membawakan Vertical Recall yang terinspirasi dari naskah teater Waiting for Godot karya Samuel Beckett.

Adapun Mohammad Hariyanto (Surabaya) membawakan Tari Ghulur yang terinspirasi dari kesenian Topeng Ghulur di Desa Larangan Barma, Sumenep, Madura. Katia Engel (Jerman/Indonesia) yang membawakan From Starting to Cut the Wood, yang dilatar belakangi oleh bebunyian dari pemahat topeng ketika bekerja. Dan Helatari akan ditutup dengan Angkot is the Melting Pot karya Yola Yulfianti (Jakarta) yang berangkat dari kenyataan di dalam angkutan kota (angkot) di Jakarta. (lin)

Helatari Salihara 2017 akan digelar setiap Kamis, Sabtu dan Minggu dalam dua pekan sepanjang Juni 2017, dengan jadwal penampilan:

SPRINT

Koreografer: Emmanuelle Vo-Dinh (Prancis)
Kamis, 08 Juni 2017
20:00 WIB | Teater Salihara

TARI GHULUR

Koreografer: Mohammad Hariyanto (Surabaya)
Minggu, 11 Juni 2017
20:00 WIB | Galeri Salihara

ANGKOT IS THE MELTING POT

Koreografer: Yola Yulfianti (Jakarta)
Minggu, 18 Juni 2017
20:00 WIB | Galeri Salihara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *