Gelar Diskusi di Semarang, Bappenas Gali Peluang Kerja Masa Depan dan Pertumbuhan Inklusif

Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahaan Kementerian PPN/Bappenas Oktorialdi. Foto: humas

Sebagai rangkaian pelaksanaan Indonesia Development Forum (IDF) 2019, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan kegiatan Road to IDF 2019 bertujuan menjaring ide dan gagasan terkait tantangan pembangunan Indonesia.

Utamanya dalam kerangka tema IDF 2019 “Mission Possible: Memanfaatkan Peluang dalam Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif”.

Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahaan Kementerian PPN/Bappenas Oktorialdi mengatakan, sebagai pusat bisnis yang prospektif di wilayah Jawa Tengah, Semarang harus terus meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kami sepakat bahwa pendidikan adalah salah satu amunisi utama untuk mempersiapkan para pekerja masa depan, utamanya menghadapi revolusi industri 4.0. Reformasi sistem pendidikan vokasi dalam hal pengembangan SDM perlu dijadikan salah satu prioritas utama,” ujar Oktorialdi dalam rilis Humas Kementerian PPN/Bappenas, Kamis (21/3).

Road to IDF melibatkan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, perguruan tinggi, dan mitra pembangunan untuk membahas empat subtema pilihan, yaitu (1) percepatan transformasi struktural, (2) reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET) untuk pekerjaan masa depan, (3) penciptaan peluang kerja yang inklusif; dan (4) pembinaan para pelaku usaha sosial.

“Keempat subtema ini dipilih terutama mengingat begitu pesatnya perkembangan dunia pendidikan dan, pada saat yang sama, aktivitas ekonomi di Semarang dalam satu dekade terakhir,” imbuhnya.

Hadir beberapa narasumber untuk membahas keempat subtema tersebut, yaitu: (1) Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Eka Chandra Buana; (2) Guru Besar Universitas Semarang Prof. Dr. Ir. Kesi Widjajanti; (3) General Manager PT Sandang Asia Maju Abadi Dedi Mulyadi.

Adalagi (4) Ketua Komunitas Mata Air NgadipuroImam Abdul Rofiq; (5) Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Kompetensi (BKSP) Provinsi Jawa Tengah Hertoto Basuki; (6) Team Leader Ready-to-Work Accelerator Program (RWAP) Toto Purwanto; dan (7) Senior Advisor SED-TVET Project GIZ Rudy Djumali.

Selain di Semarang, Road to IDF 2019 juga telah diadakan di Batampada bulan Februari lalu dan selanjutnya akan diselenggarakan di Balikpapan dan Sorong pada bulan April mendatang.

Ide inovatif dan masukan terbaik dari pembahasan di keempat lokasi penyelenggaraan Road to IDF 2019 juga akan diseleksi untuk dapat ditampilkan dalam sesi khusus di IDF 2019 pada IDF 2019 pada 22-23 Juli mendatang, di Jakarta Convention Centre (JCC).

IDF merupakan forum tingkat nasional yang mewadahi pertukaran gagasan dan pengalaman untuk menghadapi  berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia dengan merangkul seluruh mitra pemerintah serta masyarakat luas.

Forum tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas dengan dukungan Pemerintah Australia, melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). Tema tahun ini diambil mengingat semakin dekatnya Indonesia dengan peluang sekaligus tantangan bonus demografi.

Pemerintah memproyeksikan pada tahun 2030 mendatang, struktur populasi Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia produktif, mencapai68 persen dari total keseluruhan penduduk Indonesia.

“Ini artinya, Pemerintah dan masyarakat harus bergiat dari sekarang dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi yang mampu menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang produktif di masa mendatang,” ulasnya

Rumusan dan rekomendasi dari IDF 2019 akan menjadi bahan masukan untuk menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk penciptaan lapangan kerja 10 tahun ke depan.

IDF 2019 melibatkan praktisi pembangunan, akademisi, peneliti, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk menyampaikan ide atau gagasan inovatifnya terkait isu-isu pembangunan melalui Call for Submission.

Masyarakat dapat mengirimkan buah pemikiran mereka dalam bentuk (1) makalah; (2) contoh inovasi atau praktik terbaik; (3) pertunjukan seni dan budaya; dan (4) blog, vlog, video, atau infografik.

Pengumpulan proposal dibuka hingga 7 April 2019. Proposal yang terpilih akan berkesempatan untuk memaparkan idenya pada IDF 2019, bersama lebih dari 200 pembicara yang akan dihadirkan. Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh melalui situs https://indonesiadevelopmentforum.com/2019. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *