LinkAja, Produk Jaringan Pembayaran Elektronik

Menteri BUMN Rini Soemarno saat melakukan uji coba pembelian dengan menggunakan produk LinkAja. foto: dok Humas Telkom

Menteri BUMN Rini Soemarno mensosialisasikan produk jaringan pembayaran elektronik terintegrasi, LinkAja, kepada 1.500 santri Pondok Pesantren Buntet, di GOR Mbah Muqoyim Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (7/3).

Dalam kesempatan itu, Rini juga sempat mencoba kemudahan bertransaksi dengan LinkAja. Menurut Rini, jaringan pembayaran LinkAja akan membantu dan mempermudah transaksi yang dilakukan masyarakat. Karena LinkAja memiliki sisitem yang terintegrasi, antara produk-produk yang dikeluarkan tujuh BUMN pendiri.

“Kita membuat sistem pembayaran milik Indonesia yang kita namakan LinkAja. Adik-adik hari ini bisa unduh (download) LinkAja. Kalau punya telepon biasa menggunakan SMS untuk mengunduh LinkAja, kalau lewat Android melalui PlayStore. Ayo unduh LinkAja,” kata Rini dalam rilis Humas PT Telkom.

LinkAja merupakan sistem pembayaran elektronik terbaru yang diluncurkan delapan entitas BUMN, yakni PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT Pertamina, PT Asuransi Jiwasraya, PT Telkomsel dan PT Danareksa Persero.

“Misalnya seperti T-cash milik Telkomsel, Yap! BNI, e-Cash Bank Mandiri, dan T-bank dari Bank BRI. LinkAja, juga menyediakan berbagai layanan seperti pembayaran tagihan listrik, PDAM, BPJS, dan tagihan jasa,” rinci Rini.

Kemudian, lanjut dia, LinkAja juga memfasilitasi transaksi di layanan usaha milik Pertamina, juga untuk pembayaran moda transportasi, dan perbelenjaan di internet.
“Ini apa? Mau dong satu. Saya bayar pakai LinkAja ya,” ucap Menteri Rini yang kemudian membeli minuman Papa Aus.

Rini juga kemudian membeli satu karung beras dengan fasilitas LinkAja. Lebih lanjut, untuk memberdayakan para santri, Rini juga mendorong para santri untuk memiliki kemampuan menjadi wirausaha

“Saat ini sudah ada beberapa program BUMN yang memang untuk pesantren. Salah satunya Program Usaha Santri yang diharapkan dapat membantu para santri yang ingin membuka usaha ke depannya,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *