Pameran Telkom Craft Indonesia 2018 Ditutup, Tapi BLANJA.COM Bisa Layani Pembeli

CEO BLANJA.COM Aulia E. Marinto saat jadi pembicara dalam talkshow pada acara TelkomCraft Indonesia

Pameran yang digelar PT Telkom untuk kali kedua bertajuk Telkom Craft Indonesia 2018 memang telah ditutup tadi sore, Minggu (25/3). Namun bagi peminat terhadap barang-barang yang dipamerkan, masih dapat dibeli asal lewat media online BLANJA.com. Anak usaha Telkom ini pun menyediakan pembayaran dengan Tcash yang bisa mendapatkan cash back.

Direktur Utama BLANJA.com Aulia E. Marinto mengungkapkan, BLANJA.com hadir di Telkom Craft Indonesia 2018 dalam rangka meningkatkan kesempatan bagi produk lokal UKM ASLI INDONESIA untuk menembus pasar nasional dan internasional. Mengusung tagline “Masa iya gak BLANJA?”, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal serta mencintai produk Asli Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global.

“Seluruh UKM yang hadir di pameran tersebut sudah mempunyai toko online di situs BLANJA.com. Kalau berminat tidak perlu lagi menunggu tahun depan tapi sudah bisa juga membelinya melalui situs di BLANJA.com,” ujar Aulia.

Produk lokal sebagai bagian dari ekonomi kreatif diyakini dapat menjadi sektor alternatif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sayangnya, penggunaan teknologi digital dan pasar online pada UKM masih rendah. Menyadari hal tersebut, BLANJA.com hadir dan berpartisipasi dalam acara Telkom Craft Indonesia 2018 untuk mendorong UKM Asli Indonesia Go Online.

Baca : Lebih dari 400 UKM Binaan BUMN Hadir dalam Pameran Telkom Craft Indonesia 2018

Diakui Aulia, mengonlinekan UKM ini adalah pekerjaan rumah bersama, dibutuhkan kerja sama semua stakeholder. Ada tiga tantangan dari sisi UKM saat ini. Antara lain; Online/e commerce literasi, kemandirian digital dan inovasi bisnis (kualitas produk, marketing, operation dll.

Literasi adalah tahap awal, di edukasi dan diajarkan lalu masuk ke online, untuk dapat mandiri, maka program pengajarannya dan pendampingannya harus dibuat berbeda levelnya. “Berbeda disini mengikuti kesiapan masing – masing UKM tersebut mandiri secara digital. Berikutnya, agar bisnis nya terus berkembang dan sustain memanfaatkan e-commerce maka dibutuhkan inovasi – inovasi,” ujar Aulia saat tampil sebagai pembicara Talkshow pada acara tersebut, Sabtu (24/3).

Namun, lanjut Aulia, jika kita bicara ekosistem untuk UKM, maka tantangannya adalah infrastruktur Database UKM. Ini yang kita butuhkan dari pemerintah, sampai level Pemda, Bupati, Walikota, jadi kami selaku pemilik channel online (marketplace) akan lebih mudah dan strategis untuk bagaimana meng-online kan mereka. Tema talkshow itu, rinci dia, merupakan tantangan dan peluang untuk mengajak semua pihak bersama-sama mengenal kebangkitan produk lokal di era online.

“Laman ASLI INDONESIA, kami sediakan khusus di website BLANJA.com, salah satu tujuannya adalah agar pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk lokal UKM Asli Indonesia, dimana pada tahap awal laman ini hadir untuk mendukung UKM – UKM Binaan BUMN (Rumah Kreatif BUMN) dan kedepannya laman ini senantiasa akan terus menghadirkan produk produk lokal, UKM Asli Indonesia yang masuk ke BLANJA.com,” imbuhnya.

Perwakilan UKM Asli Indonenesia yang hadir sebagai narasumber Talkshow, Selawase Bags dan BRO.DO membenarkan bahwa berkembangnya pasar online tentunya akan memberikan peluang dan tantangan tersendiri bagi UKM Asli Indonesia dalam memasarkan produknya.

“Beragam kemudahan bisa kita dapatkan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan pasar online, mulai dari kemudahan pemasaran, hingga kemudahan bertransaksi bagi konsumen,” jelas Mamo, pemilik dari Selawase Bags.

Pemilik dari BRO.DO Yukka mengungkapkan pengetahuan teknologi digital dan pasar online harus selalu terjaga. “Agar tetap dapat bersaing, keseimbangan antara peningkatan kualitas dan pengetahuan akan teknologi digital serta pasar online yang mumpuni harus selalu terjaga”, ungkap Yukka di tempat yang sama.

Pameran UKM digital ini akan menghadirkan sekitar 400 UKM yang terdiri dari 200 UKM RKB (Rumah Kreatif BUMN) binaan dari Telkom, 150 ukm dari binaan perusahaan BUMN lain dan sisanya 50 UKM berasal komunitas dan asosiasi lain. Jika ditotal ada 3000 produk Asli Indonesia dengan total 150 ribu unit yang ditampilkan dan semua produk tersebut sudah ada di BLANJA.com.

Dengan banyaknya UKM yang turut serta, para pengunjung dapat menemukan kekayaan ragam budaya Indonesia yang tertuang dalam bentuk fashion, craft, dan food yang mewakili ciri khas masing-masing daerah dari seluruh penjuru Indonesia.

Manfaatkan Transaksi Digital

Melalui pameran ini, Telkom mengajak masyarakat menyaksikan karya-karya terbaik UKM Indonesia serta turut merasakan digital experience melalui pemanfaatan transaksi digital mobile payment TCASH, platform e-commerce BLANJA.com serta EDC Himbara dengan kartu kredit maupun kartu debit.

Aulia mengajak para pelaku e-commerce untuk lebih aktif mempromosikan produk-produk kepada masyarakat. Hal ini akan mendorong semakin besar kemungkinan produk tersebut lebih dikenal. “Harus aktif juga. Kalau sudah di market place dia jangan menganggap tugas selesai. Jangan cuma tunggu transaksi,” ungkapnya.

Ia juga meminta agar pelaku usaha yang telah memasarkan produk di market place, untuk menggencarkan promosi melalui berbagai sarana media sosial agar semakin dikenal. “Bukan tugas market place manapun untuk menjelaskan secara detail soal produk dan kenapa orang harus beli produk. Itu harus bisa dijelaskan sama pemilik produk,” katanya.

Sebab, sebagus apa pun produk yang ditawarkan di market place, mesti didukung dengan penjelasan yang memadai dan terperinci. “Ada banyak yang bagus, tapi tidak ada nama, tidak ada branding disitu, maka harus sangat spesifik (dijelaskan). Perkenalkanlah ke internet sehingga kalau orang cari produk itu bisa ketemu di internet. Baru setelah itu kita bicara siapa yang menjadi target produk,” tuntasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *